Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi salib (pixabay.com/GiniGeo_Photography)

Rabu Abu menjadi salah satu hari yang sangat berarti bagi umat Katolik di seluruh dunia. Pasalnya, Rabu Abu merupakan hari pertama masa pra-Paskah yang menandai bahwa sudah memasuki masa tobat 40 hari sebelum hari Paskah.

Lantaran sangat berarti, umat Katolik tentunya turut melakukan Misa Rabu Abu. Berikut ini daftar lagu Misa Rabu Abu untuk menyambut masa pra-Paskah.

1. Hamba-HambaMu Berhimpun

Hamba-hamba-Mu berhimpun, Tuhan, lihatlah,
dalam kasih kami pandang salib-Mu, Tuhan.
Kami satu dalam doa di depan Allah:
Bimbing langkah kami, Tuhan, Dikau Jalan.

Macam-macam logat menceraikan manusia,
kasih Allah dan hukum-Nya 'kan menyatukan.
Dalam kegelapan kamu tak pernah resah:
Didampingi, Yesus, Guru, Kebenaran.

Dunia berubah s'lalu, tak kunjung henti,
di manakah disegarkan orang yang lelah?
Yang tertindih salib hidup tak kenal akhir,
buatlah lega, ya Yesus, Kehidupan.

Tuhan baruilah hidup kami, umat-Mu,
bantu kami dalam bekerja dan bersyukur,
curahkanlah s'mangat, kekuatan dan iman.
Dikau Jalan, Kebenaran, Kehidupan.

2. Mari Kita Merenungkan

Mari kita merenungkan
penebusan umat Tuhan,
meresapkan dalam hati
cinta kasih ilahi.

Yesus Kristus Raja sakti,
Pengemban amanat suci,
penyembuh segala luka,
penegak hukum cinta.

Petrus murid yang setia,
namun ingkar dan menyangkal
pada Guru yang terkasih,
karna malu dan ngeri.

Kita pun semacam Petrus
yang sering menyangkal Yesus.
Ampunilah kami, Tuhan,
dan teguhkanlah iman.

Seperti seorang abdi,
Yesus taat sampai mati,
diperolok dan disiksa,
dengan kejam didera.

Lihat Raja yang sengsara
dari duri mahkota-Nya,
darah-Nya ibarat intan,
dan saliblah takhta-Nya.

Hati Yesus yang terluka,
kar'na cinta tak terhingga,
jadikanlah kami mampu
mengikuti cinta-Mu.

3. Hanya Debulah Aku

Hanya debulah aku
di alas kaki-Mu, Tuhan.
Haus 'kan titik embun:
sabda penuh ampun.
Tak layak aku tengadah
menatap wajah-Mu.
Namun tetap 'ku percaya:
Maharahim Engkau.

Ampun seribu ampun,
hapuskan dosa-dosaku.
Segunung sesal ini
kuunjuk pada-Mu.
Tak layak aku tengadah
menatap wajah-Mu.
Namun tetap 'ku percaya:
Maharahim Engkau.

4. O, Anak Domba Allah

O Anak domba Allah, tersembelih di salib,
sabar setiap kala, waktu ditimpa aib,
Kautanggung dosa dunia, sengsara seluruhnya.
Ampuni kami o Yesus.

O Anak domba Allah, tersembelih di salib,
sabar setiap kala, waktu ditimpa aib,
Kautanggung dosa dunia, sengsara seluruhnya.
B'ri kami damai o Yesus.

Ya Anak domba Allah, Kautanggung dosa kami.
Kau rela menderita demi umat tercinta.
Darah-Mu ditumpahkan di kayu salib hina.
kashihani kami, Yesus.

Engkau pun direndahkan dengan mahkota duri.
Dan wajah-Mu yang suci penuh berlumur darah.
Cela dan dosa-dosa hendak Engkau hapuskan
seturut amanat Bapa.

Di kayu salib hina Engkau serahkan nyawa
sebagai kurban silih kepada Allah Bapa.
Ya Yesus, aku sadar, betapa 'ku berdosa,
ampuni hamba-Mu ini.

5. O, Yesus, Putra Bapa

O, Yesus, Putra Bapa,
mulia sejak semula, setaraf Yang Esa.
Kau mengosongkan Diri,
mengambil rupa abdi:
Engkau setaraf manusia.

Sebagai manusia,
Kau merendahkan Diri
tiada batasnya.
Kau rela menderita,
Kau taat sampai mati
di kayu salib yang keji.

Kau ditinggikan Allah,
dikurniai nama
yang tiada taranya.
Seluruh alam raya
berlutut mengakui,
"Tuhanlah Yesus Almasih."

Buatlah kami, Tuhan,
sepikir dan sehati
di dalam kasih-Mu,
jadikan kami abdi setia
sampai mati
mengikuti contoh hidup-Mu.

6. Yesus Kurban Fitnah

Yesus kurban fitnah
aib di bukti Golgota.
Dipaku di kayu salib
Kau merajai dunia.

Seluruh alam Kaurengkuh,
Kautanggung dosanya.
Kepatuhan-Mu yang penuh
t'lah membebaskan dunia.

