tim produksi dan cast film Perempuan Pembawa Sial pada Rabu (20/8/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Setelah obrolan sedikit mencair, Fajar kembali menyambung ceritanya, kali ini dengan nada yang lebih pelan, seolah mengajak pendengar ikut masuk ke dalam kejadian malam itu.
"Di rumah pendopo itu ada satu ruangan. Pintu kayu besar, di atasnya jelas tertulis, Dilarang Masuk," ucapnya sambil mengingat detail suasana. Fajar melanjutkan, “Biasanya terkunci rapat. Tapi sore itu, sekitar jam enam, pintunya tiba-tiba terbuka, ngik...,” ia menirukan suara engsel yang berderit.
Fajar kemudian bercerita ketika seorang kru yang penasaran memutuskan untuk melangkah masuk dan mengintip ke dalam ruangan. Tak lama setelah itu, mereka makan malam seperti biasa, mencoba melupakan kejadian aneh tadi. Tapi rupanya, gangguan justru baru dimulai.
"Scene pernikahan Ben dan Mira kita ambil setelah makan malam," kata Fajar. “Tiba-tiba, kamera yang tadinya diam, nge-track sendiri ke arah pelaminan. Terus langsung… zep!” Ia menggerakkan tangannya, menggambarkan pergerakan tak terduga itu.
Susanti Dewi, sang produser, yang duduk di ujung meja, ikut menimpali, “Tiba-tiba gelap. Kameranya nunduk sendiri.”
Fajar mengangguk. “Satu kali kejadian, aku masih sabar. Tapi lama-lama kok terus berulang. Aku tanya ke DOP, ‘Kenapa sih ini?’ Dia cuma angkat tangan," mengangkat kedua tangannya, mencontohkan gerakan DOP pada saat itu, "Karena kameranya goyang-goyang sendiri. Setelah dikasih tau bahwa kameranya goyang-goyang sendiri ya udah, scene itu cukup."