7 Celetukan Nyelekit Fizi di Upin & Ipin, Bikin Istigfar!

Fiji merupakan salah satu karakter yang lumayan sering muncul pada serial Upin & Ipin. Fiji sendiri seringkali berulah dengan celetukannya yang nyelekit. Namun meski begitu, teman-temannya tetap sayang kepada Fiji dan terus berteman dengannya.
Celetukan nyelekit Fiji muncul tak hanya pada satu atau dua episode saja, melainkan pada banyak episode serial Upin & Ipin. Sehingga, para penonton pun tak jarang dibuat kesal dan jengkel dengan aksi Fiji tersebut. Emangnya senyelekit apa, sih? Yuk, simak ulasannya!
1. Fiji mengejek Upin dan Ipin botak
Kejadiannya terjadi pada serial Upin & Ipin Musim 16 episode Tumbuh Rambut. Kala itu, Fiji dan Ehsan memamerkan rambutnya yang telah dipakaikan krim ajaib kepada Mail, Susanti, Mei Mei, Upin, dan juga Ipin. Semua teman-teman memuji rambut Fiji dan Ehsan sehingga ingin mencoba krim rambut tersebut, termasuk Upin dan Ipin.
Mengingat Upin dan Ipin tidak memiliki rambut, semua teman pun mersa heran. Namun, celetukan Fiji lah yang membuat Upin dan Ipin benar-benar merasa sedih. "Mau pakai di mana? kalian tak punya rambut? Botak", ungkap Fiji. Ucapan Fiji tersebut sangat terngiang-ngiang di telinga Upin dan Ipin sehingga keduanya menangis dan berlari pulang.
2. Mengejek Upin dan Ipin karena yatim piatu
Bermula saat Upin dan Ipin menggambar Opah dan Kak Ros saat pelajaran menggambar di episode Cucu Kesayangan Opah. Cikgu Melati pun memastikan jika Upin dan Ipin merupakan cucu kesayangan Opah sehingga keduanya menggambar sang nenek. Pada waktu itu, tiba-tiba saja Fiji menimpali dengan mengatakan, “Iyalah, Upin Ipin ini kan yatim piatu, jadi mana ada ibu dan bapak yang sayang dia?”.
Tak hanya itu, Fiji juga menyebut bahwa Kak Ros lah cucu kesayangan Opah. Di sini, Mail malah ikut membuat kontroversi dengan menimpali bahwa Kak Ros memiliki sifat rajin dan pandai memasak sehingga lebih cocok jadi cucu kesayangan Opah. Coba bayangin jika kalian berada di posisi Upin dan Ipin, pastinya nyelekit banget, kan?
3. Fizi sebut Upin dan Ipin tak punya surga karena sudah tak punya ibu
Pada musim 14 episode Syahdunya Syawal, Upin, Ipin, Mail, dan Fizi pada awalnya berbincang hangat di sebuah masjid. Singkat cerita, Mail mengungkap tak bisa main bersama dengan teman-temannya pada saat hari raya karena akan membantu ibunya. Saat ditanya oleh kenapa harus membantu ibu, Mail menjawab karena surga di telapak kaki ibu.
Upin dan Ipin pun bertanya kepada Mail bagaimana jika yang sudah tak memiliki ibu. Fiji pun dengan entengnya menjawab, “Maka nggak ada lah surga, masa begitu saja tak tahu”. Sontak, jawaban Fiji pun langsung membuat Upin dan Ipin terlihat sedih.
Bahkan tak hanya Upin dan Ipin, Kak Ros pun ikut merasa sedih saat kedua adiknya menceritakan hal tersebut pada Opah. Beruntungnya, Opah memberikan jawaban bijak pada Upin dan Ipin jika surga bisa didapat oleh semua orang yang berbuat kebaikan.
4. Fiji melakukan body shaming pada Ehsan
Pada musim 14 episode Dayung Laju-Laju, Ehsan menceritakan sudah berlibur menaiki kapal bersama dengan sang ayah. Ia pun memberikan hadiah gantungan kunci kepada teman-temannya sebagai oleh-oleh. Namun apa yang dikatakan Fiji kala itu? Ia mengaku tak ingin naik kapal bersama Ehsan. “Aku nggak pengin naik kapal bareng Ehsan, sebab Ehsan berat, nanti kapal bisa tenggelam”, ungkap Fizi.
