Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan adegan John Ratcliffe dalam film animasi Pocahontas
cuplikan adegan John Ratcliffe dalam film animasi Pocahontas (dok. Buena Vista Pictures Distribution/Pocahontas)

Salah satu alasan mengapa film animasi Disney terus digandrungi segala usia adalah karena ceritanya yang timeless dan bisa dinikmati semua kalangan. Memang, film-film ini dibuat untuk anak-anak. Namun, mereka punya cerita yang universal.

Walt Disney sendiri pernah bilang, "Matilah kau jika hanya mengincar anak-anak. Lagipula, orang dewasa hanyalah anak-anak yang sudah dewasa." Itulah sebabnya, banyak penjahat di film Disney punya fakta gelap sekaligus menarik yang cuma bisa dipahami oleh penonton dewasa.

Yap, anak-anak gak mungkin mikir sejauh itu, mengingat beberapa di antaranya berkaitan dengan sejarah. Ternyata, Disney menghadirkan banyak karakter jahat yang didasarkan pada bintang film klasik yang mungkin gak dikenali generasi Milenial, Gen Z, dan seterusnya. Wah! Apa saja, ya, fakta-fakta di baliknya?

1. Penjahat Disney di film Fantasia yang didasarkan pada dewa mitologi

cuplikan adegan Chernobog dalam film animasi Fantasia: Night on Bald Mountain (dok. Walt Disney Productions/Fantasia: Night on Bald Mountain)

Salah satu segmen paling mencolok dalam film Fantasia (1940) adalah Night on Bald Mountain. Film pendek ini menampilkan sesosok makhluk raksasa yang membangkitkan berbagai roh. Namun, roh-roh dan makhluk itu tertahan oleh suara lonceng dan paduan suara jika para biarawan menyanyikan lagu "Ava Maria".

Meskipun gak dikasih nama dalam Fantasia sendiri, makhluk ini mirip Chernobog (dewa dalam mitologi Slavia kuno). Nama Chernobog sendiri berarti "dewa hitam", dan ia juga dikenal sebagai "penguasa kejahatan."

2. Karakter jahat Cruella de Vil terinspirasi dari aktris Hollywood klasik

cuplikan adegan Cruella de Vil dalam film animasi The Hundred and One Dalmatians (dok. Walt Disney Productions/The Hundred and One Dalmatians)

Beberapa penjahat dalam film animasi Disney biasanya sangat terobsesi untuk menguasai dunia. Ada pula yang menjadi jahat karena percaya akan ramalan yang ditentukan oleh cermin ajaib. Cruella de Vil adalah salah satu penjahat dalam film animasi Disney yang punya tujuan sederhana. Yap, ia hanya menginginkan 99 anak anjing Dalmatian untuk diubah menjadi mantel bulu.

Tentu, obsesinya ini memang agak aneh. Film animasi yang didasarkan dari novel Dodie Smith berjudul The Hundred and One Dalmatians (1956) ini rupanya terinspirasi dari aktris di dunia nyata bernama Tallulah Bankhead.

Dalam sebuah artikel tahun 1985 yang diterbitkan The Los Angeles Times, animator Marc Davis bilang kalau Tallulah Bankhead adalah seorang aktris yang terkenal karena perannya sebagai perempuan jahat yang suka julid ke orang lain. Nah, karakter inilah yang menjadi salah satu inspirasi utama Davis untuk mendesain karakter Cruella de Vil. Namun, pengaruh Tallulah Bankhead gak berhenti di situ.

Dalam artikel yang sama, pengisi suara Cruella, yakni Betty Lou Gerson, bilang, "Pada sesi rekaman pertama, mereka memintaku untuk berbicara semampuku. Suara pertamaku terdengar agak mirip dengan Tallulah Bankhead. Semua orang pun bilang, 'Sudah cukup, jangan diubah!'"

3. Pangeran John dari Robin Hood terinspirasi dari raja di dunia nyata

cuplikan adegan Pangeran John dalam film animasi Robin Hood (dok. Walt Disney Productions/Robin Hood)

Dalam sejarahnya, Pangeran John dalam Robin Hood berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai film. Disney gak mau ketinggalan, nih, dengan membuat film animasi Robin Hood, menurut versi unik mereka sendiri. Dalam film animasi klasik yang dirilis pada tahun 1973 ini, Pangeran John digambarkan sebagai singa pengecut yang suka mengisap jempol. Suaranya diisi oleh pemenang Academy Awards, Peter Ustinov.

