5 Fakta Olaf Presents, Olaf Hidupkan Kembali Film Legendaris Diseney

Josh Gad menjadi pengisi suara dari Olaf. Aktor yang juga beraksi di Pixels (2015) dan Beauty and the Beast (2017) ini mengaku bahwa memerankan Olaf dan bisa kembali mengenang memori masa kecilnya adalah sebuah kesempatan berharga.

"Mengunjungi kembali kenangan dari sebuah film adalah sebuah kebahagaain. Lebih spesifik lagi, film yang dekat denganku pribadi. Aku hidup di saat gelombang kedua masa keemasan Disney Animation. Aku ingat menonton The Little Mermaid di bioskop dan merasa seperti 'Apa ini? Kenapa? Kok rasanya seperti Broadway dalam layar?'" kenang Josh. 

Josh Gad mengaku senang bisa membintangi serial ini. Dirinya bisa menghidupkan kembali kenangan dari idolanya, Robin Williams, lewat monolog di film Aladdin. Selain itu, produser serial ini, Jennifer Newfield juga mengatakan bahwa proyek ini seperti bersenang-senang. 

"Dengan bisa memainkannya, aku berpikir kalau ini adalah tema dari seluruh produksi ini. Let's play. Aku juga berpikir kalau usaha kolaborasi kita memang berjalan seperti itu. Kemudian, kita tahu kalau kita bisa mengambil kebebasan, yang terkadang tidak bisa terutama dalam proyek animasi," jelas Jennifer.

Olaf Presents menampilkan Olaf yang membuat dan menceritakan ulang film-film legendaris Disney. Kesempatan ini menjadi wadah untuk memberi penghormatan atau tribute kepada film-film yang telah membesarkan nama Disney Animation. Terlebih, pembuat serial ini harus mendalami lagi film-film ini dan mengadaptasinya jadi animasi singkat berdurasi dua menit.

"Seperti apa yang Josh sebutkan. Aku dulu juga dibuat blown away oleh animasi-animasi Disney, seperti Aladdin. Aku dulu menyaksikan Aladdin sebanyak delapan kali di bioskop. Tribute untuk film-film tersebut karena telah menjadi karya inspirasional dari Disney serta memiliki kesempatan untuk menceritakan ulang lewat Olaf dengan cara yang lebih mudah dicerna dan dinikmati anak-anak," ujar Hyrum Osmond, sutradara Olaf Presents.

Seperti yang sudah disampaikan Hyrum di atas, Olaf Present berusaha menghadirkan ulang film klasik Disney dalam kemasan yang lebih mudah dicerna anak-anak. Ternyata, menceritakan komedi lengkap dengan sisi menakutkan yang ada dari film-film lawas tersebut, jadi  tantangan tersendiri bagi Hyrum.

Soalnya film-film ini pada dasarnya bukan film yang tujuan utamanya untuk anak-anak. Contohnya, apakah anak-anak bisa memahami pengkhianatan Scar kepada Mufasa dengan baik?

"Satu hal yang menarik dari proyek ini adalah kita tidak hanya membicarakan soal inspirasi dari serial ini. Namun, kita juga diminta untuk mengemasnya tidak terlalu serius. Ini adalah kebebasan yang menguntungkan kami. Apalagi, saat kita menceritakannya melalui karakter Olaf, yang murni dan naif selayaknya Olaf," jelas Hyrum.

Josh Gad merasa, bermain di Olaf Presents membuatnya bisa memahami perkembangan karakter Olaf yang beranjak dewasa dalam kisah Frozen. Pertama kali, Olaf hadir sebagai karakter yang baru lahir dan penuh dengan pertanyaan. Kemudian, Olaf menjadi lebih dewasa pada Frozen 2 dengan adanya krisis eksistensi di dalam diri Olaf.

"Melalui setiap karya pendek dan sepanjang cerita series ini akan ada proyeksi perkembangan yang terjadi. Menurutku penting untuk menjaganya tetap menarik dan dinamis sehingga membuat penonton tidak merasa melihat hal yang sama secara berulang-ulang. Itulah dimensi dan inovasi baru dari Olaf," ujar Josh.

Kisah Olaf bisa disaksikan melalui layanan streaming, Disney+. Apakah kamu siap menyaksikan kelucuan Olaf melalui miniseri tersebut?