Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bridgerton (dok. Netflix/Bridgerton)
Bridgerton (dok. Netflix/Bridgerton)

Intinya sih...

  • Pertemanan adalah inisiator hubungan romantis paling umum.
  • Seri adaptasi novel klasik Wives and Daughters berkisah tentang romansa yang bermula dari pertemanan antara Molly dan tetangganya, Roger.
  • Film-film seperti 13 Going 30 dan What If juga menghadirkan kisah cinta yang bermula dari pertemanan dengan berbagai konflik yang menarik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apa trope romantis yang lebih kamu suka? Musuh jadi pacar atau teman jadi kekasih? Opsi pertama memang cukup populer, tetapi yang kedua gak kalah seru, lho. Justru trope itu yang bikin kisah romantis lebih dramatis, pelik, dan gereget.

Bahkan, penelitian Stinson dkk. yang berjudul "The Friends-to-Lovers Pathway to Romance: Prevalent, Preferred, and Overlooked by Science" dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa pertemanan adalah inisiator hubungan romantis paling umum. Itu menurut survei yang mereka lakukan pada sekitar 1.900 partisipan. Kamu setuju?

Nah, kalau kamu sedang mood nonton film dan serial romantis, coba beberapa judul dengan kisah cinta yang bermula dari pertemanan berikut. Awas baper, ya!

1. Wives and Daughters (1999)

Wives and Daughters (dok. BBC/Wives and Daughters)

Romansa adalah salah satu tema dalam miniseri adaptasi novel klasik Wives and Daughters, selain relasi anak-orangtua dan persaudaraan. Rilis pada 1999 lewat BBC, serial ini berkutat pada Molly (Justine Waddell) yang hampir sepanjang hidupnya dibesarkan seorang ayah tunggal. Satu hari, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dan itu mengubah hidup mereka selamanya.

Molly menemukan kenyamanan lewat pertemanannya dengan tetangganya, Roger (Anthony Howell). Sayangnya, Roger justru naksir pada saudara tiri Molly dan menganggap Molly sebagai adiknya. Hanya empat episode, kamu bisa nonton maraton, nih.

2. Love, Rosie (2014)

Love, Rosie (dok. Constantin Film/Love, Rosie)

Love, Rosie mungkin film teman jadi cinta yang paling bikin sesak. Film mengikuti pertemanan Rosie (Lily Collins) dan Alex (Sam Claflin) sejak kecil hingga dewasa. Mereka sebenarnya saling suka, tetapi enggan dan ragu untuk mengakuinya.

Saat dewasa, mereka memutuskan untuk punya pasangan sendiri-sendiri. Namun, rasa cemburu dan tidak puas menghantui mereka. Butuh bertahun-tahun bagi keduanya untuk bersedia jujur dan melepas rasa gengsi itu. Film ini mengikuti perjalanan mereka sampai pada titik tersebut. Filmnya kocak, seru, sekaligus mengharukan. 

3. 13 Going 30 (2004)

13 Going on 30 (dok. Columbia Pictures/13 Going on 30)

Disebut salah satu film rom com dan coming of age terbaik 2000-an, 13 Going 30 berpusat pada Jenna, bocah 13 tahun, yang tak puas dengan hidupnya. Setelah jadi korban perundungan, ia berharap bisa segera jadi dewasa. Siapa sangka, keesokan harinya, ia terbangun dalam kondisi sudah berusia 30 tahun lengkap dengan karier mapan dan pasangan ideal sesuai impiannya.

Bukannya merasa bahagia, ia mulai merasakan kehampaan. Pengungkapan demi pengungkapan menghampirinya, termasuk kesadaran kalau selama ini ia tak sendirian. Ada satu orang yang selalu memedulikannya.

4. Plus One (2019)

Plus One (dok. RLJE Films/Plus One)

Suka penampilan Jack Quaid dalam Companion (2025)? Nikmati pula akting ciamiknya jadi Ben dalam film rom com berjudul Plus One. Dipasangkan dengan Maya Erskine, ia memerankan lajang yang sepakat untuk menghadiri pernikahan dengan teman baiknya, Alice. Tentu saja semua dilakukan dengan agenda-agenda tertentu, misalnya bertemu dengan orang baru dan saling membantu mencari jodoh masing-masing.