Nah, karena Pangeran John digambarkan sebagai singa, kita mungkin terkecoh bahwa Pangeran John sebenarnya manusia sungguhan, lho. Jauh sebelum film Robin Hood Disney (1973), Raja John memerintah Inggris selama 17 tahun atau antara tahun 1199 sampai 1216. Dikutip Ancient History Encyclopedia, hanya ada sedikit bukti sejarah yang menghubungkan Raja John dan Robin Hood di dunia nyata, tetapi John seringkali digambarkan sebagai karakter antagonis, yang rupanya terinspirasi dari salah satu raja terburuk yang pernah menduduki takhta Inggris. Pasalnya, ia kehilangan wilayah-wilayahnya di Prancis dan membuat perekonomian Inggris terpuruk.

4. Ursula adalah penjahat dari film Disney yang terinspirasi dari seorang waria di dunia nyata

cuplikan adegan Ursula dalam film The Little Mermaid (dok. Walt Disney Feature Animation/The Little Mermaid)

Dalam film animasi Disney, The Little Mermaid (1989), karakter jahat Ursula diperankan oleh Pat Carroll. Penjahat perempuan ini punya rencana jahat di luar nalar dan antek belut bernama Flotsam dan Jetsam. Di samping itu, Ursula punya lagu andalan berjudul "Poor Unfortunate Souls."

Ursula pun menjadi salah satu karakter jahat paling unik dari karakter penjahat Disney yang lain. Namun, hal utama yang membedakan Ursula dari penjahat film Disney lain adalah kisahnya yang terinspirasi dari dunia nyata. Ternyata, Ursula terinspirasi dari aktor waria terkenal bernama Divine (nama aslinya Harris Glenn Milstead).

Gak hanya itu, film Pink Flamingos (1972) dan Multiple Maniacs (1970) yang dibintangi Divine juga menginspirasi karakter jahat Ursula, lho. Animator Disney, Rob Minkoff, awalnya menggambar desain karakter Ursula yang gak sengaja mirip dengan Divine. Kebetulan juga, komposer The Little Mermaid, Howard Ashman, merupakan penggemar berat sutradara John Waters (Pink Flamingos adalah garapannya) dan Divine. Itulah mengapa, Ashman sangat mendukung desain yang dibuat Minkoff.

Dikutip Business Insider, animator Disney lain, Kevin Lima dan Glen Keane, menyempurnakan desain Ursula lewat gaya rambut putihnya yang mirip dengan yang dikenakan sang ratu Divine dalam film Pink Flamingos. Hubungan Ursula dengan Divine semakin erat ketika Howard Ashman meniru kepribadian Divine yang kelewat percaya diri itu ke dalam penampilan Ursula di lagu "Poor Unfortunate Souls."

5. Scar adalah penjahat Disney yang terinspirasi dari citra Perang Dunia II

cuplikan adegan Scar dalam film The Lion King (dok. Walt Disney Feature Animation/The Lion King)

Penjahat dalam film The Lion King (1994), yaitu Scar, memang terlihat seperti orang jahat. Yap, walaupun kamu cuma liat dari mukanya aja. Rasa bencinya terhadap Simba juga terlihat jelas dalam percakapan mereka. Ditambah lagi, Scar sengaja mendorong saudaranya sendiri, yakni Mufasa, dari tebing tinggi. Terlihat banget dia gak punya rasa empati sama sekali.

Namun, jika ada di antara penonton yang belum sepenuhnya memahami sifat kejam Scar, The Lion King ngasih lagu ke Scar dengan judul "Be Prepared". Dalam adegan lagu ini, para animator The Lion King menampilkan Scar dalam visual yang mirip dengan propaganda Jerman di Perang Dunia II.

Pada Juli 2014, Business Insider mengungkap adanya persamaan propaganda fasisme Jerman yang tercermin dalam visual lagu "Be Prepared," termasuk antek-antek hyena Scar yang berbaris dalam sebuah formasi. Sementara itu, Scar berdiri di atas mereka (tebing), mirip seperti berdiri di atas podium. Hal ini mencerminkan bagaimana seorang diktator memandang pasukannya yang berbaris. Sorotan cahaya yang mengelilingi Scar selama lagu "Be Prepared" juga mengingatkan kita pada perangkat pencahayaan yang digunakan führer saat berpidato.

