5 Anime Kehidupan yang Lebih 'Ngena' untuk Orang Dewasa

Film anime dengan judul orisinal Kimi no Suizo o Tabetai mulanya adalah novel yang ditulis oleh Yoru Sumino. Kisah ini berfokus pada betapa sakitnya kehilangan orang yang dicintai.

Diceritakan suatu hari Haru tak sengaja menemukan dan membawa buku harian teman sekelasnya, Yamauchi Sakura. Haru akhirnya mengetahui bahwa Sakura menderita penyakit pankreas dan waktu hidupnya tidak akan lama lagi.

Namun, Sakura hidup biasa saja seolah-olah tidak mengidap penyakit pankreas. Sosoknya sangat ramah dan menyenangkan. Haru pun akhirnya malah jatuh hati padanya. Namun, ia pun menyadari bahwa keberadaan Sakura mungkin tidak akan bertahan lama lagi. 

Colorful bagaikan film Pixar, Soul (2020) versi anime. Namun, anime ini jauh lebih "gelap" dan "berat". Kisah Colorful berfokus pada sebuah jiwa tersesat yang suatu hari terbangun di tubuh remaja yang baru saja mencoba bunuh diri. 

Jiwa tersebut kini hidup sebagai Makoto. Satu-satunya cara agar ia dapat hidup kembali adalah dengan menemukan alasan mengapa orang yang tubuhnya ia tempati mencoba bunuh diri dan apa dosa terbesar yang telah dilakukannya. 

Makoto Shinkai adalah sutradara anime terbaik selama satu dekade terakhir. Karya-karya Shinkai kebanyakan sangat emosional dan bikin menangis. Di tahun 2013, ada anime The Garden of Words yang mengangkat tema yang cukup sensitif.

Anime Shinkai ini mengikuti hubungan antara murid SMA yang kikuk dan wanita dewasa yang selalu kesepian. Anak SMA ini bermimpi untuk menjadi pengrajin sepatu di masa depan, sedangkan wanita dewasa tersebut sedang merasa depresi menghadapi pekerjaannya. Karena sering bertemu di kala hujan, keduanya perlahan-lahan mulai saling jatuh hati. 

Cerita di The Garden of Words cukup sederhana. Namun, karena sangat realitis, penonton dewasa pun dapat merasa relate dengan apa yang dialami oleh para tokoh utamanya.

Mamoru Hosoda adalah sutradara yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Salah satu anime Hosoda yang sangat recommended untuk disaksikan adalah Mirai. 

Mirai menceritakan anak kecil bernama Kun yang bertemu dengan adiknya yang datang dari masa depan. Semenjak itu, Kun bolak-balik mengalami perjalanan waktu mulai dari masa lalu ibunya hingga masa depan dirinya sendiri.

Film ini adalah tontonan yang sangat seru untuk keluarga. Namun, di sisi lain sangat menyedihkan dan mengharukan untuk orang dewasa yang sudah memiliki anak. 

Film-film Ghibli, terkhusus karya Hayao Miyazaki, selalu menyenangkan untuk ditonton. Namun, ada satu film yang jalan ceritanya mungkin terlalu berat untuk dipahami oleh anak-anak. Film tersebut adalah The Wind Rises (2013).

Berbeda dengan karya Miyazaki lainnya, film satu ini tidak mengandung unsur fantasi ataupun berlatarkan dunia ajaib, melainkan lebih kepada kisah perjuangan hidup seseorang. The Wind Rises mengeksplorasi kekaguman Miyazaki kepada pesawat terbang serta bagaimana perasaannnya di saat pesawat justru digunakan sebagai mesin penghancuran.

Tema di film ini tentunya akan lebih bisa dipahami oleh orang dewasa. Tapi, anak-anak pun tetap bisa menikmati keseruan tokoh utama kala menciptakan pesawat, kok.

Film animasi nyatanya tidak selalu ditujukan untuk anak-anak. Di luar dari visualnya yang indah dan menggemaskan, kisah-kisah dalam anime di atas justru lebih bisa dipahami oleh orang dewasa. Kamu sudah pernah nonton anime-anime di atas? Kalau belum, segera tonton sederet rekomendasi anime tersebut, ya!