Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
GIGI Band
Personel GIGI Band saat prescon peluncuran album terbaru (IDN Times/Juan Dwi)

Intinya sih...

  • GIGI awalnya hanya berencana membuat mini album, tapi rencana itu berubah ketika terkumpul 9 lagu saat workshop di Puncak.

  • Album Forever In The Air direkam di Power Station, Berklee NYC yang berlokasi di New York, Amerika Serikat.

  • Semua lagu dalam album kali ini direkam menggunakan pita analog.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - GIGI akhirnya kembali berkarya lewat album terbaru mereka bertajuk Forever In The Air. Tidak hanya sekadar menjadi karya baru, faktanya album Forever In The Air merupakan album ke-25 GIGI sepanjang berkarier di blantika musik.

Album berisi 9 track baru itu ternyata punya cerita yang tidak kalah menarik. Kabarnya, masing-masing anggota menyetorkan lagu ciptaan mereka sendiri saat workshop persiapan album, lho. Kira-kira bagaimana ceritanya?

1. Masing-masing anggota band GIGI bawa lagu sendiri saat workshop

Personel GIGI Band saat prescon peluncuran album terbaru (IDN Times/Juan Dwi)

Drummer GIGI, Gusti Hendy alias Hendy, bercerita kalau ia dan kawan-kawan sempat melakukan workshop di Puncak, Bogor, Jawa Barat, sebelum rekaman. Saat sesi workshop tersebut, masing-masing personel membawa lagu ciptaan mereka untuk digarap bersama.

"Itu kita di situ benar-benar workshop, bawa lagu masing-masing, tapi digarap di situ, dan dari hasil itu kita godok lagi di studio kita di Jakarta sampai aransemen dan lagu yang kalian dengarkan. Itu prosesnya panjang banget," cerita Hendy, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Awalnya, GIGI ingin membuat sebuah mini album saja yang berisi sekitar 5 lagu. Akan tetapi, rencana tersebut berubah karena ada sekitar 9 lagu yang terkumpul saat workshop. Akhirnya, GIGI memutuskan untuk merilis full album.

Diakui Hendy, proses pembuatan album ini juga berjalan cukup lama, yakni hampir memakan waktu satu tahun. Itu merupakan waktu terlama karena biasanya mereka dapat menyelesaikan album dalam waktu 2-3 bulan saja.

2. GIGI jalani proses rekaman album baru di New York

Personel GIGI Band saat prescon peluncuran album terbaru (IDN Times/Juan Dwi)

Menariknya, GIGI ternyata menjalani proses rekaman album baru kali ini di studio Power Station, Berklee NYC yang berlokasi di New York, Amerika Serikat. Diakui Hendy, studio tersebut telah banyak menelurkan karya dari musisi dunia seperti Rolling Stones dan John Mayer.

"Ajaibnya lagi, kita itu rekaman setelah konser 30 tahun kemarin. Kita ada waktu 2-3 bulan,'Gas gak nih rekaman di Power Station?' Dapat jadwal, bisa nih mereka (rekaman), yuk gas. Masalah budget segala macam, kita pikirkan. Kita workshop dulu," jelas Hendy.

Sementara itu, vokalis Armand Maulana mengungkapkan kalau sebenarnya GIGI ingin melakukan rekaman secara dubbing di sana. Namun, keinginan itu urung diwujukan karena proses rekaman di Power Station sama seperti di Abbey Road, yaitu live recording.

Ini pun bukan kali pertama GIGI menjalani proses rekaman di luar negeri. Sebelumnya, Armand dan kawan-kawan juga pernah melakukan rekaman di Abbey Road, London, Inggris pada tahun 2013 lalu.

3. Album baru ini direkam menggunakan pita analog

Personel GIGI Band saat prescon peluncuran album terbaru (IDN Times/Juan Dwi)

9 lagu yang ada di album kali ini ternyata direkam dengan menggunakan pita analog. Gitaris GIGI, Dewa Budjana, tak memungkiri kalau melakukan rekaman dengan pita analog memang merepotkan dan memakan biaya yang lebih.

Walau demikian, ia menyebut kalau hal tersebut nyatanya dapat membangkitkan energi bagi GIGI selama menjalani proses rekaman.

"Gak banyak yang melakukan live recording lagi, gak banyak yang meluangkan waktu untuk repot, tapi hal itulah yang membuat rasa (energi) kami bisa muncul lagi," ujarnya.

4. Forever In The Air bukan hanya sekadar judul album

Potret prescon album baru GIGI (IDN Times/Juan Dwi)

Sementara itu, judul album Forever In The Air diputuskan melalui diskusi bersama. Awalnya, para personel GIGI mengusulkan nama judul album baru. Usulan itulah yang kemudian diserahkan ke pihak JUNI Records, sampai akhirnya terpilih Forever In The Air.

Bagi GIGI sendiri, Forever In The Air bukan hanya sekadar judul album saja. Nama tersebut merupakan perwujudan dari doa, semangat, dan perjalanan panjang yang telah ditempuh selama lebih dari tiga dekade berkarya.

Kehadiran album ini pun dimanfaatkan GIGI untuk menyampaikan harapan besar agar karya-karyanya selalu hidup di hati para pendengar, dan nama GIGI tetap 'mengudara' serta mengisi ruang-ruang musikal untuk selamanya.

Album Forever In The Air telah resmi dirilis pada 8 Oktober 2025. Kini, album tersebut sudah bisa didengarkan di platform digital streaming. Sudahkah kamu mendengarkan album ini?

Editorial Team