Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Short Sharp Shock
Short Sharp Shock (dok. Wuste Film/Short Sharp Shock)

Sudah pernah nonton film berbahasa Jerman apa saja, nih? Apakah baru Dark (2017—2020) yang kamu tonton? Kabar baiknya, Jerman dan Austria punya segudang film arthouse yang layak tonton. Meski memang didominasi film-film berlaju lambat, gak sedikit yang unik dan inovatif.

Lajunya pun pas, cocok buat kamu yang belum familier dengan gaya sinema arthouse. Datang dari berbagai era, silakan buktikan keunggulan film-film rekomendasi berikut.

1. Victoria (2015)

Victoria (dok. Jour2Fete/Victoria)

Victoria bisa jadi film pembuka untuk kamu yang belum pernah nonton film Jerman. Ia dibuat dengan pendekatan yang amat inovatif: one shot asli tanpa editan berarti. Premisnya juga sederhana, tetapi berhasil dieksekusi dengan brilian. Sesuai judulnya, film ini mengikuti perspektif perempuan asal Spanyol bernama Victoria (Laia Costa) yang baru pindah ke Berlin. Pada satu malam, sepulang dugem, ia bertemu dengan sekelompok pemuda yang sok kenal padanya. Awalnya meragukan, sih, tetapi mereka terlibat obrolan seru nan absurd yang berujung pada situasi tak terduga. Seru, temponya cepat dan dialognya gak bikin bosan.

2. Good Bye, Lenin! (2003)

Good Bye, Lenin! (dok. Sony Pictures Classics/Good Bye, Lenin!)

Lanjutkan dengan Good Bye, Lenin! yang memotret zaman muda aktor kawakan Daniel Bruhl. Ia memerankan Alex, pemuda asal Jerman Timur yang sempat terlibat aksi protes jelang runtuhnya Tembok Berlin dan kejatuhan rezim komunis. Tahu anaknya jadi pembelot komunis, sang ibu kaget dan koma selama 8 bulan. Selama itu pula, rezim komunis benar-benar jatuh tanpa sepengetahuannya. Di sisi lain, Alex disarankan untuk tidak mengekspos ibunya dengan berita mengejutkan itu. Bersama saudara dan rekan-rekannya, Alex berusaha menutupi berita itu dengan berbagai cara. Kocak, tapi juga mengharukan.

3. Funny Games (1997)

Funny Games (dok. Criterion/Funny Games)

Coba juga film berbahasa Jerman lain berjudul Funny Games. Datang dari Austria, film thriller ini bakal mengajakmu menyaksikan tragedi yang menimpa satu keluarga saat mereka berlibur di sebuah vila. Niatnya bersantai, vila mereka justru kedatangan tamu tak diundang yang menginvasi privasi mereka secara perlahan. Bertempo sedang dengan teknik bercerita yang gak biasa, ini salah satu film arthouse yang baiknya tidak kamu lewatkan.

4. Short Sharp Shock (1998)

Short, Sharp, Shock (dok. MUBI/Short, Sharp, Shock)

Kalau punya waktu longgar agak panjang, coba tonton Short Sharp Shock. Film Jerman yang ini akan mengajakmu menilik sisi lain kota Hamburg. Jadi rumah untuk imigran dari berbagai negara, kamu akan mengikuti pertemanan 3 pemuda berlatar belakang Yunani, Albania, dan Turki. Selama ini mereka memang menjalankan bisnis ilegal sebagai usaha sampingan, tetapi ketika salah satu dari mereka nekat melibatkan diri dalam skema kriminal lebih besar, sebuah konsekuensi pun harus mereka tanggung. Memadukan momen kocak dan haru, film ini bisa masuk genre tragicomedy.

5. Stroszek (1977)

Stroszek (dok. Film at Lincoln Center/Stroszek)

Kenalan dengan sutradara Jerman tersohor, Werner Herzog lewat Stroszek, yuk! Film tahun 1970-an ini disebut salah satu film Jerman paling esensial. Ia mengikuti Bruno (Bruno S.), pria Jerman yang kehilangan pekerjaan dan akhirnya bermigrasi ke Amerika Serikat. Di sana, ia bertemu orang-orang senasib dengannya, yakni tercekik secara finansial dan dianggap tak ada. Film ini seperti sebuah kritik untuk tatanan masyarakat modern Amerika yang mengagungkan individualisme.

6. The Bridge (1959)

The Bridge (dok. Criterion/The Bridge)

Jangan lewatkan pula kesempatan nonton film klasik Jerman garapan sutradara Austria, The Bridge Dirilis tak lama setelah Perang Dunia II, pesan antiperangnya menguar kuat. Ia memotret pergulatan batin dan fisik penduduk desa yang dapat perintah untuk melindungi jembatan krusial yang kebetulan berlokasi di wilayah mereka. Anak-anak laki-laki dikerahkan untuk mempertahankan jembatan itu dan berakhir tak sesuai dugaan, meninggalkan penonton dengan perasaan hampa.

Film arthouse memang kadang mengintimidasi kita dengan lajunya yang lambat dan ketiadaan plot, tetapi film-film di atas justru kebalikannya. Dengan plot kuat, laju yang pas, mereka cocok buat pemula yang ingin menyelami sinema berbahasa Jerman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team