Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Film Norma: Antara Mertua dan Menantu (YouTube.com/Dee Company)

Setelah merilis trailer, salah satu adegan ranjang di film Norma: Antara Mertua dan Menantu langsung mencuri perhatian penonton. Adegan tersebut bukan sekadar menunjukkan momen intim saja, melainkan juga sebagai titik penting cerita dan emosi para karakter. 

Di balik adegan ranjang tersebut, merupakan hasil diskusi terkait zona aman pemeran dan sutradara. Berikut adalah cerita di balik adegan tersebut, yang prosesnya cukup panjang.

1. Adanya penyesuaian adegan intim yang melibatkan pemain

Film Norma: Antara Mertua dan Menantu (YouTube.com/Dee Company)

Wulan Guritno menjelaskan setiap adegan sudah tertulis jelas dalam skenario, namun tetap disesuaikan dengan kenyamanan pemain, sutradara, dan produser. Dengan bantuan intimacy coach, adegan dikoreografi agar tetap sesuai skenario sekaligus menjaga rasa aman bagi semua pihak dan menghormati batasan yang disepakati.

"Sebenarnya adegan-adegannya itu udah tertulis di skenario bentuknya kayak apa tuh udah jelas pengennya seperti apa kan udah tuh dideskripsikan sedetail itu. Nah kemudian masuk ke tahap kita pakai intimacy coach, jadi berdasarkan apa yang ada di skenario kemudian berdasarkan kenyamanan dari pemain dan sutradara dan produser itu semua disatukan kemudian dibentuk sebuah koreo jadi semuanya udah merasa nyaman aman," ungkapnya saat berkunjung ke IDN, pada Senin (17/3/2025).

2. Pemain bisa menolak suatu adegan apabila melewati batas aman

Wulan Guritno (IDN Times/Muhammad Rifky Oktarian Putra)

Pemeran mertua bernama Rihanah juga menyebutkan setiap pemain berhak mengungkapkan apa yang mereka nyaman atau tidak nyaman lakukan, dan batasan tersebut tidak bisa dilanggar. Jika ada adegan yang tidak disetujui pemain, meskipun tertulis dalam skenario, maka adegan tersebut tidak akan dilakukan. 

"Kita sudah melalui workshop, apa yang kita nyaman, kita takuti, kita mau, kita tidak mau itu menjadi sebuah catatan dan tidak bisa diganggu juga. Jadi kalau Wulan gak mau dicium pundaknya, itu tidak akan terjadi walaupun di skenario tertulis Irfan mencium pundak Rihanah itu gak bisa, karena Wulan gak mau. Soalnya jadi ada bagian-bagian zona aman dan zona tidak aman, zona hijau dan zona merah dan ada zona kuning," lanjut Wulan Guritno.

3. Proses bertahap dari skenario hingga koreografi yang telah disepakati bersama

Cast film Norma (IDN Times/Muhammad Rifky Oktarian Putra)

Setelah sudah melakukan diskusi dan menentukan keputusan bersama, tim produksinya akhirnya membentuk koreografi yang akan terlihat di film. Wulan Guritno menambahkan adegan ranjang yang ada di film telah sesuai dengan zona nyaman para aktor dan disepakati oleh semua pihak.

"Komprominya kan kebanyak hal kita ke sutradara, kompromi lagi ke produser, kan sutradara mau ikut nih cuman kan kita punya pembelaan kalau kita gak mau bagian ini jadi kita dijembatani oleh keintiman koordinator ini. Berarti dari situ banyak saringan panjang itu dari skenario ke pemain, ke sutradara, produser. Setelah itu terbentuk si koreo yang sudah sesuai dengan itu semua dari masing-masing pemeran," tutupnya.

Setiap adegan ranjang di film Norma: Antara Mertua dan Menantu ternyata sudah melalui kesepakatan bersama. Para aktor yang melakukannya tetap menghormati batasan-batasannya, sehingga aman untuk dilakukan, ya.

Editorial Team