Fakta Johnny Lewis, Mantan Katy Perry, yang Tewas Mengenaskan

Intinya sih...
- Katy Perry tidak menyangka mantan pacarnya, Johnny Lewis, adalah seorang pembunuh.
- Johnny Lewis terkenal sebagai aktor Hollywood yang sukses, tetapi memiliki masalah kesehatan mental dan hukum.
- Penyebab kematiannya masih misterius meski ada spekulasi bahwa dia sedang berjuang melawan masalah kesehatan mentalnya.
Penyanyi pop Katy Perry tidak menyangka sama sekali jika mantan pacarnya sekaligus aktor bernama Johnny Lewis adalah seorang pembunuh. Mereka sempat berpacaran selama 18 bulan pada 2006. Bahkan, lagu Katy Perry yang berjudul "The One That Got Away" dan "Circle the Drain" ternyata terinspirasi dari Johnny Lewis.
Sayangnya, Katy Perry dan Johnny Lewis putus karena Katy Perry ingin fokus dengan karier bermusiknya yang sedang naik daun pada saat itu. Namun, ada alasan lain yang juga membuat Katy Perry ingin berpisah dengan Lewis. Ya, Lewis adalah laki-laki yang bermasalah. Setelah hubungan mereka berakhir, kehidupan Lewis jauh lebih berantakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta singkat tentang Johnny Lewis dan kematiannya yang tragis.
1. Karier singkat Johnny Lewis
Johnny Lewis merupakan seorang aktor Hollywood yang terbilang cukup sukses. Pencapaian besar pertamanya ialah saat ia memerankan serial populer berjudul The O.C (2003). Ia kemudian dikenal sebagai Kip Epps alias Half-Sack dalam serial drama populer tentang geng motor berjudul Sons of Anarchy (2008). Selain itu, ia memerankan film-film seperti Aliens vs. Predator: Requiem (2007), One Missed Call (2008), dan Felon (2008).
Namun, setelah tidak berperan lagi dalam Sons of Anarchy pada 2009, Johnny Lewis kesulitan mendapatkan peran lain karena tersandung kasus. Selain itu, Lewis dilaporkan menderita masalah kesehatan mental. Ia bahkan terlibat kasus kekerasan yang sangat ekstrem dan diduga telah melakukan pembunuhan terhadap seorang nenek berusia 81 tahun bernama Catherine Davis.
2. Johnny Lewis punya catatan kriminal
Johnny Lewis beberapa kali terlibat masalah dengan polisi pada awal 2012, sebagaimana yang dilaporkan E! Online. Awalnya, pada Januari 2012, Lewis terlibat perkelahian dan dituduh melakukan penyerangan. Bulan berikutnya, Lewis kembali ditangkap dua kali karena melakukan pelecehan terhadap seorang perempuan.
Johnny Lewis akhirnya masuk ke jeruji besi pada 2012 karena kasusnya itu, yang termasuk percobaan perampokan. Dia dibebaskan dari penjara pada 21 September 2012, hanya 5 hari sebelum terjadinya pembunuhan. Di sisi lain, Lewis juga sempat masuk pusat rehabilitasi untuk mengatasi masalah kecanduan narkoba, alkohol, dan gangguan mentalnya.
Dengan bantuan ayahnya, Johnny Lewis menyewa sebuah kamar di rumah Catherine Davis, seorang agen properti. Ayah Lewis berharap agar anaknya bisa lebih tenang di tempat tersebut. Catherine Davis sendiri dikenal sebagai "Nona Cathy" oleh penghuni vila. Davis sangat menyambut kehadiran aktor atau seniman yang ingin tinggal sementara waktu di rumahnya, yang disebut Writers' Villa. Lewis pun pernah tinggal di tempat itu pada 2009.
3. Polisi menduga bahwa Johnny Lewis telah membunuh Catherine Davis sebelum akhirnya tewas terjatuh dari lantai atas
Tak lama setelah kedatangannya di Writers' Villa pada 26 September 2012, Johnny Lewis mulai membuat onar. Rupanya, tanpa adanya perselisihan sebelumnya, laki-laki berusia 28 tahun itu menyerang Catherine Davis di kamar tidur. Davis dipukuli Lewis dengan membabi buta hingga tengkoraknya retak.
"Sisa-sisa otak dan jaringannya berceceran di lantai," ungkap laporan kepolisian yang dikutip Los Angeles Magazine.
Selain itu, ada bekas tusukan di pipi Catherine Davis. Penyebab kematiannya pun disebabkan oleh trauma benda tumpul dan tercekik. Parahnya lagi, sebelum membunuh Davis, Lewis sempat membunuh kucing Davis di kamar mandi.
Setelah kejadian itu, Johnny Lewis pergi ke rumah tetangga, lalu menyerang salah satu pemilik rumah dan seorang pelukis yang sedang berada di rumah tersebut. Menurut polisi, Lewis kemudian kembali ke vila Catherine Davis dan entah bagaimana terjatuh atau melompat dari lantai vila tersebut. Akibat insiden itu, Lewis mengalami cedera kepala yang fatal. Ketika polisi tiba, mereka menemukan dua mayat.
4. Perubahan sikap Johnny Lewis kemungkinan terjadi karena masalah mental yang dihadapinya
Setelah peristiwa mengerikan ini, beberapa laporan berita berspekulasi bahwa Johnny Lewis berada di bawah pengaruh narkoba. Akan tetapi, autopsinya menunjukkan bahwa tidak ditemukan kandungan narkoba di tubuh Lewis. Yang ditemukan hanya tengkoraknya hancur dan beberapa tulang rusuknya patah, kemungkinan besar disebabkan karena terjatuh dari ketinggian. Di sisi lain, tidak ada bukti bahwa Lewis sengaja lompat untuk bunuh diri. Jadi, dia terjatuh secara tidak disengaja, sebagaimana yang diungkapkan Scientology Money Project.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada jawaban yang konkret bagaimana Johnny Lewis—yang dinilai sebagai orang yang pendiam oleh teman dan keluarganya—bisa melakukan tindak kekerasan sekeji itu sebelum kematiannya. Menurut keluarganya, sikap aktor tersebut memang berubah setelah dia mengalami kecelakaan dari sepeda motornya pada 2011.
Orang terdekat yang mengenal Johnny Lewis mengaku bahwa Lewis juga sedang berjuang melawan masalah kesehatan mentalnya. Pengacara Lewis bahkan mengungkapkan bahwa Lewis mengalami psikosis. Sebelumnya, Lewis juga menolak meminum obat-obatnya untuk membantu mengatasi kondisi kesehatan mentalnya itu. Katy Perry, mantannya, bahkan sangat berduka dan terpukul saat mendengar berita kematian mantannya pada saat itu.