Teddy Soeriaatmadja (Instagram.com/larassardi)
Teddy Soeriaatmadja sudah menyukai dunia film sejak masih SMA. Namun ia akhirnya menempuh pendidikan tinggi di jurusan Human Behavior, Newport University, London. Setelah lulus S2, pada 1996 ia kembali ke tanah air dan meniti karier sebagai HRD di perusahaan minuman ringan.
Meski menjadi HRD, namun jiwa sineasnya masih terus bergejolak. Sampai akhirnya Teddy membuat film pertamanya, "Culik" di tahun 1998. Film ini bercerita tentang seorang karyawan Indonesia yang dipecat dari perusahaan asing. Karena sakit hati pada atasannya yang orang Australia, sang mantan karyawan pun menculiknya.
Teddy mengirimkan film itu ke beberapa festival film, sampai akhirnya Göteborg Film Festival dari Swedia tertarik dan bersedia membiayai. Ia pun meneruskan pembuatannya.
Film ini tidak ditayangkan di bioskop Indonesia, hanya diputar di Jakarta International Film Festival (Jiffest). Namun, film ini membuka jalannya untuk dikenal dan dikenal sineas Indonesia lainnya seperti Riri Riza, Mira Lesmana, dan Rizal Mantovani.
Di tahun-tahun berikutnya, Teddy Soeriaatmadja semakin serius di dunia film dan menggarap beberapa naskah serta terjun sebagai sutradara meski tak memiliki pendidikan formal di dunia ini.