Baru Gelar Konser, Ini 7 Lagu Incubus Paling Populer 

"Drive" adalah salah satu mahakarya Incubus yang sampai sekarang masih nyaman didengar di telinga. Dengan iringan gitar akustik pada bagian intro, lagu ini masih sering diperdengarkan dan dinyanyikan ulang. Termasuk oleh karakter Steven Yeun dalam serial Beef (2023) rilisan Netflix.

Lirik lagunya pun life-affirming, bak penyemangat untuk kamu yang sedang mengalami kesusahan hidup dan butuh motivasi untuk melanjutkan perjuangan. Pesannya yang universal dan temponya yang sedang, bikin "Drive" jadi lagu paling easy-listening yang pernah diciptakan Incubus. Yakin deh, lagu ini pasti masuk set list Brandon Boyd dan kawan-kawan saat konser di Jakarta. 

"Wish You Were Here" punya vibrasi yang sama dengan "Drive". Intronya juga dimulai dengan gitar akustik sebelum akhirnya drum, bas, dan gitar listrik ikut menyahut. Meski banyak band yang membuat lagu berjudul sama, "Wish You Were Here" versi Incubus tak kalah ikonik. Secara komposisi lirik, ia cukup sederhana, tetapi pemilihan diksinya wajib diacungi jempol. 

Intronya yang khas 2000-an memang bikin "Dig" jadi lagu yang menguarkan kesan nostalgia instan. Lagu yang jadi bagian dari album Light Grenades ini sendiri bercerita soal empati dan belas kasih. Dalam lagu ini, sang narator lagu sadar bahwa manusia tak luput dari kesalahan dan kelemahan. Saat dinyanyikan, lagunya bak sebuah kata bijak sekaligus permintaan maaf yang tulus. 

Masih dari album Light Grenades, "Love Hurts" juga berisi revelation atau kesadaran. Kali ini, Brandon Boyd dan kawan-kawan bicara soal cinta yang menurut pengalamannya indah dan menyenangkan, tetapi juga bisa menyakitkan dan desktruktif. Saat intro dimainkan, kamu pasti sudah bisa menebak kalau ini adalah lagunya Incubus. Memang sedetail itu band ini kala menciptakan signatur. 

"Pardon Me" adalah salah satu lagu Incubus yang cukup jelas menyorot kontribusi DJ Chris Killmore dalam band. Sejak awal kamu bisa mendengar ramuan musik dari turntable miliknya. Secara lirik "Pardon Me" adalah tipikal musik khas anak muda yang berisi amarah dan luapan emosi dari ketidakadilan dan kemunafikan dunia. Idealis dan ekspresif, mungkin itu dua kata yang pas untuk lagu itu. 

Tak kalah emosional, "Megalomaniac" berupa luapan kekecewaan terhadap keegoisan orang-orang yang disebut pemimpin dunia dan para pendukungnya. Mereka menyuarakan retorika-retorika yang akhirnya menyisihkan kemanusiaan dan justru mengantar kita ke ambang kehancuran. Itu kiranya kritik inti dari lagu rock milik Incubus tersebut. Meski dirilis tahun 2003, alias lebih dari dua dekade lalu lagu ini masih amat relevan dengan situasi bumi saat ini. 

"Stellar" adalah satu dari beberapa lagu cinta yang pernah dirilis Incubus. Di sini, Brandon Boyd mencoba mengartikulasikan rasa kagumnya terhadap sang kekasih. Lagu ini adalah salah satu single terawal yang mereka rilis dan jadi bagian dari album Make Yourself (1999). "Stellar" juga masuk salah satu lagu mereka yang paling sukses secara komersial. 

Incubus memang punya nilai jual tinggi kala bersaing dengan band-band lain di dunia. Signatur yang dipertahankan dan bikin mudah diidentifikasi, berbaur dengan kepiawaian mereka membuat lirik yang mengena memang patut diapresiasi. Kini sudah lebih dari 20 tahun masa aktif, mereka belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dari industri musik.