Britney Spears (dok. Jive Records)
Bersamaan dengan itu, keluarga Britney dan manajer artis, Larry Rudolph ingin memasukkan rekaman suara Britney ke perusahaan rekaman. Saat itu, Britney menyanyikan lagu Whitney Houston. Rekaman tersebut rampung dalam waktu seminggu.
Tanpa membuang-buang waktu, Britney segera bergegas ke New York untuk menawarkan rekaman suaranya ke beberapa perusahaan. Sayangnya, tiga dari perusahaan tersebut menolaknya, dengan alasan selera pendengar saat ini adalah band-band pop seperti Backstreet Boys dan Spice Girls.
Dua minggu setelahnya, kabar baik datang dari Jive Records. Mereka terkesan dengan suara Britney yang dapat mengekspresikan emosi lagu dengan tepat. Tidak menunggu waktu lama, Britney resmi dikontrak oleh Jive Records. Bahkan, perusahaan tersebut langsung meminta Britney untuk segera menggarap full album.
Setelah beberapa bulan, akhirnya “Baby One More Time,” album debut pertama Britney Spears resmi rilis di dunia. Album debut tersebut, berhasil menyabet peringkat satu di Billboard 200 Amerika Serikat dan berhasil peringkat pertama tangga lagu di lima belas negara berbeda. Britney juga berhasil menembus penjualan sebanyak 10 juta copy.
Tidak berhenti di situ saja, single “Baby One More Time” juga sukses terjual 500.000 copy di hari pertamanya, menjadi nomor satu di Billboard Hot 100, menyabet posisi pertama di tangga lagu Inggris selama dua minggu, menjadi single dengan penjualan tercepat dari seorang artis perempuan, dan sukses terjual 25 juta copy di seluruh dunia.
Melihat kepopularitasan karya Britney, tidak heran jika album “Baby One More Time” disebut sebagai salah satu album dengan penjualan terbaik sepanjang masa.