Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Marco (dok. Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Tori Tori no Mi, Model: Phoenix dimakan oleh Marco, bisa terbang dan regenerasi super cepat lewat api biru.

  • Fuwa Fuwa no Mi dimiliki Shiki, memungkinkan terbang tanpa perlu naik kapal atau berenang.

  • Hie Hie no Mi dimakan Aokiji, bisa membekukan air laut dan "jalan kaki" di atas laut yang membeku.

Dalam dunia One Piece, Buah Iblis adalah sumber kekuatan luar biasa. Mulai dari bisa berubah jadi naga, mengendalikan es, sampai menciptakan dunia cermin. Macam-macam kekuatan ini bikin penggunanya makin kuat. Namun, semua Buah Iblis punya satu kelemahan yang sama, yaitu bikin penggunanya gak bisa berenang dan jadi lemah kalau kena air laut. Masalah besar banget kan, apalagi kalau hidupnya lebih banyak di lautan?

Namun tenang, gak semua pengguna Buah Iblis jadi hopeless di tengah laut. Beberapa Buah Iblis ternyata punya kekuatan yang bisa banget bantu penggunanya bertahan hidup, bahkan punya keunggulan justru di tengah samudera. Apa saja Buah Iblis yang cocok untuk bertahan hidup di laut tersebut? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Tori Tori no Mi, Model: Phoenix

Marco (dok. Toei Animation/One Piece)

Buah Iblis ini dimakan oleh Marco, seorang tangan kanan dari Shirohige yang sekarang jadi dokter sekaligus petarung veteran. Tori Tori no Mi, Model: Phoenix adalah buah iblis tipe Zoan Mitologis yang memungkinkan penggunanya berubah jadi burung Phoenix legendaris. Gak cuma bisa terbang bebas, Marco juga punya kemampuan regenerasi super cepat lewat api biru miliknya yang bisa menyembuhkan luka di tubuh.

Yang paling keren, Marco pernah terbang sendiri dari pulau Sphinx ke Wano tanpa butuh kapal! Bayangin aja, ia secara harfiah terbang melintasi samudra hanya mengandalkan kekuatan buah iblisnya. Di dunia One Piece, ini tuh keren banget untuk ukuran pemakan buah iblis yang biasanya takut air laut itu. Jadi bisa dibilang, buah iblis yang dimakan Marco ini aman banget buat bertahan hidup di lautan lepas, ya!

2. Fuwa Fuwa no Mi

Shiki (dok. Toei Animation/One Piece)

Kalau ada Buah Iblis yang bikin semua bisa terbang selamanya, ya Fuwa Fuwa no Mi jawabannya. Buah ini dimiliki oleh Shiki si Singa Emas, salah satu bajak laut legendaris yang bisa mengangkat benda apapun ke udara. Dengan kekuatan ini, Shiki bisa bikin kapal terbang, batu melayang, bahkan pulau jadi markas langit. Bayangin aja, kamu gak perlu nginjek tanah atau laut sama sekali!

Shiki pernah kabur dari penjara Impel Down dengan mengambang di udara, bahkan ia hidup di langit selama bertahun-tahun. Artinya, ia bisa hindari laut sepenuhnya dan tetap aman tanpa harus berenang atau naik kapal biasa. Kalau kamu punya Fuwa Fuwa no Mi, kamu tinggal melayang santai di atas tanpa takut tenggelam!

3. Hie Hie no Mi

Aokiji (dok. Toei Animation/One Piece)

Buah iblis yang satu ini dimakan oleh Kuzan alias Aokiji, mantan Admiral yang punya kekuatan es. Hie Hie no Mi memungkinkan penggunanya mengendalikan es dan bahkan membekukan apapun yang ia sentuh, termasuk air laut. Jadi, meskipun Aokiji gak bisa berenang karena efek Buah Iblis, ia bisa dengan santainya “jalan kaki” di atas laut karena air di sekelilingnya langsung membeku.

Aokiji bahkan pernah membekukan tsunami raksasa dengan sekali sentuh dan menyebrangi lautan dengan jalan es yang ia buat sendiri. Bisa dibilang, selama kamu punya Hie Hie no Mi, laut bukan musuh besar, justru malah “jalan pribadi”! Pokoknya, kekuatan ini cocok banget buat kamu yang ingin tetap aktif di laut tapi gak mau ambil risiko tenggelam.

4. Mori Mori no Mi

Aramaki (dok. Toei Animation/One Piece)

Mori Mori no Mi adalah Buah Iblis tipe Logia yang dimiliki oleh Ryokugyu alias Aramaki, seorang Admiral Angkatan Laut. Buah ini memberinya kekuatan untuk menciptakan dan mengendalikan tanaman, mulai dari akar, ranting, hingga pohon raksasa. Uniknya, tanaman ini bisa tumbuh dengan sangat cepat dan menjalar ke mana pun ia mau, termasuk melintasi laut!

Yang paling mengejutkan, Aramaki pernah terlihat datang dari Mariejoa ke Wano hanya dengan memanfaatkan kekuatan tanamannya. Ia seperti terbang atau meluncur di udara menggunakan pohon dan akar raksasa yang ia kendalikan sendiri. Gak cuma fleksibel, kekuatan ini juga memberinya mobilitas tinggi dan bisa menjangkau tempat-tempat yang jauh tanpa kapal atau alat bantu lain. Buat pengguna Buah Iblis, Mori Mori no Mi ini jelas jadi salah satu pilihan terbaik kalau kamu mau tetap aktif di laut tapi gak mau ambil risiko tenggelam.

5. Susu Susu no Mi

Karasu (dok. Toei Animation/One Piece)

Buah iblis ini mungkin gak sepopuler yang lain, tapi Susu Susu no Mi punya kemampuan yang gak bisa diremehkan, terutama untuk bertahan di laut. Buah ini dimiliki oleh Karasu dari Pasukan Revolusioner dan kekuatannya bisa berubah jadi jelaga atau abu hitam yang bisa terbang bebas. Jelaga ini bisa dikendalikan untuk menyerang musuh, menyusup ke berbagai tempat, bahkan berubah bentuk jadi kawanan burung gagak. Dalam wujud ini, Karasu bisa berpindah tempat dengan cepat tanpa harus menyentuh permukaan air laut secara langsung.

Kemampuan Karasu ini sangat berguna untuk bertahan di laut. Ia bisa ‘terbang’ dengan mengubah tubuhnya menjadi partikel-partikel ringan yang tersebar di udara. Gak cuma buat kabur, kekuatan ini juga memungkinkan ia mengangkut pesan, memata-matai musuh, hingga bergerak secara diam-diam dari satu kapal ke kapal lain. Cocok banget buat kehidupan di laut yang brutal itu, ya!

Meski harus tetap waspada dengan air laut, lima Buah Iblis di atas membuktikan bahwa masih ada harapan buat tetap survive, bahkan mendominasi di lautan. Dengan kekuatan seperti terbang, membekukan air, atau menciptakan tumbuhan pelindung, para pemakan Buah Iblis ini tetap punya peluang menang di medan yang seharusnya jadi kelemahan mereka. Kalau menurutmu, Buah Iblis apalagi yang cocok bertahan hidup di lautan lepas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team