potret Justin Bieber di atas panggung (commons.wikimedia.org/Jakub Janecki)
Pada November 2016, Justin Bieber menjadi perbincangan hangat karena memukul seorang penggemar beratnya. Banyak yang mengkritik tindakan bintang pop tersebut. Meski begitu, ada alasan jelas mengapa Justin Bieber melakukan tindakan tersebut. Pasalnya, ada penggemar yang ternyata pernah mengancam nyawa penyanyi pop itu.
Sebagai contoh, ada seorang Belieber garis keras bernama Dana Martin, yang juga merupakan seorang psikopat, pernah memperkosa dan membunuh seorang gadis remaja. Akibat perbuatan kejinya itu, Dana Martin dihukum penjara seumur hidup. Di sisi lain, laki-laki itu juga pernah mengirim beberapa surat kepada Justin Bieber, bahkan membuat tato Bieber di kakinya saat berada di penjara. Sayangnya, Justin Bieber tidak pernah menanggapi, apalagi membalas suratnya itu. Hal tersbut membuat Martin marah. Martin juga kesal karena Justin Bieber berubah menjadi anak yang nakal.
Dana Martin pun ingin memberi pelajaran kepada Justin Bieber. Martin meyakinkan teman satu selnya, Mark Staake, untuk mengebiri dan membunuh penyanyi itu dengan imbalan 50 ribu dolar AS atau setara 823 juta, sebuah mobil Ferrari, dan sebuah peternakan yang pernah dimiliki oleh Michael J Fox. Jadi, saat Mark Staake dibebaskan dari penjaranya di New Mexico, dia segera mengajak keponakannya yang bernama Tanner Ruane untuk pergi ke New York dan mencari Justin Bieber.
Namun, sebelum Mark Staake dan Tanner Ruane menemui Justin Bieber, Martin menyuruh mereka untuk mengebiri dan membunuh dua saksi yang menjebloskan Martin ke penjara. Untungnya, Staake dan Ruane salah jalan dan malah masuk ke Kanada. Mereka berdua justru ditangkap karena melanggar aturan pembebasan bersyarat.
Di samping itu, polisi yang menggeledah mereka menemukan sketsa wajah Justin Bieber beserta beberapa gunting tanaman di mobil Staake. Rencana pembunuhan mereka akhirnya terungkap. Dana Martin akhirnya mengaku bersalah atas dua tuduhan percobaan pembunuhan.