10 Rekomendasi Film Horor Dibintangi Lin Shaye, Ikon Horor Hollywood

Dreamkatcher merupakan film horor thriller garapan Taylor Lane Productions. Kisahkan pengalaman supernatural yang dialami seorang anak bernama Josh (Finlay Wojtak-Hissong), setelah dirinya mencuri sebuah dreamcatcher milik tetangganya yang misterius.

Pasca pencurian tersebut, Josh kerap dihantui sesosok entitas gaib yang selalu memerintahnya untuk membunuh ibu tirinya, Gail (Radha Mitchell). Sosok jahat tersebut selalu mengelabui Josh dengan hadir dalam wujud mendiang ibu kandungnya. Semakin hari kekuatan iblis semakin kuat, dan kehadirannya mengancam nyawa seluruh anggota keluarga dalam rumah tersebut.

Setelah dirundung duka akibat gagal menikah, Grace Crawford (Amanda Markowitz) memutuskan untuk tinggal sementara di rumah keluarganya yang terletak di area terpencil. Di sana, dia dipersatukan kembali dengan adiknya, Catherine (Victoria Matlock). 

Catherine mengidap schizophrenia, sebuah penyakit mental yang mengakibatkan pengidapnya tidak bisa membedakan antara delusi dan realita. Mendiang ibu mereka pun juga mengidap penyakit yang sama, bahkan schizophrenia-nya begitu parah, hingga sang ibu melakukan bunuh diri. 

Grace mengungkap rahasia kelam dibalik pola perilaku keluaganya. Semakin hari perilaku Catherine semakin memburuk, dan Grace harus berusaha menyelamatkan diri dan keluarganya dari misteri dan teror yang menghantui rumah tersebut.

The Grudge merupakan film remake dari kisah horor Jepang tentang tragedi keluarga Saeki. Film ini mengisahkan investigasi kasus pembunuhan misterius yang dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga muda. Tersangka pembunuhan tersebut membunuh seluruh anggota keluarganya secara brutal. 

Seorang detektif dan ibu anak satu memasuki rumah tersebut untuk menyelidikinya. Tanpa mereka sadari, rumah tersebut telah dikutuk oleh sosok iblis, dan mengutuk siapa saja yang memasuki rumah tersebut dengan kematian tragis. 

Film horor misteri ini memiliki plot twist yang menarik, mengisahkan seorang musisi ambisius bernama Jude (Katherine Hughes), dia berambisi untuk memenangkan kompetisi FAC fellowship, dan berlatih keras dalam masa karantina bersama musisi lainnya. 

Jude dan kolega sesama musisi terjebak dalam peristiwa misterius dalam institusi musiknya, setelah Emily Foster (Jordan Salmon) yang memenangkan kompetisi tahun lalu, terjatuh dari atas gedung, dan meninggal di tempat. Tidak ada yang mengetahui penyebab kejatuhan Emily, apakah ada yang mendorongnya atau murni bunuh diri.

Pada film ini, Lin Shaye berperan sebagai karakter utama, seorang janda tua bernama Joyce yang hidup sebatang kara setelah kematian suaminya. Hidup sendirian membuatnya harus menanggung beban finansial seorang diri. Suatu hari, Joyce memutuskan untuk menyewakan kamar kosong di rumahnya demi menambah pendapatan untuk hidup sehari-hari. 

Tidak butuh waktu lama bagi Joyce untuk akhirnya menemukan penyewa kamar. Seorang pria bernama Bob (Oliver Rayon) tiba dan mengungkapkan minatnya untuk menyewa kamar. Joyce langsung menyukai Bob, menyambutnya dengan ramah, dan sedikit terobsesi dengannya.

Seiring berjalannya waktu, obsesi Joyce terhadap Bob mulai kelewat batas, rahasia gelap Bob perlahan terungkap, menyebabkan keduanya berada dalam situasi mencekam yang membahayakan nyawa.

Film ini mengisahkan misteri supranatural yang menaungi sebuah ruang bawah tanah dalam rumah besar yang disebut 'ruang hitam'.

Suatu hari, sepasang suami istri, Paul (Lukas Hassel) dan Jennifer (Natasha Henstridge), baru saja pindah ke rumah impian mereka. Pernikahan mereka mulai diuji ketika sederet aktivitas supranatural yang mengerikan mulai terasa di rumah tersebut. Sumber dari deretan kejadian aneh tersebut berasal dari ruang bawah tanah di rumah barunya. 