Kurban-Mu Kauabadikan
dalam Ekaristi
dan dalam umat pilihan,
yakni Gereja yang suci.

Belum pernah kumiliki
sahabat setara.
Aku ingin mengikuti jalan-Mu,
pangkal bahagia.

7. O, Yesusku

O, Yesusku, Sang Penebus
bermahkotakan duri.
O, Tuhanku, betapa jahat
dosa yang kubuat.

Yesus Tuhanku
karna kasih-Mu,
Kaupanggul salib
ke Golgota.

O, Yesusku, Sang Anak domba
yang menanggung dosa.
Kaurelakan, Kau disesah
demi keselamatanku.

Yesus Tuhanku
karena kasih-Mu,
Kaupanggul salib
ke Golgota.

8. Ya Tuhan, Engkau Sumber Air Hayat

Ya Tuhan, Engkau sumber air hayat.
Yang minum air yang Engkau berikan
tak 'kan haus lagi terus s’lamanya.
Kau puaskan hatinya sampai kekal.

Engkau Jurus'lamat,
ya Yesus Tuhan,
kepada-Mu saja
'ku taat penuh.

Ya Tuhan, Engkaulah Terang di dunia,
siapa yang ikut Engkau tak sesat.
Kau datang supaya yang buta celik,
tak lagi melangkah di jalan gelap.

Engkau Jurus'lamat,
ya Yesus Tuhan,
kepada-Mu saja
'ku taat penuh.

Engkau kebangkitan dan hidup kekal,
siapa percaya tak mati kelak,
dan hidup abadi 'kan didapatnya,
selamanya dia 'kan berbahagia.

Engkau Jurus'lamat,
ya Yesus Tuhan,
kepada-Mu saja
'ku taat penuh.

9. Golgota Tempat Tuhanku Disalib

Golgota, tempat Tuhanku
disalib dan dicela,
agar dunia damai pula
dengan Allah, Khaliknya.
Dari sanalah mengalir
sungai kasih karunia
bagi orang yang berdosa,
yang memandang Golgota.

O samud’ra kasih Allah:
bagi isi dunia
diberi-Nya Putra Tunggal,
agar kita slamatlah!
Yesus, Jalan, Kebenaran,
Sumber Hidup yang baka,
t'lah berkurban bagi kita
pada salib Golgota.

Mari kita muliakan
cinta kasih Penebus:
dosa kita Dia hapus
dengan darah yang kudus.
Ia taat sampai mati
pada salib Golgota.
Kita hidup oleh Dia:
Puji Tuhan s'lamanya.

10. Kepala yang Berdarah

Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih,
meski mahkota duri menghina harkat-Mu,
Kau patut kukagumi: terima hormatku.

O wajah yang mulia, yang patut disembah
dan layak menerima pujian dunia,
sekarang diludahi dihina, dicerca, disiksa, dilukai:
yang salah siapakah?

Syukur sebulat hati kubri’kan pada-Mu,
ya Yesus yang t'lah mati demi selamatku.
Hendaklah 'ku terhibur dengan tuntunan-Mu:
pada-Mu 'ku berlindung di akhir hayatku.

Di saat aku mati, Kau tinggalah serta;
di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah!
Di kala kecemasan menghimpit hatiku,
berilah kekuatan berkat sengsara-Mu.

11. Yesus Tuhanku Mana Cahaya-Mu?

Yesus, Tuhanku mana cahaya-Mu,
mana gerangan sinar cemerlang-Mu?
Alangkah hina siksa yang Kaut’rima!
Alangkah hina!

Yesus, wajah-Mu tidak tampan lagi,
jadi hinaan, tidak dihormati.
Kau luka-luka dan dianggap kusta.
Alangkah hina!

Dikau ditikam kar'na dosa kami
Kau diremukkan kar'na salah kami.
Kar'na bilur-Mu kami dipulihkan.
Sungguh bahagia!

Kami bersyukur, pada-Mu ya Tuhan,
kami bahagia kar'na Kau bebaskan.
T'rimalah kini balas tak setara:
Kami bersyukur.

12. Dulu Yesus Berpuasa

Dulu Yesus berpuasa
empat puluh hari lamanya.
Ia pun merasa lapar,
si penggoda datang katanya,
"Bila Kau Putra Ilahi,
batu ini jadikanlah roti."
Jawab Yesus, sabda-Nya,
"Hidup tak hanya dengan roti."

Kerajaan yang gemilang
diperlihatkan kepada-Nya;
diserahkan bagi Yesus,
asal Yesus mau menyembah.
"Ku berikan bagi Dikau
asal Tuan mau menyembahku."
Jawab Yesus, sabda-Nya,
"Hanya Allah boleh disembah."

Maka Yesus pun diangkat
ke tempat yang tinggi dan ngeri,
agar Yesus mau meloncat,
hingga orang kagum tak henti.
"Jatuhkanlah Diri Anda,
dan malaikat-Mu akan menjaga."
Jawab Yesus sabda-Nya,
"Janganlah mencobai Allahmu."

Itulah beberapa lagu untuk Rabu Abu. Beberapa lagu di atas memiliki lirik yang menggambarkan kehadiran Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat penebus dosa manusia. Selamat memasuki masa pra-Paskah!

Editorial Team