Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster Thunderbolts* (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Marvel Cinematic Universe (MCU) masih menyiapkan sejumlah proyek menarik yang siap menghibur fans sepanjang tahun ini. Usai Captain America: Brave New World (2025), Marvel Studios bakal merilis Thunderbolts*. Berbeda dari film-film sebelumnya, Thunderbolts* menampilkan para antihero dan mantan penjahat yang bersatu untuk melindungi Bumi dengan cara mereka sendiri.

Selain atensi yang memuaskan, Thunderbolts* mempunyai deretan fakta menarik yang harus kamu ketahui. Apalagi, film ini disebut-sebut menghadirkan karakter yang mirip dengan Superman, lho!

1.Thunderbolts* menjadi entri terakhir untuk Phase Five

para antihero di Thunderbolts* (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Sejak tamatnya Infinity Saga, MCU telah memasuki Multiverse Saga yang mengangkat konsep dunia alternatif. Saga ini dimulai dari Phase Four dengan serial WandaVision (2021) dan ditutup dengan The Guardians of the Galaxy Holiday Special (2022). Kemudian, ia berlanjut ke Phase Five yang diawali dengan film Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023).

Menurut rencana jangka panjang Marvel Studios, Thunderbolts* akan menjadi penutup Phase Five. Ia juga berperan sebagai penghubung menuju film The Fantastic Four: First Steps (2025) yang akan tayang pada 25 Juni mendatang. Banyak fans memprediksi bahwa Thunderbolts* akan menjembatani para antihero dengan ancaman multiverse di fase berikutnya.

2. Simbol asterisk pada judul Thunderbolts* memantik banyak spekulasi

Judul film MCU terbaru menampilkan simbol asterisk. (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Fans masih kebingungan dengan makna simbol asterisk (*) yang tersemat di Thunderbolts*. Dalam acara CinemaCon 2024, presiden Marvel Studios, Kevin Feige, enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait simbol tersebut. Sikap tertutup Feige ini diduga karena simbol asterisk memiliki makna penting yang bisa merusak kejutan jika diungkap terlalu dini.

Sejumlah fans berteori bahwa Thunderbolts nantinya akan berganti nama menjadi Dark Avengers, tim dari Marvel Comics yang beranggotakan para penjahat yang menyamar sebagai pahlawan. Menariknya dalam poster Thunderbolts* terbaru, terdapat catatan kaki yang bertuliskan “The Avengers are not available”. Kalimat ini memperkuat dugaan bahwa Thunderbolts akan menjadi satu-satunya harapan Bumi untuk menghadapi ancaman besar saat Avengers tidak ada.

3.Thunderbolts* memberikan penyegaran pada MCU dengan nuansa yang gelap

cuplikan film Thunderbolts* (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Salah satu alasan fans mengeluhkan penurunan kualitas film MCU adalah penggunaan formula yang itu-itu saja. Mereka merasa alur cerita setiap film terlalu serupa sehingga terasa repetitif dan membosankan. Padahal, film-film MCU sebelum Avengers: Endgame (2019) dikenal berani menghadirkan gebrakan baru di setiap entrinya.

Disutradarai oleh Jake Schreier dan ditulis oleh Lee Sung Jin, Thunderbolts* dipastikan akan membawa pembaruan. Film ini memberikan kelonggaran bagi para tokohnya untuk bertindak di wilayah moral abu-abu. Dengan keterlibatan Schreier dan Sung Jin, fans percaya Thunderbolts* akan menyuntikkan nuansa yang lebih kelam dan kompleks, jauh dari formula khas MCU.

4. The Sentry mengalami pergantian pemeran

Lewis Pullman dan Steven Yeun (dok. Marvel Studios/Thunderbolts* | dok. Netflix/Beef)

Topik yang tengah menjadi perbincangan di kalangan fans MCU ialah Bob Reynolds alias The Sentry. Debut di komik Sentry #1 (2000), ia memiliki kekuatan setara jutaan ledakan matahari. Saking kuatnya, The Sentry sering dianggap sekuat Superman dari DC Comics.