Mendengar perkataan Fiji, Ehsan pun langsung merasa tersinggung. Ia pun marah dan akhirnya mengambil kembali gantungan kunci yang ia berikan pada Fiji. Duh, Fiji gak ngerasa apa, ya, jika Ehsan selalu baik padanya?.
5. Fizi mengomentari mata Ehsan yang tak bisa melihat dengan jelas
Pada episode Jaga dan Hargai Mata musim 8, kacamata Ehsan terlihat rusak pada saat bermain bola. Ehsan pun terpaksa menggunakan kacamata lamanya pada saat bersekolah keesokan harinya. Kacamata lama Ehsan tersebut terlihat lucu bagi-temannya.
Jika teman-teman yang lain hanya menertawakan Ehsan, Fiji justru menambahkannya dengan celetukan, "dia kecil-kecil dah rabun". Tapi kalau yang ini sih, menertawakan juga sudah salah, ya? Jadi, jangan ditiru!
6. Fiji tak bersyukur diberikan kue ulang tahun oleh Ehsan
Episode Hari Jadi Fiji pada musim 17 menceritakan Fiji yang beruang tahun. Kala itu semua teman memberikan hadiah kepada Fiji, termasuk Ehsan yang memberikan kue. Sayangnya, Fiji nampak memandang sebelah mata pemberian Ehsan karena kuenya dinilai kecil. "Lah kecil sekali", celetuk Fiji.
Ehsan memang tak banyak banyak berkomentar kala itu, namun Mail dan Mei Mei mengingatkan Fiji bahwa sudah bagus Ehsan memberinya hadiah. Jika tidak, pastinya tak akan ada kue pada ulang tahun Fiji. Fiji hanya tersenyum dan tak meminta maaf kepada Ehsan karena teralihkan dengan hadiah daru Susanti.
7. Fiji buat Mei Mei kecewa pada hari ulang tahunnya
Serial Upin & Ipin musim 16 salah satunya berjudul Hari Bahagia Mei Mei. Pada saat itu, Upin dan Ipin datang dengan menggunakan mobil pada ulang tahun Mei Mei. Upin dan Ipin bercerita bahwa mereka menumpang Kak Ros yang akan pergi ke bioskop. Tak ada angin tak ada hujan, Fiji pun langsung nyeletuk bahwa Upin dan Ipin rugi tak ikut ke bioskop. “Wah rugi lah, kalau aku mending nonton bioskop, bisa nonton film, makan pop corn, dapet mi”, ungkap Fiji.
Mendengar itu, Mei Mei pun menjadi marah pada Fiji. Mei Mei menganggap ulang tahunnya tak menarik dibandingkan dengan nonton bioskop. Mei Mei menyuruh Fiji untuk pulang dan mencampakannya selama perayaan ulang tahun. Namun meski begitu, Mei Mei masih memiliki perasaan kasihan pada Fiji, sehingga ia pun memberikan kue pada temannya itu.
8. Fiji menyebut Jarjit bercita-cita jadi pencuri
Pada musim 4 episode Bila Besar Nanti, Jarjit membawa gambar polisi dan pencuri saat akan menceritakan cita-citanya di depan kelas. Kala itu, Upin menebak jika Jarjit bercita-cita ingin menjadi polisi. Namun, tebakan Upin tersebut ternyata salah.
Belum sempat Jarjit menjawab, Fiji sudah langsung melontarkan celetukannya jika Jarjit ingin menjadi pencuri. Pastinya tebakan Fiji juga salah, dong. Masa iya ada orang yang bercita-cita menjadi pencuri. Dibalik kontroversi Fiji tersebut, ternyata Jarjit ingin menjadi reporter pada saat besar kelak.
Terlepas dari perkataannya yang nyelekit, Fizi merupakan karakter fiksi semata. Fizi juga hanya menggambarkan karakternya yang polos dan belum pandai memilah dan memilih kata. Di sisi lain, sutradara pun nampaknya memberikan pesan bahwa kita harus belajar bertutur kata dengan baik.