potret Bayu Skak (Instagram.com/moektito)
Di samping itu, Bayu juga menjelaskan bahwa ide deklarasi film FOuFO dan Expedisi muncul begitu saja saat menghadiri Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024. Mereka pun hanya menyiapkan segala sesuatunya dalam waktu tiga sampai empat jam dengan persiapan yang minim.
"Kita deklarasi karena mumpung lagi ada di acara Jaff. Bikin ide deklarasi judul ini minus 4 atau 3 jam sebelum. Lihat ya, itu ga ada wartawan sama sekali. Yang duduk adalah orang2 yang lagi main ke jaff dan kebetulan jalan di depan booth kami. Ini direkam pakai hp saya, hp Bu Lili, sama satu lagi hp kawan saya yg hasil gambarnya cepet2 saya kumpulin semua buat diedit di hp juga buru buru," lanjut Bayu.
Menurut Bayu, yang terpenting pada saat itu, mereka bisa mengamankan judulnya terlebih dahulu.
"Yang penting kita amanin kalau judul ini dan konsep komedi sci fi kita mau bikin tahun depan. Aku harus berpikir cepat, mumpung ada yg mau close deal bikin film full menggunakan bahasa Madura. Produser mana yg mau deal dengan ide kaya gini coba? Ini ada yg mau, jadi langsung harus diamankan dealnya, deal akan judulnya dulu, biar project-nya jalan dulu."