Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cast Belajar Banyak dari Agen +62, Keanu Kita Semua Pahlawan.jpg
Konferensi pers film Agen +62 di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Intinya sih...

  • Keanu AGL belajar bahwa keberanian untuk memerdekakan diri dari keterbatasan adalah bentuk kepahlawanan

  • Rieke Diah Pitaloka menekankan pentingnya saling menguatkan dan keberanian dalam menyuarakan hal-hal penting

  • Cinta Laura menyoroti pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dan berani menjadi diri sendiri sebagai bentuk kepahlawanan

Jakarta, IDN Times – Film terbaru garapan Wahana Kreator dan PK Films, Agen +62 (2025), tak cuma jadi tontonan aksi-komedi biasa. Di balik kisah seru para agen rahasia dalam memberantas kejahatan internasional seperti judi online (judol), film ini menyimpan pesan mendalam bahwa siapa pun bisa menjadi pahlawan, terutama mereka yang berani memperjuangkan hal yang diyakini benar.

Dalam konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Selasa (1/7/2025), para pemain seperti Keanu AGL, Rieke Diah Pitaloka, dan CInta Laura membagikan pengalaman mereka saat syuting, serta pelajaran hidup yang mereka bawa pulang dari proyek ini.

1. Keanu sebut keterbatasan bukan penghalang untuk berbuat benar

Keanu AGL di konferensi pers film Agen +62 di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Memerankan karakter Dito, Keanu mengaku justru banyak belajar dari perannya sendiri. Ia menyampaikan bahwa menjadi pahlawan tak harus sempurna. Bahkan, keberanian untuk memerdekakan diri dari keterbatasan adalah bentuk kepahlawanan itu sendiri.

"Jadi bahwa kita memang tidak sempurna. Kita harus acknowledge itu. Dan kita juga harus acknowledge bahwa kita juga berhak untuk memperjuangkan kebenaran yang kita percaya. Menurut aku pahlawan itu gak cuman harus berperang dengan bambu runcing dan bom nuklir," kata Keanu.

Kreator konten ini juga menutup dengan refleksi mendalam. Buat Keanu, setiap orang punya masalah yang berbeda-beda. Ada yang masalahnya ekonomi, ada yang insecure physically, ada yang merasa insecure dengan pencapaiannya.

"Bahwa kita mampu melawan diri kita untuk menerobos dinding-dinding yang menyekati hidup kita, itu kalian udah pahlawan untuk diri kalian sendiri. Jadi pahlawan adalah apapun usaha kalian, jihad kalian, memperjuangkan kebenaran itu adalah pahlawan. Jadi kita semua ini pahlawan kalau kita memperjuangkan apa yang kita percaya," tambahnya.

2. Rieke Diah Pitaloka dorong untuk berani lakukan hal yang benar

Rieke Diah Pitaloka di konferensi pers film Agen +62 di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Rieke, yang kembali membintangi film setelah 17 tahun vakum, juga berbagi pengalaman main film ini. Menurutnya, Agen +62 membuatnya kembali belajar dari siapa saja.

"Pertama adalah bagiku setiap orang adalah guru. Jadi aku belajar dari semua. Even dari kru yang bagian gulung kabel gitu ya, tapi mereka bersabar. Dan kemudian aku banyak belajar," ujar akris 51 tahun ini.

Tak sampai situ, ia juga menekankan pentingnya saling menguatkan dan keberanian dalam menyuarakan hal-hal penting.

"Rasanya kita bisa saling menguatkan. Kita bisa saling membantu dengan mengungkap hal yang memang harus diungkap. Jangan takut, takut hanya pada Allah SWT. Berbicara lah, jangan sampai menunggu diri kita atau keluarga kita yang menjadi korban (judol)," tutur Rieke.

3. Cinta Laura sebut pahlawan itu autentik alih-alih sempurna

Cinta Laura di konferensi pers film Agen +62 di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Cinta Laura menyoroti pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri. Ia merasa film ini memberikan contoh bahwa sosok pahlawan tak harus digambarkan sempurna.

"But what I think is so beautiful about this movie is, jarang mungkin saat kita masih kecil dulu, film-film yang menggambarkan atau menonjolkan orang-orang yang tidak sempurna. Biasanya yang jadi hero itu ganteng, cantik, pinter, kece, dan lain sebagainya, ujarnya.

Ia sangat menyukai film Agent +62 karena berhasil menunjukkan bahwa pahlawan bukanlah orang yang sempurna atau paling hebat, melainkan berani. Lebih lanjut, Cinta menekankan pentingnya keujujuran dalam menjadi diri kita sendiri.

Tumbuh besar mengonsumsi media di mana public figure-nya harus tampil sempurna, Cinta mengggap hal itu membuat banyak orang jadi mengekspresikan diri mereka dengan topeng, karena harus selalu dianggap baik dan positif atau tidak bisa menjadi dirinya sendiri.

"Aku merasa film ini mengangkat tema yang sangat diperlukan generasi muda zaman sekarang, yaitu authenticity, dan itu penting banget. Aku rasa tema ini sangat indah karena menyadarkan kita semua bahwa selama kita authentic dan memiliki keberanian untuk menyuarakan apa yang kita perlukan. Selama kita melakukan dengan konsisten dan bersama-sama, pasti kita akan melihat perubahan yang nyata," tutup Cinta.

Editorial Team