Sosok iblis yang menguasai ruang hitam tersebut berupaya untuk keluar dan mengambil alih tubuh Paul. Seiring berjalannya waktu, bukan hanya Paul yang dirasuki, perlahan-lahan misteri ruang hitam itu pun terkuak, membawa Jennifer dan kerabatnya dalam situasi mencekam dan menakutkan.

Kisah teror berhantu pada film ini diawali pada tahun 1953. Tiga orang wanita berkumpul untuk memainkan sebuah permainan pemanggilan entitas supranatural yang disebut sebagai The Midnight Man. Konon The Midnight Man akan datang dan menghantui korbannya dengan menampakkan ketakutan terbesar dari sang korban. 

Kemudian film beralih ke tahun 2016, Anna Luster (Lin Shaye) yang merupakan salah satu dari tiga orang yang memainkan The Midnight Man pada tahun 1953 tersebut masih hidup dengan normal. 

Namun, trauma Anna harus kembali ia hadapi ketika dua orang remaja, Alex (Gabrielle Haugh) dan Miles (Grayson Gabriel) melepaskan roh The Midnight Man setelah menemukan kotak misterius di loteng rumahnya. 

Hidup seorang reporter real estate, Julia Talben (Jessica Lowndes), berubah 360 derajat saat seluruh anggota keluarganya dibunuh secara brutal. Julia bersama mantan pacarnya, detektif Declan Grady (Joe Anderson), berusaha menyelidiki ulang kasus tersebut karena kamar pembunuhan dalam rumah kakaknya didekonstruksi dan menghilang. 

Dalam pencariannya tersebut, Julia dan Declan menemui benang merah dari kasus tersebut. Julia percaya bahwa arwah kakaknya terjebak dalam Abattoir, sebuah rumah tak berujung tempat para arwah terjebak. Penemuan ini kemudian membawa Julia dalam petualangan mistis yang penuh misteri. 

Sekelompok remaja nekat memanggil arwah dengan bantuan papan Ouija setelah menemukan rekaman seorang gadis (Debbie Galardi) yang mati bunuh diri setelah beremain papan tersebut. 

Laine Morris (Olivia Cooke), sahabat Debbie, sangat terpukul atas tragedi tersebut. Laine memutuskan untuk berkomunikasi dengan arwah Debbie dengan bantuan papan Ouija tersebut. Namun, alih-alih memanggil arwah sahabatnya, Laine malah mengundah sosok lain lewat papan tersebut. Entitas spiritual jahat yang kemudian menghantui kehidupan Laine dan teman-temannya. 

Prekuel dari film ini berjudul Ouija: Origin of Evil (2016) mengisahkan asal-mula sejarah dari teror papan Ouija tersebut, sebelum ditemukan oleh Debbie Galardi. 

Grace (Alexia Fast) adalah seorang gadis katolik yang taat beragama. Dia berhasil menjalani hidup dengan baik berkat gaya hidup yang diajarkan oleh neneknya (Lin Shaye). Namun, saat Grace mulai masuk kuliah, kehidupan kampus yang terlalu bebas dan gemerlap, membuat Grace tidak nyaman dan gelisah. Kegelisahannya ini memicu sesuatu yang gelap dalam diri Grace. 

Saat menjadi mahasiswi, Grace kerap bermimpi buruk dan pingsan secara tiba-tiba. Saat ditelusuri lebih lanjut, kondisi kesehatan Grace ternyata dipengaruhi oleh sosok supernatural jahat yang berniat mengambil alih tubuhnya. 

Fun Fact: Lin Shaye sedang menggarap film horor baru bersama sutradara Renny Harlin berjudul Carrier yang direncanakan tayang pada awal tahun 2023. Carrier mengisahkan sebuah keluarga yang melarikan diri ke pulau terpencil, demi menghindari sebuah fenomena mistis di tempat asalnya.

Wah, meskipun sudah berusia lanjut, Lin Shaye terlihat masih aktif di dunia sinema Hollywood, terbukti dari proyek-proyek film yang masih ia garap hingga sekarang. Penasaran dengan performa akting The Godmother of Horror? Saksikan film yang direkomendasikan di atas, yah!