Tanggal 14 April 2019 adalah momen bersejarah untuk para kontestan MasterChef Indonesia. 10 besar telah terpilih setelah melewati berbagai tantangan dari juri, pressure test bahkan adu mulut antar kontestan.
Inilah daftar peserta yang dipastikan lolos ke babak 10 besar reality show masak terpopuler di Indonesia, MasterChef. Siapa saja?
Lita adalah kontestan yang berasal dari Banjarmasin. Lita banyak diperbincangkan dari pertama kali lolos audisi pertama. Mulai dari meminta chef Juna memakaikan apron kepadanya, adu mulut dengan beberapa kontestan sampai bulu mata yang copot.
Gagal dalam tantangan bertema telor membuat Mami Lita (sapaan akrab Yulita) membuatnya masuk dalam pressure test pertamanya. Sempat menangis karena ingat anak-anaknya, tidak membuat Mami Lita menyerah. Mami Lita melewati pressure test dengan baik dan berhasil lolos sebagai 10 besar.
Bukhori adalah peserta dari timur Indonesia, Manokwari, yang berprofesi sebagai wirausaha makanan online. Bukhori merupakan salah satu kontestan yang punya keahlian memasak yang mumpuni sehingga ditakuti oleh beberapa kontestan lainnya.
Bahkan dalam tantangan telor, Bukhori harus rela telornya diambil 1 oleh Hans dan hanya menggunakan 4 telor. Hans berpendapat, Bukhori adalah pesaing yang kuat jadi harus diberi tekanan tambahan agar kesulitan melewati tantangan bertema telor ini.
Devina Hermawan atau biasa dipanggil Devi adalah kontestan yang berasal dari Bandung. Ibu satu anak ini juga merupakan kontestan yang jago dan memiliki keahlian masak yang mumpuni.
Dibuktikan pada saat Devi membuat Tart Buntut Suwir dengan Sambal Matah yang dipuji top markotop oleh bintang tamu yaitu Bunda Maia. Bahkan Bunda Maia menjamin kalau Devi punya restoran, Bunda Maia akan nongkrong tiap hari di sana.
Fani adalah kontestan yang berasal dari Sampit, Kalimatan Tengah yang berprofesi sebagai wirausaha makanan online. Dalam memasak, Fani jago membuat salad. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa tantangan, salad buatan Fani selalu mendapat pujian dari para juri.
Walaupun begitu, Fani sempat menangis kala para juri mempertanyakan aura Fani yang makin meredup. Fani mengaku bahwa kepercayaan dirinya mulai luntur tapi hal itu tidak menyurutkan semangat gadis periang ini untuk terus berkompetisi.
Fiki adalah kontestan asal Surabaya yang memiliki profesi sebagai pekerja restoran. Kuncir rambut dan tato adalah ciri khas dari Fiki. Kemampuan Fiki dalam memasak tidak bisa diragukan lagi, Fiki bahkan bisa memasak creme brulle durian dengan enak dan mendapat pujian dari para juri. Padahal Fiki tidak suka dengan bau durian yang menyengat.
Theophilus Hans atau Hans adalah seorang mahasiswa yang hobi memasak. Perjuangan Hans mencapai 10 besar MasterChef Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun Hans bolak balik masuk pressure test dan sering mendapat semprot dari para juri, Hans yakin layak masuk MasterChef Indonesia.
Dibuktikan pada tantangan limited utilities, Hans berhasil menjadi kontestan terbaik dengan menyajikan Pan Seared Chicken With Curry Sauce. Hans mejadi pemenang dan membuatnya lolos dari tantangan selanjutnya.
Kadek Dwi Tjahyadi atau dipanggil Kadek adalah apoteker yang berasal dari Bali. Kadek merupakan orang yang pantang menyerah, kegagalannya dalam season 2 tidak menyurutkan semangat untuk mencoba lagi. Walaupun sempat bersitegang dengan Chef Juna, Kadek bisa melanjutkan perjuangan karena masakannya yang terbukti enak.
Daniar Widyana adalah kontestan asal Banyuwangi, Jawa Timur. Sebelum menjadi kontestan MasterChef Indonesia, Daniar adalah seorang penyanyi dengan judul single Mandjah, masuk dalam jajaran 100 top dj 2019 serta pemain sinetron.
Memasak menjadi salah satu keahliannya yang lain selain entertainer. Dalam adu tantangan bertema telor, Daniar berhasil mengamankan dirinya karena berhasil membuat soft boil egg dengan sempurna. Bersama dengan Hans, Daniar naik ke lantai 2 galeri MasterChef Indonesia.
Fickri Rahmawan atau Fickri adalah kontestan yang berasal dari Bandung dan berprofesi sebagai wirausahawan. Fickri mendapatkan julukan wonderkid dari Chef Juna karena kreativitasnya dalam membuat hidangan yang unik dan rapi walaupun selalu melupakan komposisi.
Sempat mengira gagal pada tantangan membuat soft boil egg, ternyata Chef Arnold menyuruhnya untuk meletakkan telornya di station dan naik ke lantai 2 galeri MasterChef Indonesia bersama Hans dan Daniar.
Kaisha Fridayassie atau Kai adalah peserta yang berasal dari Bogor dan berprofesi sebagai wirausaha. Kai adalah ibu muda dengan dua anak yang membuat sirloin steak with mushroom broth dengan enak.
Hidangan itu menjadikan gerbang pembuka menjadi the next MasterChef Indonesia. Kerap mendapatkan tekanan dan menangis dalam beberapa episode, Kai tetap bisa lolos melewati tantangan dengan baik walaupun bolak balik melewati pressure test.
Nah, itu 10 kontestan yang berhasil melanjutkan MasterChef Indonesia. Tantangan dan pressure tes tidak membuat mereka lengah dan menyerah. Drama, tangisan, amarah, senang, sedih bercampur jadi satu membuat suasana MasterChef Indonesia semakin ketat dan panas. Selamat berjuang para kontestan, semoga berhasil.