Awalnya, The Sentry akan diperankan oleh Steven Yeun, aktor berdarah Korea Selatan yang dikenal lewat film Minari (2020) dan Nope (2022). Namun, ia harus mundur dari Thunderbolts* akibat bentrokan jadwal dengan proyek lain. Marvel Studios kemudian menunjuk Lewis Pullman, aktor Top Gun: Maverick (2022), sebagai pengganti Yeun untuk memerankan The Sentry.

5.Thunderbolts* menjadi film MCU non-sekuel pertama yang tayang di bulan Mei

para anggota Thunderbolts (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Sebelumnya, Marvel Studios menjadwalkan Thunderbolts* tayang pada 25 Juli. Setelah penyesuaian jadwal rilis film MCU lainnya, ia dijadwalkan ulang menjadi 2 Mei. Seperti biasa, fans di Indonesia bisa menikmati film ini lebih awal, yakni pada 30 April.

Apakah kamu sadar bahwaThunderbolts* merupakan film MCU non-sekuel pertama yang dirilis pada bulan Mei? Yaps, Marvel Studios selalu memanfaatkan bulan ini untuk proyek sekuel, sebut saja Captain America: Civil War (2016) dan Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017). Selain menjadi langkah yang strategis, keputusan ini menunjukkan bahwa Marvel Studios optimis Thunderbolts* akan meraih kesuksesan besar.

6.Banyak tokoh dari proyek A24 yang bergabung dalam Thunderbolts*

Sebastian Stan pernah berperan dalam film besutan A24. (dok. A24/A Different Man | dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Buat fans pencinta film, kamu mungkin familier dengan A24, studio independen yang dikenal berani menghadirkan karya-karya yang unik dan orisinal, seperti The Lighthouse (2019) dan Heretic (2024). Berkat deretan film yang menghibur dan menggugah, A24 berhasil membangun reputasi kuat di dunia perfilman. Belakangan ini, muncul julukan A24 Thunderbolts* di kalangan fans.

Julukan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Thunderbolts* telah menggaet beberapa sineas yang pernah terlibat dalam proyek A24, seperti komposer Son Lux dari Everything Everywhere All at Once (2023) dan sinematografer Andrew Droz Palermo dari The Green Knight (2021). Bila kamu sadar, beberapa pemerannya juga tercatat pernah membintangi film A24, misalnya Sebastian Stan (A Different Man), Julia Louis-Dreyfus (You Hurt My Feelings), dan Florence Pugh (Midsommar). 

7.Thunderbolts* mendapat hasil screening test yang sangat memuaskan

Thunderbolts* mendapat hasil screening test yang memuaskan. (dok. Marvel Studios/Thunderbolts*)

Sebelum film dirilis, tes pemutaran (screening test) biasanya menjadi acuan awal bagi calon penonton. Saat Captain America: Brave New World menjalani tes pemutaran, film ini justru mendapat banyak respon negatif karena dinilai datar dan tidak memuaskan. Akibatnya, film tersebut harus menjalani syuting ulang untuk memperbaiki berbagai kekurangan, meskipun hasil akhirnya tetap tidak memenuhi ekspetasi.

Sebaliknya, Thunderbolts* justru mencatat hasil tes pemutaran yang luar biasa positif. Bahkan, film ini menjadi salah satu film MCU Phase Five dengan skor tes pemutaran tertinggi, lho. Pencapaian ini memberi harapan besar bagi fans akan hadirnya film MCU dengan pendekatan yang lebih membumi dan realistis.

Dengan durasi sekitar 2 jam 20 menit, ia menjanjikan aksi seru dari sekelompok antihero yang berjuang untuk menyelamatkan dunia. Jangan lupa beli tiketnya dan saksikan petualangan mereka di bioskop kesayanganmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team