Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
peta pulau Skypiea
Skypiea (dok. Shueisha/One Piece)

Intinya sih...

  • Perkenalan konsep Mantra atau Haki

  • Jejak Gol D. Roger dan Poneglyph

  • Lokasi senjata kuno Poseidon

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi para penggemar baru One Piece, arc Skypiea sering kali dianggap sebagai bagian yang boleh dilewatkan begitu saja. Alasannya beragam, mulai dari alurnya yang terasa lambat hingga lokasinya yang terisolasi di atas awan, seolah tidak memiliki koneksi dengan konflik utama di lautan bawah. Tidak sedikit yang keliru menganggap petualangan Luffy di Pulau Langit ini sekadar episode pengisi yang tidak berdampak pada jalan cerita keseluruhan.

Padahal, melewatkan kisah di Skypiea adalah kesalahan besar jika kamu ingin memahami semesta One Piece secara utuh. Oda Sensei justru menanamkan banyak fondasi cerita penting di sini, mulai dari sejarah masa lalu yang kelam hingga petunjuk vital mengenai akhir perjalanan Topi Jerami yang baru terungkap ratusan bab kemudian. Agar kamu tidak menyesal di kemudian hari, berikut adalah alasan kuat mengapa arc legendaris ini wajib kamu ikuti sampai tuntas.

1. Perkenalan konsep Mantra atau Haki

Mantra (dok. Toei Animation/One Piece)

Jauh sebelum Rayleigh menjelaskan konsep Haki secara mendetail setelah perang Marineford, Oda Sensei sebenarnya sudah memperkenalkannya di Skypiea lewat istilah Mantra. Enel dan para pendetanya menggunakan kemampuan ini untuk memprediksi gerakan musuh dan mendengar percakapan dari jarak jauh. Jika kamu melewatkan bagian ini, kamu akan kehilangan momen perdana kru Topi Jerami berhadapan langsung dengan kekuatan spiritual yang nantinya menjadi standar kekuatan wajib di Dunia Baru.

2. Jejak Gol D. Roger dan Poneglyph

Poneglyp di Skypiea (dok. Toei Animation/One Piece)

Bagian akhir arc ini menyimpan kejutan besar yang menghubungkan petualangan Luffy dengan sang Raja Bajak Laut. Terungkap bahwa Gol D. Roger pernah menginjakkan kaki di Pulau Langit dan meninggalkan pesan menggunakan tulisan kuno di sebelah Poneglyph. Pesan yang terukir di Lonceng Emas tersebut menjadi bukti nyata bahwa Roger telah mencapai ujung dunia, mengetahui sejarah yang hilang, dan mewariskan tekadnya kepada generasi bajak laut selanjutnya.

3. Lokasi senjata kuno Poseidon

Nico Robin di Skypiea (dok. Toei Animation/One Piece)

Penemuan Poneglyph di reruntuhan Kota Emas Shandora bukan sekadar pelajaran sejarah biasa bagi Nico Robin. Batu kuno tersebut memuat informasi vital mengenai lokasi salah satu Senjata Kuno yang paling dicari Pemerintah Dunia, yaitu Poseidon. Informasi yang didapat Robin di langit ini menjadi kepingan teka-teki yang sangat krusial saat alur cerita berlanjut ke Pulau Manusia Ikan di masa depan.

4. Kilas balik Noland dan Calgura

Noland dan Calgara (dok. Toei Animation/One Piece)

Banyak penggemar setuju bahwa kisah masa lalu antara penjelajah Montblanc Noland dan prajurit Calgura adalah salah satu kilas balik paling emosional yang pernah dibuat. Kisah persahabatan tragis yang terpisah oleh takdir ini menjadi landasan kuat bagi tema utama One Piece tentang tekad yang diwariskan. Momen saat Luffy membunyikan Lonceng Emas bukan hanya tanda kemenangan, melainkan pemenuhan janji dua sahabat yang tertunda selama empat ratus tahun.

5. Petunjuk awal Dewa Matahari Nika

tiga macam Dewa di Skypiea (dok. Shueisha/One Piece)

Siapa sangka bahwa petunjuk mengenai kekuatan sejati Luffy sebenarnya sudah ditebar sejak arc ini, jauh sebelum Gear 5 muncul. Mulai dari siluet Luffy yang menari riang di depan api unggun yang mirip pose Nika hingga suara gendang kebebasan yang menjadi tema latar, semuanya mengarah pada identitas Dewa Matahari. Skypiea secara simbolis juga menggambarkan pertarungan antara dewa palsu yang otoriter melawan musuh alami para dewa yang membawa kebebasan.

6. Pengembangan teknologi dial

Dial (dok. Toei Animation/One Piece)

Pulau Langit memperkenalkan teknologi unik bernama Dial yang merupakan kerang dengan berbagai fungsi penyimpanan energi, mulai dari angin hingga benturan. Benda ini menjadi bekal penting yang nantinya dimanfaatkan Usopp untuk memperkuat senjata Nami, Clima-Tact, dan ketapel Kabuto miliknya sendiri. Tanpa adanya Dial dari Skypiea, peningkatan kekuatan tempur kru yang tidak memakan buah iblis akan terasa kurang masuk akal di cerita selanjutnya.

7. Puncak komedi dan petualangan yang seru

Zoro di Skypiea (dok. Toei Animation/One Piece)

Arc ini menangkap esensi sejati dari menjadi bajak laut yang berpetualang ke tempat asing semata-mata karena rasa ingin tahu, bukan karena misi balas dendam atau perintah orang lain. Selain itu, Skypiea menyajikan deretan komedi emas yang ikonik. Mulai dari ekspresi kaget Enel yang legendaris hingga tingkah konyol Zoro yang meniru gaya Tarzan, semuanya menjadikan arc ini hiburan yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Petualangan di pulau langit ini membuktikan bahwa One Piece bukan sekadar cerita pertarungan biasa, melainkan sebuah epik yang penuh teka-teki sejarah. Oda Sensei berhasil merangkum esensi petualangan, misteri masa lalu, dan komedi menjadi satu paket lengkap di Skypiea. Jika kamu memutuskan untuk melewatkannya, kamu justru akan kehilangan kepingan puzzle terbesar yang menghubungkan masa lalu dunia dengan akhir perjalanan Luffy nantinya. Jadi, jangan skip Arc Skypiea, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team