penampilan Brie Larson sebagai Captain Marvel (dok. Marvel Studios/The Marvels)
Nasib buruk yang dialami The Marvels menjadi sorotan dan perbincangan fans. Pasalnya, film tersebut hanya mampu membawa pendapatan box office senilai 197 juta dolar Amerika Serikat atau Rp3 triliun.
Dilansir Collider, The Marvels telah memakan bujet 273,8 juta dolar Amerika Serikat atau Rp4,2 triliun. Nominal tersebut diperparah dengan penurunan pendapatan sekitar 78 persen pada akhir pekan kedua penayangan The Marvels.
The Marvels bukanlah satu-satunya film MCU yang mengalami kerugian selama penayangan. Pasca Avengers: Endgame (2019) dan Spider-Man: No Way Home (2021), mayoritas fans mengeluhkan kualitas tayangan MCU yang mengalami penurunan drastis. CEO Disney, Bob Iger, mengakui bahwa penurunan kualitas yang dialami film MCU disebabkan prinsip mengedepankan kuantitas daripada kualitas.
“Pada saat pandemik melanda, kami cenderung meningkatkan pendapatan secara besar-besaran. Dan saya selalu merasa bahwa kuantitas bisa berdampak negatif jika dibandingkan dengan kualitas, dan menurut saya itulah yang terjadi. Kami kehilangan fokus.”
Iger juga memberikan saran kepada pihak perusahaan untuk mengurangi jadwal film yang akan dirilis ke depannya. Dia berjanji kalau perusahaannya mulai merombak prinsip tersebut dengan mengedepankan kualitas daripada kuantitas.
Selain itu, Iger memberikan masukan untuk memanfaatkan karakter populer Marvel, seperti X-Men, Deadpool, dan Fantastic Four, yang semua nama-nama tadi akan dipastikan bergabung ke MCU, cepat atau lambat. Bagaimana menurutmu?
Apakah Deadpool 3 mampu mendongkrak pendapatan Marvel Studios atau malah menjadi mimpi buruk lagi bagi pihak studio? Mari kita berharap MCU masih tetap bertahan di tengah persaingan industri film yang semakin ketat, ya!