Film Temurun (dok. Sinemaku Pictures)
Prilly Latuconsina selaku produser eksekutif film Temurun sengaja memberikan open ending. Alasannya, jika ada kelanjutannya, ia dan tim kreatif sudah terbayang dengan jalan cerita yang mau diangkat.
"Kalau aku pas bilang sama tim kreatif jangan diputus ceritanya, karena akan ada kesempatan-kesempatan untuk cerita ini berkembang lebih lanjut. Film-film kita memang seperti ada rasa-rasanya yang belum selesai, sehingga kalau kita mau develop ceritanya, kita tahu develop yang di sebelah mana," ucap Prilly Latuconsina dalam konferensi pers, pada (27/5/2024).
Rekan kerjanya, Umay Shahab yang juga duduk sebagai produser, menyebut bahwa open ending merupakan identitas dari rumah produksi Sinemaku Pictures. Ia ingin memberikan akhir film dengan rasa yang penuh senang, sedih, dan tanya.
"Memang selalu ingin menjadi identitas dari Sinemaku Pictures. Kita selalu mengakhiri film kita dengan tidak rasa yang fully happy atau sad, ada rasa getir yang kita tahan untuk audience dan itu sengaja jadi identitas Sinemaku juga," lanjut Umay Shahab.