Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Loki
Loki (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Loki)

Saat beberapa proyek Marvel Cinematic Universe (MCU) terasa datar, serial Loki justru menjadi secercah harapan. Serial ini telah lebih dulu menyatukan banyak hal, baik secara literal maupun metaforis. Avengers: Endgame (2019) memang memberi gambaran awal tentang perjalanan waktu di MCU. Namun, setelah The Infinity Saga, Marvel menghadapi tantangan besar karena harus membangun konsep multiverse yang rumit dan mudah membingungkan.

Marvel tidak punya banyak waktu untuk mengembangkan konsep ini secara perlahan. Film-film blockbuster, seperti Spider-Man: No Way Home (2021) dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) menarik penonton yang lebih luas. Di sinilah pentingnya fondasi multiverse dipahami oleh banyak orang. Itu sebabnya, serial Loki menjadi kunci untuk banyak hal dan inilah alasan kenapa serial ini mengubah segalanya di MCU.

1. Serial Loki menetapkan fondasi aturan multiverse

cuplikan serial Loki (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Loki)

Endgame memperkenalkan dasar konsep perjalanan waktu: mengubah masa lalu tidak selalu mengubah masa depan. Ketika seseorang kembali ke masa lalu, masa lalu itu menjadi masa kini mereka dan tindakannya akan memunculkan cabang-cabang baru dari garis waktu. Serial Loki menambahkan lapisan penting berupa Time Variance Authority (TVA), organisasi yang bertugas menjaga agar cabang-cabang ini tetap sejalan dengan Sacred Timeline MCU.

Konsep ini memberi Marvel kebebasan besar. Sebagai contoh, mereka bisa menjadikan film non-MCU seperti Spider-Man versi Sam Raimi atau Blade tetap kanon, hanya saja di realitas lain. TVA juga memungkinkan Marvel menentukan peristiwa mana yang “diizinkan”. Pelarian Loki dari Menara Avengers dalam Endgame dianggap menyimpang dan dipangkas. Namun, perjalanan waktu Steve Rogers atau Peter Parker tetap dianggap sah karena mendukung Sacred Timeline. Dengan kata lain, TVA dalam fiksi memiliki fungsi yang sama seperti Marvel di dunia nyata karena menyusun ulang narasi agar tetap selaras dengan arahan besar Fase Empat dan Lima.

2. Perubahan besar dalam narasi MCU

Loki dan Sylvie (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Loki)

Perubahan terbesar serial Loki bukan hanya pada semesta MCU, tetapi juga dalam cara Marvel bercerita. Serial ini menjauh dari aksi khas Marvel, lalu berfokus pada studi karakter yang mendalam. Beberapa episode awal terasa seperti sesi terapi. Loki dipaksa melihat dirinya apa adanya, termasuk kesalahan dan ambisinya yang merusak.

Hubungannya dengan Sylvie (versi perempuan dirinya) menjadi metafora brilian. Loki hanya bisa menemukan kemanusiaan saat ia belajar mencintai dirinya sendiri. Di titik ini, serial Loki menjadi kisah yang benar-benar intim karena mengubah sosok penjahat ikonik menjadi karakter paling kompleks dan matang secara moral di MCU.

Yang lebih mengejutkan, ceritanya punya akhir yang jelas. Meski Loki kemungkinan akan muncul lagi dalam Avengers: Doomsday (2026), dua musim Loki sudah terasa sebagai kisah yang utuh dan memuaskan. Serial ini berhasil menyeimbangkan konflik personal yang mendalam dengan dampak besar terhadap dunia MCU, sesuatu yang sulit dicapai oleh proyek Marvel belakangan ini.

3. Serial Loki jadi standar baru cerita MCU berbasis karakter

Loki (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Loki)

Serial Loki berhasil menetapkan standar baru untuk cerita yang benar-benar berfokus pada karakter. Bukan berarti MCU sebelumnya tidak pernah menggali karakter dengan baik. Tony Stark dan Steve Rogers juga dikembangkan dengan kedalaman yang luar biasa. Namun, mereka membutuhkan waktu lebih dari 1 dekade untuk sampai pada kompleksitas yang sama seperti dua musim Loki.

Fase Empat memang berjalan kurang mulus dan Fase Lima juga belum sepenuhnya memuaskan. Namun, satu hal selalu jelas, ketika Marvel fokus pada karakter, hasilnya lebih kuat. Keberhasilan masing-masing proyek ini tentu tak lepas dari penulis dan aktor berbakat. Namun, serial Loki yang membuka jalan. Serial ini mengingatkan Marvel pada kunci utama kekuatan mereka, yaitu karakter yang kompleks dan manusiawi.

Serial Loki mengubah segalanya di MCU karena ia berhasil menggabungkan fondasi naratif besar, seperti multiverse dengan eksplorasi karakter yang intim dan emosional. Serial ini tidak hanya membentuk aturan baru bagi lini masa MCU, tetapi juga mengingatkan Marvel bahwa kekuatan mereka selalu terletak pada karakter yang kompleks dan penuh konflik. Loki menjadi titik balik yang membuktikan bahwa masa depan MCU bergantung pada cerita yang berani menyentuh sisi kemanusiaan para tokohnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