Sebagian orang beranggapan film antiperang itu hanya mitos. Faktanya, industri film didominasi film yang justru mengglorifikasi peperangan. Caranya cukup subtle alias tak kentara. Salah satunya menampilkan akhir yang mengharukan atau melegakan untuk para protagonisnya.
Kecenderungan itu seolah berkata kalau tetap ada inspirasi yang bisa dipetik dari sebuah peperangan, padahal yang sebenarnya terjadi tak sesederhana itu. Ini yang akhirnya memunculkan argumen kalau film antiperang itu hampir tak ada.
Coba luangkan waktu untuk menonton film jadul berjudul Come and See (1985) karya Elem Klimov. Film ini disebut sebagai salah satu film yang pesan antiperangnya paling tepat, layak bersanding dengan All Quiet on the Western Front versi asli yang rilis 55 tahun sebelumnya.
Apa elemen yang membuat film ini dipuji khalayak dan disebut salah satu film antiperang terbaik? Mari bedah beberapa poin penting yang berhasil dieksekusi Klimov dalam Come and See.
