Lagu "Korban Tradisi" mengkritisi stigma masyarakat yang terlalu mengagungkan keperawanan, dimana perempuan yang tak perawan dianggap buruk. Hingga stigma tersebut menjadikan banyak perempuan yang tak perawan merasa frustasi ketika menikah.
Stigma tersebut dideskripsikan oleh Slank lewat bait pertama, dimana seorang perempuan menangis karena kehilangan keperawanannya. Begitu pula lelaki yang kecewa karena kekasihnya sudah tak perawan sebelumnya.
Lalu Slank mengkritisi bahwa sikap lelaki dan perempuan tersebut sebenarnya termakan oleh stigma yang beredar di masyarakat. Sebuah cara pandang yang meremehkan perempuan tak perawan. Begitu pula lelaki yang merasa dirinya perlu mempertanyakan keperawanan kekasihnya.
Dalam hal ini, Slank menggunakan diksi 'tradisi' untuk menyebut stigma yang mendiskriminasi tersebut. Hal ini tak mengherankan, karena stigma tersebut memang telah mengakar dari generasi ke generasi. Seperti dalam lirik, "Mereka terbawa sebuah tradisi. Mereka frustasi."
Di bait berikutnya, Slank menjelaskan bahwa kritikan yang dimaksud bukannya untuk membebaskan seks bebas. Akan tetapi supaya kita lebih fokus pada sesuatu yang lebih penting daripada keperawanan. Yaitu cinta, kasih sayang dan kesetiaan.
Seperti tergambar lewat lirik, "Kami bukannya penganut faham kebebasan (sex) bukan kebebasan. Tapi apalah artinya setetes darah" yang kemudian dilanjutkan dengan kalimat, "Bukan itu semua yang kita butuhkan. Lebih mulia ialah cinta.... cinta.... cinta... kasih sayang, kesetiaan".
Sementara di lirik terakhir, Slank kembali menyoroti betapa banyaknya orang yang frustasi lantaran sudah tak perawan lagi. Sampai-sampai ada yang memilih bunuh diri karena tak kuat menahan stigma buruk tersebut. Seperti dalam lirik, "korban tradisi, bahkan sampai bunuh diri".
Itulah chord dan lirik lagu "Korban Tradisi" - Slank. Jika kamu termasuk orang yang kesal dengan kebanyakan orang terlalu mengagungkan makna keperawanan, tampaknya kamu perlu menyanyikan lagu ini. Memang tak langsung mengubah stigma yang telah mengakar, tapi cukup melegakan untuk melampiaskan kekesalan.