Berdasarkan Kisah Nyata, Ini 5 Alasan Kamu Harus Nonton Film Silenced!

Film ini ternyata berdasarkan kisah nyata yang juga terjadi di Korea Selatan, namun kasus tersebut berakhir tidak baik. Bukan terjadi di Jeolla, melainkan di Gwangju Inhwa School, sekolah tunarungu yang telah berdiri sejak 1961. Berdasarkan investigasi di tahun 2005, seperti dilansir dalam UOS Times, telah terjadi pelecehan seksual dari guru ke muridnya sejak tahun 2000-2007.

Namun, permasalahannya ketika dibawa ke pengadilan, para pelaku hanya dihukum selama dua tahun. Maka dari itu, kisah ini diangkat ke layar lebar untuk menarik perhatian khalayak ramai sehingga diselidiki kembali.

Ketika tidak adanya keadilan dalam kasus Gwangju Inhwa School, tiba-tiba Silenced (2011) merajai box office dan membuka mata masyarakat terhadap kasus tersebut. Dua bulan setelah rilisnya film tersebut seperti dilansir dalam Korea Times, Pemerintahan Kota Gwangju akhirnya menutup sekolah tersebut.

Selain itu, akibat didesak oleh masyarakat luas, polisi kembali melakukan investigasi terhadap kasus tersebut yang berujung pada dihukumnya salah satu pelaku untuk waktu 12 tahun. Sementara yang lainnya sedang dilakukan berbagai pemeriksaan ulang agar tidak terjadi kesalahan sama di tahun 2005.

Tidak semua film dapat mengangkat isu pelecehan seksual dengan mudah apalagi berdasarkan kisah nyata. Banyaknya pihak yang terlibat dalam peristiwa aslinya membuat film ini akhirnya menjadi cara utamanya membuka pengadilan kembali. Maka dari itu, film Silenced (2011) sangat diapresiasi masyarakat luas tidak hanya Korea Selatan melainkan seluruh dunia ikut menaruh perhatian.

Akibat pengangkatan isu yang jarang dibahas berdasarkan kisah nyata ini menuai beberapa penghargaan sebagai bentuk apresiasi. Di KOFRA Film Awards tahun 2012, Silenced (2011) mendapatkan penghargaan Best Film. Sementara itu, di Udine Far East Film Festival pada tahun 2012, film ini memperoleh penghargaan berupa Audience Award dan Black Dragon Audience Award.

Seperti dilansir dalam NY Times, 4,4 juta orang telah menonton film ini setelah tidak sampai sebulan rilisnya termasuk Presiden Korea Selatan, Lee Myungbak. Hal ini semakin memicu dibukanya kembali kasus bersejarah ini. Reaksi dari masyarakat yang serupa yaitu marah dengan aparat keamanan maupun pengadilan karena tidak berpikir serius mengenai kasus ini.

Jadi penasaran dan berniat menontonnya gak?