Sejak penayangan perdananya di Toronto International Film Festival, dalam semalam The Raid (2011) menjadi standar baru yang harus dicapai oleh para pegiat film aksi modern. Dengan tempo cepat dan sinematografi apik, The Raid menyuguhkan rentetan adegan kekerasan yang memuaskan dahaga para penggemar film aksi yang haus akan inovasi.
Nama Gareth Evans sebagai sosok jenius di balik kesuksesan duologi The Raid pun dielu-elukan oleh para kritikus film. Tidak sedikit yang menobatkan sutradara asal Wales, Inggris, tersebut sebagai penyelamat genre aksi yang dianggap mati suri kala itu. Media besar, seperti Rolling Stone, bahkan menyebut Evans telah mendefinisikan ulang genre aksi film modern itu sendiri.
Lantas, bagaimana film yang Gareth Evans buat atas kecintaannya terhadap seni bela diri pencak silat tersebut memiliki dampak sebesar itu? Bahkan mampu merombak standar film action modern khususnya di Hollywood? Simak pembahasannya di bawah ini