Klise, sih, pada akhirnya, mereka menemukan kalau mereka cocok satu sama lain. Namun, perjalanan mereka sampai ke kesimpulan itu ternyata seru dan gak tertebak. Performa Maya Erskine juga gak bisa diremehkan.

5. What If (2013)

What If (dok. Caramel Films/What If)

What If adalah kisah teman jadi pacar yang tak kalah menarik. Ini tentang Wallace (Daniel Radcliffe) dan Chantry (Zoe Kazan) yang bertemu lewat salah satu kenalan mereka. Mengingat Chantry sudah punya pacar, mereka lantas menjaga jarak dan memilih jadi teman saja.

Namun, selama jadi teman, mereka menemukan banyak kecocokan yang bikin Wallace mulai berpikir untuk mengungkap perasaannya. Ia mulai berandai-andai tentang kemungkinan untuk menjalin hubungan dengan rekan baiknya itu. Namun, semua gak semudah yang dibayangkan. 

6. Emma (2020)

Emma (dok. Focus Features/Emma)

Emma adalah adaptasi novel klasik Jane Austen yang berorbit pada perempuan muda yang hobi jadi mak comblang. Emma (Anya Taylor-Joy) percaya kalau ia memang punya talenta di bidang itu setelah berhasil berkontribusi dalam pernikahan beberapa pasangan. Sampai satu hari, seorang pria melamarnya. 

Ia yang tak punya pengalaman dalam percintaan dibikin bimbang dan gagap. Di sisi lain, ia dapat misi baru dari sahabatnya yang bernama Harriet (Mia Goth). Harriet meminta Emma menjodohkannya dengan George (Johnny Flynn), adik dari suami kakak Emma yang ia kenal baik. Misi yang penuh kesalahpahaman ini kocak, seru, dan bikin film hidup.

7. Bridgerton (2020—2024)

Bridgerton (dok. Netflix/Bridgerton)

Bridgerton adalah serial dengan karakter yang cukup banyak. Namun, ada satu pasangan dengan kisah cinta yang cocok buat penggemar trope teman jadi pasangan. Mereka adalah Colin (Luke Newton) dan Penelope (Nicola Coughlan). Pada musim ketiga, mereka dapat waktu tayang yang tak main-main, seiring dengan berkembangnya hubungan mereka dari teman jadi kekasih. 

Penelope sebenarnya menyukai pria lain, tetapi dalam prosesnya ia meminta bantuan dan mentor dari Colin. Tak terasa, keduanya justru makin dekat dan akhirnya mengakui adanya benih cinta di antara mereka. Penelope dan Colin lantas menjelma jadi salah satu pasangan favorit penggemar serial Bridgerton. 

8. All of You (2024)

All of You (dok. Toronto International Film Festival/All of You)

All of You mungkin bukan tipe film romantis teman jadi pasangan yang berakhir bahagia. Plot bermula dari Simon (Brett Goldstein) yang menemani sahabatnya, Laura (Imogen Poots), untuk melakoni sebuah tes guna menemukan belahan jiwa Laura. Tes itu berhasil dan Laura dipertemukan dengan pria yang ideal sesuai kalkulasi saintifik.

Laura akhirnya menikah dan punya anak dengan pria ini. Semua berjalan lancar, tetapi meninggalkan Simon dalam kehampaan dan kesengsaraan. Selama ini, Simon ternyata menyimpan rasa pada sahabatnya dan belum bisa melupakan Laura. Bergenre drama spekulatif, ini salah satu film yang bisa bikin kamu memikirkan kembali definisi cinta.

Film romantis yang bermula dari pertemanan bisa jadi subgenre favorit baru buatmu, terutama buat penikmat slow burn romance yang ingin merasakan pembangunan kisah cinta yang tak terburu-buru. Ada yang menarik perhatianmu? Tulis di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