band MANJA pada Kamis (27/6/2024) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Band ini mulai terbentuk sejak tahun 2017 dan melakukan cover lagu hingga tampil bermusik di kafe. Ketiga membernya pun memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merupakan keturunan campuran.
"Latar belakang, ya beda. Tapi sama juga benang merahnya, kan kita semua Ini ya campur, ya. Ras campuran, lah kayak nasi campur gitu. Kalo saya (Mark) sama Nick itu Sunda-Belgia. Kalau James Australia-Bali. Dan kita semua besar di Bali," jelas Mark.
Uniknya, nama MANJA sendiri merupakan singkatan dari nama para member, yaitu Mark Saputra, Nick Pratama, dan James Sukadana. Nama tersebut lahir setelah ketiganya tengah makan malam bersama.
"Awalnya itu sebenernya kita lagi makan nasi campur di pasar malem. Lagi nyari nama band, apa yang singkat dan gampang dieja. Sempet aku mikir, 'Oh kenapa gak dari singkatan nama aja? MANJA, Mark-Nick-James," papar Nick kepada IDN Times.
Meski begitu, ketiganya setuju kalau nama MANJA juga harus bermakna filosofis. Mark pun menambahkan, "Ternyata 'manja' itu bahasa Tamil di India, artinya tali benang gelasan layangan, terus kalo kita membuat filosofi, lah, kita manusia di bumi ini punya mimpi dan mimpi itu adalah layangannya. Yang mengikat manusia ke mimpinya si 'manja'-nya itu."
Walau sudah dari 2017, band MANJA secara resmi terbentuk pada tahun 2020 lewat perilisan lagu "Rise". Lagu ini memicu band tersebut untuk terus berkarya hingga sekarang.
"Dan lagu single pertama itu 'Rise' membangkitkan, jadi banyak yang kadang ada yang dateng, 'Oh makasih buat lagunya semangat' atau dipake untuk bersepedaan. Jadi kayaknya dari sana saya melihat kayak, 'Oh kayaknya kami harus bikin lagu ya,'" jelas Nick.