Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Webtoon WEE!!!
Webtoon WEE!!! (dok. Webtoon/WEE!!!)

Intinya sih...

  • Konsep visual WEE!!! gabungan anime dan lokal

  • Cara menciptakan gestur, emosi, dan dialog asbun para karakter di webtoon WEE!!!

  • Tapi setelah lulus kuliah, justru lebih sering lihat apa yang ramai di media sosial, biar tetap relate

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Webtoon WEE!!! (2021) yang menduduki posisi pertama di kategori slice of life platform LINE Webtoon bisa menjadi bacaanmu di kala sedang suntuk. Pasalnya, kisah Amu dan teman-temannya mengingatkan pembaca dengan momen nano-nano semasa sekolah.

Nah, kamu penasaran gak sih sama cara Amoeba UwU, sang kreator menciptakan gestur, emosi, dan dialog yang asbun alias asal bunyi? Simak cerita selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Konsep visual WEE!!! gabungan anime dan lokal

Webtoon WEE!!! (dok. Webtoon/WEE!!!)

Konsep visual dari segi karakter hingga background webtoon WEE!!! (2021) merupakan perpaduan anime dan lokal. Maka dari itu, buat kamu yang terbiasa nonton anime, pasti tidak terasa asing saat melihat visual webtoon ini.

"Konsep gabungan antara anime sama lokal gitu kalau orang bilang sih," jelas Amoeba UwU ketika saya bertanya bagaimana konsep visual para karakter di webtoon ini.

Ternyata konsep tersebut tercipta secara spontan, lho! Mulai dari penggambaran karakter, warna yang dipilih, hingga alur ceritanya. Meski terbentuk secara natural, tapi Amoe mengakui bahwa ada beberapa film yang menjadi referensinya.

"Jujur aja untuk pembuatan karakternya itu benar-benar terjadi secara spontan. Jadi kayak, "Wah, aku ada ide untuk bikin cerita dan aku butuh karakter. Aspek apa enaknya?" Saya asal coret, asal bikin, terus langsung pilih warna yang (cocok)," tambahnya dengan nada suara yang ceria.

2. Cara menciptakan gestur, emosi, dan dialog asbun para karakter di webtoon WEE!!!

Webtoon WEE!!! (dok. Webtoon/WEE!!!)

Amoe tidak hanya bercerita melalui dialog, tapi juga ekspresi para karakter. Untuk menciptakan ekspresi dan dialog asbun, ternyata Amoe terinspirasi dari orang-orang yang pernah ia temui.

"Untuk ekspresi, dialog, dan keasbunan mereka itu, gabungan dari keduanya sih. Memang ada yang saya temui dari orang-orang sekitar atau dari kelompok-kelompok (alias) geng-gengan sekolah dulu," jelasnya dalam sesi roundtable bersama IDN Times dan Popbela.

Kehebohan teman-teman yang pernah Amoe temui saat masih sekolah dulu ia tuangkan ke dalam WEE!!! (2021). Namun, Amoe juga memadukan memori tersebut dengan imajinasinya sebagai kreator.

"Kan ada namanya hebring (alias heboh) di kelas dulu. Ada aja kan yang asal ngomong lucu gitu. (Selain itu) juga campuran dari imajinasi saya sendiri," lanjut kreator yang juga melahirkan webtoon Skin Genius Duo (2025) ini.

3. Tapi setelah lulus kuliah, justru lebih sering lihat apa yang ramai di media sosial, biar tetap relate

Amoeba UwU (dok. Webtoon/WEE!!!)

Setelah lulus, apakah Amoe kehabisan ide menciptakan adegan-adegan asbun? Jawabannya tidak! Gak cuma mengingat kenangan masa-masa sekolah, ia juga melakukan riset melalui media sosial.

"Karena udah lulus kan gak bisa terus ngambil referensi dari pengalaman aja. Untungnya karena ada media sosial sekarang (aksesnya sudah mudah)," ungkapnya.

Maka dari itu, komedi yang disajikan tetap segar dan mengikuti perkembangan zaman. Sehingga pembaca WEE!!! (2021) semakin relate dengan alur cerita yang Amoeba UwU sajikan.

"Jadi apa yang saya lihat di internet, jokes-jokes anak sekolahan, kelucuannya yang ada di media sosial, itu juga mempengaruhi komedi yang ada dalam komik ini," tutur Amoe.

Gak heran komedi dan alur cerita yang disajikan relate sama para pembaca. Hal ini pun selaras dengan capaian WEE!!! (2021) di LINE Webtoon yang sudah dibaca 386,2 juta kali dan difavoritkan 2,5 juta pengguna.

Topics

Editorial Team