Seperti judulnya, Boruto: Naruto Next Generations adalah sekual dari dua seri shonen populer, Naruto dan Naruto: Shippuden. Meskipun seri ini masih menampilkan karakter dari seri sebelumnya, namun seri Boruto lebih berfokus pada anak Naruto, Boruto Uzumaki.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Boruto memiliki banyak kemiripan dengan Naruto meskipun keduanya dibesarkan dengan cara yang berbeda. Berikut ini adalah lima kemiripan yang dimiliki Boruto dan Naruto. Simak ulasan berikut.
Jika kamu menyaksikan seri Naruto dalam versi bahasa Jepang, tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan slogan Naruto yang berbunyi "dattebayo". Tak mau kalah dengan ayahnya, Boruto juga memiliki slogan yang hampir serupa dengan Naruto, yaitu "dattebasa".
Kedua frasa tersebut memang tidak memiliki terjemahan literal. Meskipun begitu, pada episode awal seri Naruto disebutkan bahwa arti dari slogan tersebut adalah "Percayalah!".
Episode pertama Boruto sangat mirip dengan episode pertama Naruto. Seri Boruto dimulai dengan adegan Boruto yang berlari dari kejaran orang lain, setelah membuat kekacauan dan membuat banyak orang merasa kesal. Boruto juga sangat mirip dengan Naruto karena sering menempatkan mereka sendiri dalam kesulitan, hanya karena kenakalan yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Selain itu, Boruto juga sering berbicara dengan suara yang sangat keras, sama seperti Naruto. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah salah satu dari sekian banyak hal yang diwariskan oleh Naruto kepada Boruto.
Sifat keras kepala adalah salah satu kemiripan yang paling menonjol yang dimiliki oleh Boruto dan Naruto. Mereka selalu memiliki perasaan yang sangat kuat terhadap apa yang akan mereka lakukan dan apa yang mereka pikirkan. Sifat ini dapat mendatangkan dampak positif dan negatif.
Dampak postifnya adalah sifat mereka telah membuat tekad mereka semakin kuat. Sebagai contoh, Naruto selalu keras kepala bahwa dirinya ingin menjadi seorang Hokage, meskipun orang-orang di sekitarnya selalu memandangnya sebagai orang yang gagal.
Sementara itu, dampak negatifnya adalah saat sifat keras kepala mereka membuat hubungan keduanya menjadi renggang. Dengan keras kepala, Boruto selalu menolak untuk memahami sudut pandang Naruto sebagai seorang Hokage.
Sejak kecil, Naruto sudah memiliki sifat yang sangat sombong terhadap kekuatan yang ia miliki. Naruto tidak pernah ragu untuk menantang orang yang lebih kuat darinya, hanya untuk membuktikan bahwa dirinya jauh lebih kuat dari orang tersebut.
Meskipun kesombongan dan arogansi bukanlah sifat yang baik, namun Naruto memiliki alasan yang masuk akal mengapa dirinya memiliki sifat yang sombong dan arogan. Naruto tumbuh dengan lingkungan yang selalu mengucilkannya dan meremehkannya. Maka dari itu, Naruto memiliki sifat yang sombong hanya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk apa yang mereka pikirkan.
Sementara itu, sifat arogansi Boruto berasal dari sumber yang berbeda. Boruto selalu merasa bahwa dirinya sudah memiliki kekuatan yang besar sejak lahir, hanya karena dirinya dilahirkan sebagai anak Hokage ketujuh dan keturunan keluarga utama klan Hyuga. Hal ini akhirnya membuat Boruto malas dalam berlatih karena menurutnya, itu bukanlah hal yang harus dilakukan oleh orang sepertinya.
Naruto tumbuh sebagai anak yatim piatu dengan monster Ekor Sembilan yang disegel dalam tubuhnya. Hal tersebut membuat Naruto sangat ditakuti sehingga banyak orang yang menjauhi dan mengucilkannya. Maka dari itu, saat dirinya mendapatkan teman, Naruto akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi teman-temannya.
Boruto juga memiliki sifat yang sama. Boruto sadar bahwa kekuatannya adalah hal yang harus ia gunakan untuk melindungi teman-temannya. Menjadi ninja yang kuat, disadari Boruto, bukan sekadar mengalahkan lawan, tapi bertanggung jawab atas nyawa teman-temannya.
Kemiripan di atas menunjukkan bahwa Boruto adalah sosok Naruto kecil, tapi dengan masa kecil yang lebih baik. Boruto pasti menjadi salah satu generasi penerus dalam jajaran ninja elit di Konoha.