Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Labah-Labah Merah
Labah-Labah Merah (dok. Soraya Intercine Films/Labah-Labah Merah | dok. Erlina/Menumpas Komplotan Serigala Hitam)

Buat pencinta film superhero, ada kabar kabar baik, nih! Salah satu karakter superhero klasik dari Indonesia, Labah-Labah Merah, resmi diadaptasi menjadi film. Hal ini diumumkan pada ajang Indonesia Comic-Con 2025 (25/10/2025). Film ini akan digarap oleh Soraya Intercine Films.

Karakter ini mencuri perhatian publik karena kemiripannya dengan superhero kondang Spider-Man dari komik Marvel. Lantas, apakah Labah-Labah Merah termasuk salah satu versi alternatif Spider-Man yang beraksi di Indonesia? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!

1. Labah-Labah Merah adalah superhero Indonesia yang identik dengan Spider-Man

Labah-Labah Merah (kiri) dan Spider-Man (kanan) punya penampilan identik (dok. SAN - Sastra Kumala/BRUTAL Bagian 3 – Operasi Halilintar | dok. Marvel Comics/The Amazing Spider-Man)

Labah-Labah Merah diciptakan oleh salah satu komikus superhero legendaris Indonesia Kus Bram Armandjaja alias Kus BR. Komik pertama superhero ini bertajuk Membasmi Komplotan Serigala Hitam dan diterbitkan pada 1969. Karakter ini jelas terinspirasi dari Spider-Man, salah satu superhero terpopuler Marvel. Sang manusia laba-laba tersebut debut pada komik Amazing Fantasy #15 (1962), beberapa tahun sebelum Labah-Labah Merah debut. Kemiripan yang paling terlihat jelas terlihat dari desain kostum mereka.

Pada komik lawasnya, Labah-Labah Merah memiliki kostum yang benar-benar identik dengan Spider-Man. Ia memiliki warna merah biru dengan corak jaring. Bahkan, tidak berlebihan kalau menyebutnya plek-ketiplek. Kamu bisa lihat pada komik BRUTAL Bagian 3 – Operasi Halilintar (1980) dan 7 Labah-Labah Merah (1970).

Namun, seiring berjalannya waktu, karakter ini mulai dirombak ulang dan kostumnya dibuat lebih orisinal. Kamu bisa melihat penampilan Labah-Labah Merah terbaru dalam komik BRUT4L – Bangkitnya Kegelapan (2022) yang didesain oleh komikus Dwi Jink Aspitono. Versi terbaru ini mengubah kostum dengan menghilangkan warna biru dan corak jaring, membuka bagian hidung dan mulut pada topeng, serta corak baru seperti kaki laba-laba di bagian dada. Kalau dilihat-lihat, ada sedikit kemiripan dengan kostum Iron Spider milik Spider-Man, ya!

2. Labah-Labah Merah tidak termasuk karakter Spider-Verse

berbagai versi Spider-Man (dok. Marvel Comics/Spider-Man Vol. 1: End of the Spider-Verse)

Meski Spider-Man adalah karakter eksklusif komik Marvel, ia dikenal untuk merangkul adaptasi non-Marvel ke dalam komik, contohnya versi tokusatsu Jepang, Supaidāman (1978) dari Toei. Ia akhirnya dibawa ke komik orisinal Marvel. Itu semua karena konsep Spider-Verse yang dibuat Marvel.

Spider-Verse sendiri merupakan sebutan untuk berbagai semesta alternatif yang memiliki versi Spider-Man mereka sendiri. Karena hal tersebut, bisa muncul banyak versi Spider-Man tanpa ribet masalah identitas. Spider-Verse sendiri telah dibuat film animasi, lho.

Sayangnya, Labah-Labah Merah tidak termasuk Spider-Man dari semesta alternatif Spider-Verse. Ia tidak ada sangkut pautnya dengan sang manusia laba-laba dari komik Marvel tersebut. Kus Bram sendiri sepertinya hanya mengambil inspirasi tanpa ada kerja sama dengan pihak Marvel. Itu juga mungkin penyebab kenapa Labah-Labah Merah berganti desain. Mereka tidak mau terjerat plagiarisme.

3. Labah-Labah Merah dan Spider-Man punya kekuatan yang berbeda

Labah-Labah Merah bertarung langsung (kiri) sementara Spider-Man (kanan) pakai jaring (dok. Erlina/Kontra 3-D Man | dok. Marvel Comics/The Amazing Spider-Man)

Meski punya kostum yang mirip, ternyata keduanya memiliki perbedaan dari segi kemampuan. Dalam komik Marvel, Peter Parker alias Spider-Man mendapatkan kekuatannya dari gigitan laba-laba radioaktif. Itu memberinya kekuatan insting laba-laba dan kekuatan serta ketahanan super. Ia juga menggunakan jaring sintetis untuk menjerat lawan dan bergelantungan di kota.

Sementara, Labah-Labah Merah mendapatkan kekuatan dari kostumnya. Bernama asli Bramiana, ia adalah atlet sirkus yang bertekad membalas dendam atas penyerangan yang menimpa kelompok sirkusnya. Dibantu oleh ayahnya yang merupakan ahli kimia, Bram diberikan kostum super. Kostum tersebut tahan peluru dan senjata tajam. Ia juga memberikan kemampuan untuk menempel pada dinding layaknya laba-laba.

Meski mirip, ternyata ia bukan bagian dari Spider-Verse, nih. Makin penasaran menonton Spider-Man versi kearifan lokal ini? Sayangnya, belum ada trailer maupun tanggal rilis resmi untuk Labah-Labah Merah. Sabar dulu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