Cinta beda ras memang bukan premis baru dalam industri film. Stigma yang melekat, potensi rasisme, sampai norma (regulasi tak tertulis) yang melarangnya menjadi topik yang menarik untuk menambah kedalaman cerita. Namun, harus diakui tak sedikit film cinta beda ras yang justru terkesan orientalis (Baratsentris), bahkan menormalisasi fetisisme terhadap seseorang dari etnik/ras tertentu.
Sayonara (1957) sampai Full Metal Jacket (1987) jadi beberapa film yang dikritisi karena punya kecenderungan itu. Pada 2010-an, kecenderungan ini memang sudah ditinggalkan meski tidak sepenuhnya. Makin banyak film cinta beda ras yang lebih nyaman ditonton karena jauh dari orientalisme dan pendekatannya lebih realistis, seperti delapan film berikut yang bisa jadi wawasan baru buatmu.