6. John Ratcliffe dalam film animasi Pocahontas didasarkan pada orang sungguhan yang dibunuh suku asli Amerika

cuplikan adegan John Ratcliffe dalam film animasi Pocahontas (dok. Buena Vista Pictures Distribution/Pocahontas)

Berbeda dengan kebanyakan film animasi Disney, Pocahontas (1995) sebenarnya didasarkan dari kisah nyata. Namun, kisahnya dianggap menyimpang dari kisah nyatanya. Hal ini pun menuai banyak kritikan, termasuk kurangnya bukti hubungan asmara antara John Smith dan Pocahontas. Selain itu, karakter John Ratcliffe (yang diperankan David Ogden Stiers) juga mengundang kontroversi.

Penjahat utama Pocahontas, yakni John Ratcliffe, digambarkan sebagai kapten yang haus emas. Ia lebih mengutamakan kepentingan pribadinya ketimbang keselamatan penduduk asli Amerika. Nah, karena kecintaannya pada harta, kekuasaan, dan gayanya, John Ratcliffe dianggap punya sifat-sifat feminin dan rakus. Inilah yang menjadi ciri khas banyak penjahat Disney (misalnya Jafar, Kapten Hook, dan Profesor Ratigan).

Namun, ada yang membedakan karakter ini dari kebanyakan karakter antagonis Disney. Gak seperti banyak penjahat Disney lainnya, John Ratcliffe didasarkan pada tokoh di dunia nyata. Dikutip Britannica, John Ratcliffe adalah salah satu pemukim awal di Amerika dan ia menjadi presiden kedua di koloni Jamestown. Adapun, dalam film animasi Disney, John Ratcliffe diikat dan dipulangkan ke Inggris untuk menebus kejahatannya. Namun, dalam kisah nyata, John Ratcliffe dibunuh oleh suku asli Amerika, Powhatan.

7. Claude Frollo dalam The Hunchback of Notre Dame menjadi karakter jahat karena hasrat seksualnya

cuplikan adegan Claude Frollo dan Esmeralda dalam film animasi The Hunchback of Notre Dame (dok. Walt Disney Feature Animation/The Hunchback of Notre Dame)

The Hunchback of Notre Dame (1996) merupakan film animasi Disney yang diadaptasi dari novel Victor Hugo. Kisahnya secara eksplisit mengangkat isu agama. Hal yang sangat berbeda dari film animasi Disney yang lain. Selain itu, ada karakter penjahat bernama Claude Frollo (diperankan Tony Jay).

Claude Frollo adalah seorang hakim yang gak suka dengan hal-hal berbau seksual. Namun, karakter Esmeralda, seorang perempuan yang awalnya dibenci Frollo, justru membuat hasrat seksual Frollo memuncak. Emosi terlarangnya ini sangat menggebu, sampai-sampai lagu "Hellfire" yang dinyanyikannya, menceritakan bagaimana Frollo memohon ampun kepada Tuhan, karena nafsunya yang begitu kuat.

Seperti yang mungkin kamu tahu, kebanyakan penjahat dalam film Disney dibuat jahat karena keserakahan atau ingin balas dendam, tetapi Claude Frollo justru menjadi jahat karena nafsu seksualitasnya. Tema gelap yang diambil Disney ini bisa dibilang sangat berani. Bahkan, pada perilisan pertamanya, The Los Angeles Times melaporkan banyaknya surat dari para orangtua yang membahas tema gelap dalam film The Hunchback of Notre Dame, yang dianggap gak cocok untuk ditonton anak-anak.

8. AUTO dari WALL-E mirip seperti penjahat ikonik di masa lalu

cuplikan adegan AUTO dalam film animasi WALL-E (dok. Pixar Animation Studios/WALL-E)

Karakter AUTO dalam film WALL-E (2008) mirip seperti kemudi. Nah, lingkaran merah yang menyala di tengah robot tersebut membuatnya terlihat seperti HAL-9000, komputer jahat dari film 2001: A Space Odyssey (1968). Keduanya punya desain yang serupa, serta punya agenda sendiri untuk menyaingi manusia.

Namun, AUTO punya perbedaan dalam segi suara dari HAL. Pasalnya, HAL disuarakan oleh Douglas Rain dan terlihat lebih manusiawi ketimbang karakter robot lainnya. Sementara itu, AUTO disuarakan oleh MacInTalk, software text-to-voice milik Apple. Hal ini membuat suara AUTO gak bernyawa di antara semua pemeran WALL-E. Itu sebabnya AUTO lebih unik dibandingkan dengan HAL.

Karakter jahat dalam film memang bisa dibilang kunci dari kesuksesan sebuah film. Dari mereka, justru banyak pelajaran yang bisa diambil. Namun, siapa sangka jika karakter-karakter jahat ini punya kisahnya sendiri saat diadaptasi ke dalam film, terutama karakter jahat dalam film animasi Disney. Menarik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team