Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Amber Midthunder dalam film Prey (dok. 20th Century Studios/Prey)

Siapa yang tak tahu dengan seri film Predator? Diawali dengan Predator (1987) yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger, waralaba ini kemudian bertransformasi menjadi salah satu seri film yang paling ditunggu oleh para sinefil.

Sayangnya, sejumlah sekuel dan crossover yang mendapat respon negatif membuat sebagian fans skeptis dengan masa depan franchise ini. Keajaiban pun datang saat prekuelnya, Prey (2022), dirilis di Hulu pada 5 Agustus kemarin.

Di luar dugaan, Prey banjir pujian dari para kritikus dan dinobatkan sebagai salah satu film terbaik dalam waralaba Predator setelah film orisinalnya. Benarkah demikian? Yuk, simak lima alasannya berikut ini.

1. Digarap oleh Dan Trachtenberg, sineas di balik kesuksesan 10 Cloverfield Lane

Amber Midthunder dalam film Prey (dok. 20th Century Studios/Prey)

Dibanding sutradara-sutradara junior macam Damien Chazelle, Robert Eggers, atau Ryan Coogler, nama Dan Trachtenberg mungkin masih terdengar asing di telinga. Sineas kelahiran Pennsylvania, Amerika Serikat tersebut memulai karirnya sebagai sutradara dengan mengarahkan iklan sejumlah produk ternama.

Sampai pada 2014, Trachtenberg mendapat tawaran dari J. J. Abrams untuk menyutradarai 10 Cloverfield Lane (2016), spiritual successor dari Cloverfield (2008).Di luar dugaan, film tersebut tak hanya sukses secara komersial, tapi juga disambut hangat oleh para kritikus.

Selepas 10 Cloverfield Lane, Trachtenberg mulai mengarahkan beberapa episode series populer, seperti Playtest (Black Mirror) dan The Name of the Game (The Boys). Gimana, kamu sudah menyaksikan karya-karyanya tersebut, belum?

2. Gandeng sejumlah aktor keturunan Native American

Editorial Team

Tonton lebih seru di