Press conference trailer dan poster film Harta Tahta Raisa (IDN Times/Juan Dwi)
Raisa sendiri awalnya mengira bahwa film dokumenter ini akan membahas seputar konsernya. Dia pun sangat setuju jika memang film dokumenter itu akan membahas soal konsernya, karena merupakan sesuatu yang sangat monumental.
Namun, saat film dokumenter itu membahas tentang kariernya, Raisa mulai merasa takut dan malu. Penyanyi kelahiran 6 Juni 1990 itu merasa demikian karena sempat ragu dengan hal yang bisa dikupas tentang dirinya.
"Begitu dibilang ini dokumenter tentang Raisa, jujur itu agak, 'Ah, jangan deh. Takut, takut, malu.' Maksudnya, apa ya yang mau dikupas? Apakah cukup menarik? Apakah bisa menginspirasi selayaknya kalau aku lagi nonton dokumenter yang lain?" cerita Raisa.
Setelah Raisa berbicara dengan Soleh Solihun, selaku sutradara, bersama Dipa Andika dan tim, akhirnya diputuskan film ini tetap berjalan. Pelantun lagu "Could It Be" itu pun menyerahkan semuanya kepada tim.
"Aku sih benar-benar menyerahkan kepada mereka. Gak ada banyak arahan-arahan, request gitu karena aku juga gak tahu mungkin orang melihat aku dari sudut pandang mereka itu seperti apa," sambungnya.