Bikin Hati Terenyuh, 5 Alasan Kamu Wajib Nonton Film Capernaum

Meskipun film Capernium merupakan fiksi, namun film ini sendiri terinspirasi dari keadaan tentang kemiskinan di Lebanon yang merajalela dan penduduk yang ditinggali imigran yang bahkan tak memiliki identitas. Di sini kamu akan melihat kehidupan yang miris di mana banyak anak-anak yang kehilangan haknya dan berjuang bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Ketika kamu menonton dan melihat akting dari pemeran film Capernaum, kamu akan terkejut dengan fakta bahwa para pemeran bukan lah seorang pekerja seni profesional, melainkan sang sutradara, Nadine Labaki yang langsung melakukan casting dengan anak-anak di jalanan yang ia temui.

Zain Al Rafeea yang merupakan pemeran utama karakter Zain adalah seorang bocah pengungsi yang melarikan diri dari perang Suriah bersama keluarganya dan tinggal di Beirut, Lebanon. Yordanos Shiferaw yang memerankan Rahil ternyata memang seorang imigran gelap yang ditangkap setelah selesai melakukan shooting. Dan Boluwatife Treasure Bankole yang berperan sebagai Yonas, anak dari Rahil yang merupakan seorang anak perempuan yang dideportasi ke Kenya bersama ibunya.

Hampir semua karakter di dalam film ini memang dari pengalaman asli setiap pemainnya. Tak heran akting mereka sangat terlihat natural dan nyata.

Berhasil menyentuh setiap para penontonnya, Nadine Labaki dan para pemain lainnya menerima standing ovation selama 15 menit di Cannes Festival Film pada bulan Mei 2018. Hal ini rupanya mendapatkan banyak respon yang positif dan mengatakan jika film Nadine Labaki yang satu ini memang layak mendapatkannya.

Tak hanya mendapatkan standing ovation, Capernaum berhasil membanjiri penghargaan bergengsi di antaranya memenangkan Jury Prize di Cannes Film Festival, Best Film di Antalya Golden Orange Festival, Achievment in Directing di Asia Pacific Screen Awards, dan di acara penghargaan lainnya. Tak hanya itu, Capernaum juga masuk ke dalam nominasi Best Foreign Language Film of the Year di Oscar dan Golden Globes, USA.

Tentunya lewat film ini, Nadine Labaki ingin memperlihatkan serta menyampaikan isu dan tragedi yang masih sering terjadi di antara orang tua dan anak melalui sudut pandang sang anak. Tak hanya di Lebanon, namun seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang tak sedikit masih sering terjadinya pernikahan usia dini dan kekerasan yang disebabkan oleh faktor ekonomi serta mengabaikan hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh anak. 

Itu dia lima alasan kamu wajib banget untuk menonton film yang satu ini. Siap-siap masukin watchlist!