konpers Sarinah: Mbok dan Bung (dok. IDN Times/Zahrotustianah)
Marissa Anita yang memerankan Sarinah mengakui bahwa film ini memiliki tantangan tersendiri, karena minimnya data sejarah dan catatan tentang sosok Sarinah. Selain menggali dari banyak artikel di internet dan beberapa buku, ia juga menemukan kisah Sarinah dalam sebuah buku biografi Sukarno yang ditulis orang asing.
"Waktu saya dapat pinangan untuk memerankan Sarinah, saya sangat tertarik, karena kita sedikit mengenal Sarinah, tapi kita gak pernah tahu sosok Sarinah itu seperti apa. Yang kita tahu, dia sosok pengasuh yang sangat berpengaruh pada Bung Karno. Itu yang membuat saya sangat tertarik," kata Marissa.
"Risetnya itu kita lakukan secara kolaborasi. Waktu ke Jogja, kita (kru produksi) makan malam bersama, duduk bersama. Kita bicarakan seperti apa zaman dulu. Semua fakta kita kumpulkan. Saya sebelumnya udah riset, Ninndi Raras (sutradara) juga ada riset sendiri, kita samakan. Sebetulnya usia Mbok Sarinah berapa ya. Ada yang bilang gadis, ada yang bilang paruh baya.
Kemudian hubungannya dengan Kusno itu seperti apa, apakah jauh seperti Mbok atau seperti kakak. Kita omongin secara detail, sampai timeline-nya, ini tahun berapa ya, 1907, Kusno umur berapa dan sebagainya. Meski ini film pendek, tapi prosesnya sama. Begitu intensnya," aktris yang juga presenter ini menjelaskan.