Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lakon Tamu Agung (dok. didi mugitriman / instagram.com/matapanggung)

Lama tak menyapa publik Jakarta lantaran pandemik, program Indonesia Kita kembali menggelar panggung pertunjukan di ibu kota. Indonesia Kita sendiri adalah pertunjukan yang menggabungkan seni teater, musik, dan tari yang digagas oleh seniman Butet Kartaredjasa dan penulis Agus Noor serta diproduksi oleh Kayan Production.

Pada Jumat-Sabtu (17-18/6/2022) di Ciputra Artpreneur Theater, Indonesia Kita bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, membawakan lakon berjudul Tamu Agung. Lakon inilah yang menandai program Indonesia Kita yang ke-36.

1. Tamu Agung diawali dengan purna tugasnya seorang pemimpin setelah menjabat selama 2 tahun

Lakon Tamu Agung (dok. didi mugitriman / instagram.com/matapanggung)

Dikisahkan, suatu daerah akan merayakan keberhasilan kotanya sekaligus purna tugasnya sang pemimpin (Butet Kartaredjasa). Kebetulan, sang pemimpin telah menjabat selama dua periode.

Seiring dengan itu, banyak bisikan-bisikan dari pejabat kota di sekitarnya (Marwoto, Wisben, Joned, dan Mucle) yang menginginkan sang pemimpin kembali berkuasa. Tak lain dan tak bukan, itu demi menjaga kelanggengan para pejabat tersebut.

Menjelang perayaan, beredar kabar jika tamu agung dari pusat akan berkunjung. Para pejabat yang dibantu dengan istrinya (F. Nadira, Mia Ismi, dan Yolanda Nainggolan), berjaga-jaga agar semua hal tampak beres.

2. Kedatangan seorang tamu agung dari pusat, membuat para pejabat mencari muka demi kepentingan pribadinya

Editorial Team

Tonton lebih seru di