Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sore: Istri dari Masa Depan
Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Sore: Istri dari Masa Depan (2025) resmi menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar 2026 mendatang. Hal tersebut telah dikonfirmasi Cerita Films selaku rumah produksi melalui unggahan di laman Instagram mereka pada Selasa (9/11/2025). Film yang ditulis dan disutradarai Yandy Laurens ini dipilih oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia untuk kategori Best International Feature Film.

Bagai oase di tengah gersangnya inovasi di sinema lokal, Sore: Istri dari Masa Depan dengan mudah merebut hati audiens sekaligus mencetak prestasi box office. Namun, jika dibandingkan dengan kontender dari negara lain yang mayoritas telah lebih dulu mengukir prestasi di festival-festival film bergengsi, peluangnya untuk mencuri perhatian anggota Academy menimbulkan keraguan.

Mampukah Sore: Istri dari Masa Depan setidaknya tembus shortlist kategori Best International Feature Film? Kita cari tahu jawabannya lewat penjelasan di bawah ini, yuk!


1. Eksistensi nihil di festival film internasional

Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Sudah menjadi aturan tidak tertulis bagi banyak negara untuk mengirim film yang telah lebih dulu wara-wiri di sejumlah festival film bergengsi. Bukan tanpa sebab, sorotan global yang didapat oleh film tersebut sangat membantu dalam menarik perhatian anggota Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS).

Tidak melulu harus berpartisipasi di Big Five–Venice, Cannes, Berlinale, Sundance, dan Toronto–,festival film bergengsi lainnya dengan fokus yang lebih spesifik, seperti Busan International Film Festival di Asia, menjadi ajang penting untuk memperkenalkan film tersebut ke audiens internasional sekaligus membangun reputasinya sebelum musim Oscar dimulai.

Sore: Istri dari Masa Depan tidak memanfaatkan momentum tersebut. Berdasarkan dari pengamatan penulis, nampaknya intensi Yandy Laurens dan tim dalam menggarap film ini ditujukan untuk pasar komersial. Sambutan positif baik dari kritikus maupun di box office yang impresif nampaknya menjadi faktor pendorong kepercayaan diri untuk mengajukan Sore: Istri dari Masa Depan ke Komite Seleksi Oscar Indonesia dan akhirnya terpilih. 

2. Kampanye Oscar yang terbatas

Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Gaung Sore: Istri dari Masa Depan saat ini tidak selantang kontender dari negara lain. Bukan berarti film ini tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk menunjukan eksistensinya. Mengingat pendaftaran film untuk kategori Best International Feature Film akan ditutup pada 1 Oktober 2025, Sore: Istri dari Masa Depan setidaknya masih memiliki waktu untuk menggencarkan kampanye Oscar.

Kampanye Oscar sendiri menelan biaya yang tidak sedikit. Normalnya pihak studio mengeluarkan belasan hingga puluhan juta dolar AS. Semua itu sudah mencakup tim profesional dari berbagai bidang, seperti ahli strategis, agensi PR, tim marketing, iklan For Your Consideration, hingga private screening. 

Sangat disesalkan bahwa hingga saat ini biaya kampanye untuk film yang mewakili Indonesia di ajang Oscar masih menjadi tanggung jawab dari rumah produksi. Mungkin jika instansi pemerintah terkait bersedia memberikan suntikan dana, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Thailand untuk kampanye How to Make Millions Before Grandma Dies (2024) pada perhelatan Oscar tahun lalu, tidak menutup kemungkinan bagi Sore: Istri dari Masa Depan untuk mencuri perhatian anggota Academy. Dengan begitu, pengalaman pahit seperti Autobiography (2022) besutan Makbul Mubarak yang memenangkan FIPRESCI Award di 79th Venice International Film Festival gagal masuk shortlist tidak terulang kembali. 

3. Persaingan yang sengit

Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Persaingan dalam kategori Best International Feature Film tahun ini sangat sengit. Sebut saja Sentimental Value (Norwegia) arahan Joachim Trier pemenang Grand Prix di Cannes 2025, The Voice of Hind Rajab (Tunisia) arahan Kaouther Ben Hania pemenang Silver Lion di Venice 2025, hingga The Mysterious Gaze of the Flamingo (Chile) arahan Diego Céspedes pemenang Un Certain Regard di Cannes 2025.

Perlu dicatat, ini baru separuh jalan. Masih ada beberapa negara yang belum mendaftarkan wakil mereka, termasuk Spanyol dan Prancis. Prancis sendiri saat ini dihadapkan dengan pilihan sulit antara It Was Just an Accident arahan Jafar Panahi pemenang Palme d’Or dan The Little Sister arahan Hafsia Herzi pemenang Best Actress di Cannes 2025.

Dan tentu saja, para kontender di atas dapat dipastikan sudah mengamankan posisi mereka di shortlist. Selain prestasi yang didapat, mereka didukung tim kampanye profesional dalam mempromosikan film mereka. Bukan berarti Sore: Istri dari Masa Depan tidak memiliki kesempatan sama sekali, tetapi bergantung pada keberuntungan saja tidak cukup.


4. Bukan tipikal film Oscar-bait

Sore: Istri dari Masa Depan (dok. Imajinari/Sore: Istri dari Masa Depan)

Yandy Laurens tidak pernah gagal dalam urusan menawarkan perspektif baru di genre romance. Sore: Istri dari Masa Depan hadir sebagai inovasi segar lewat kisah romansa mendayu dengan sentuhan fiksi ilmiah. Namun, jika dilihat dari kacamata Oscar, Sore mungkin bukan hidangan favorit anggota Academy.

Seperti yang kita ketahui, mayoritas film yang sukses menembus nominasi Best International Feature Film menyoroti isu-isu seputar sosial, politik, atau budaya dari negara asalnya yang relevan secara global. Tentu, Sore: Istri dari Masa Depan memiliki premis serta struktur narasi yang solid. Namun, jika dibandingkan dengan kontender lain yang mengupas tema serupa, Sore: Istri dari Masa Depan terasa kurang menggigit untuk bersaing di panggung Oscar.

Jadi, apakah Sore: Istri dari Masa Depan mampu mengamankan posisi di shortlist Best International Feature Film? Maka jawabannya adalah bukan hal yang mustahil. Peluang bisa diperbesar jika segala upaya dilakukan, mulai dari promosi dan kampanye. Kita tunggu saja pengumuman shortlist untuk Best International Feature Film ajang Oscar ke-98 yang akan diumumkan pada 16 Desember 2025, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team