Maki membantai Kukuru Unit. (dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen)
Ketika Maki dan Mai kembali ke klannya, mereka bertarung dengan ayah mereka sendiri, Ogi Zenin. Dalam pertarungan ini, Maki dan Mai tidak bisa menandingi kekuatan Ogi. Hingga akhirnya, Ogi terus menyerang hingga membawa Mai ke kondisi hampir mati.
Saat dirinya sekarat, Mai mengorbankan nyawanya sendiri untuk memberikan Maki kekuatan. Di sini, Mai menjelaskan bahwa kekuatan kutukan anak kembar saling mengikat satu sama lain. Oleh karena itu, Maki sulit untuk mencapai potensi penuhnya karena Mai membebaninya.
Setelah kematian Mai, Maki mendapatkan peningkatan kekuatan yang luar biasa. Di titik ini, Maki telah berhasil mencapai seluruh potensinya. Tak hanya itu, kematian Mai juga memberikan Maki senjata baru yang sangat mematikan, yaitu replika dari Split Soul Katana.
Dengan kekuatan barunya, Maki tidak hanya mengalahkan Ogi, tetapi membantai semua anggota klan Zenin. Pertanyaannya, apakah Maki kini lebih kuat dari Toji? Jawabannya tidak. Maki tidak lebih kuat dari Toji, tetapi tidak juga lebih lemah dari Toji. Setelah Maki mencapai potensi penuhnya, kekuatan Maki dan Toji berada di level yang sama.
Di titik ini, Maki sudah seperti reinkarnasi dari Toji. Dimulai dari kekuatan fisik, kecepatan, hingga kecerdasan dalam bertarung, Maki bisa menyaingi semua kelebihan yang dimiliki oleh Toji. Terlebih, Maki memiliki Split Soul Katana yang memungkinkannya untuk membelah jiwa siapa saja.
Jika klan Zenin bisa lebih berpikiran terbuka, Toji dan Maki seharusnya bisa menjadi aset mahal bagi klan ini. Bodohnya, klan Zenin mengukur kekuatan keturunannya dengan seberapa banyak Energi Kutukan yang mereka miliki. Bagaimana pendapatmu?