Zoro melindungi krunya dari Kuma. (dok. Toei Animation/One Piece)
Zoro memang memiliki tujuannya sendiri untuk bergabung dengan Topi Jerami. Meski begitu, selama dirinya menjadi bagian dari kru, Zoro akan mengorbankan apa saja demi sang kapten. Hal ini dibuktikan ketika Zoro hampir mati di Thriller Bark.
Saat itu, Kuma menguji kesetiaan Zoro kepada kaptennya. Kuma berjanji akan melepaskan Topi Jerami jika Zoro bersedia menerima semua luka Luffy. Meski hal tersebut dapat membunuh Zoro, Zoro siap menerima semua risikonya. Lebih mengesankan lagi, Zoro melarang Sanji untuk memberi tahu Luffy tentang pengorbanannya. Hal ini membuktikan bahwa pengorbanan Zoro terhadap Luffy sangat tulus dan tanpa pamrih.
Bukti kedua terlihat ketika Luffy menyuruh krunya untuk berlatih selama 2 tahun. Setelah mengetahui kematian Ace, Zoro sangat menyesal karena dirinya tidak bisa membantu Luffy. Karena itu, Zoro ingin menjadi lebih kuat agar dirinya selalu ada di sisi Luffy ketika dirinya dibutuhkan.
Di hadapan Mihawk, Zoro bersujud untuk meminta Mihawk melatihnya. Tentunya, itu bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh Zoro. Sebagai pendekar pedang, Zoro memiliki harga diri yang tinggi. Terlebih, Mihawk adalah orang yang paling ingin dikalahkan oleh Zoro. Meski begitu, demi Luffy, Zoro rela menurunkan harga dirinya.