Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Odyssey
The Odyssey (dok. Universal Pictures/The Odyssey)

Intinya sih...

  • Troy (2004) adalah film yang nyaris digarap oleh Christopher Nolan dan diangkat dari Iliad karya Homer, menjadi "prekuel" dari The Odyssey.

  • 300 (2006) menghidupkan napas kepahlawanan Yunani Kuno dengan visual gahar dan koreografi aksi yang memanjakan mata, cocok sebagai pemanasan mental sebelum menonton The Odyssey.

  • Blood of Zeus (2020–2025) adalah serial animasi Netflix yang menghadirkan kisah mitologi Yunani dengan pendekatan gelap, brutal, dan sarat drama berdarah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Trailer perdana The Odyssey (2026) karya Christopher Nolan baru saja dirilis dan langsung sukses bikin jagat maya geger. Lewat visual gritty dan narasi emosional Matt Damon sebagai Odysseus, cuplikan berdurasi 2 menitan ini menyajikan ketegangan perang, intrik keluarga, hingga sentuhan mitologi Yunani yang bikin merinding.

Di balik cuplikan singkat tersebut, The Odyssey digadang-gadang bakal menjadi proyek paling ambisius sepanjang karier Nolan. Mengadaptasi puisi legendaris karya Homer, film ini mengikuti perjalanan pulang Odysseus (Damon) pasca Perang Troya yang penuh bahaya, godaan, dan ujian kemanusiaan. Dengan skala produksi raksasa serta jajaran cast papan atas, kisah kepulangannya dijanjikan terasa epik sekaligus menyentuh.

Sambil menunggu The Odyssey tayang pada 17 Juli 2026, gak ada salahnya memanaskan diri lewat tontonan bertema Yunani Kuno yang punya benang merah serupa. Dari kisah Perang Troya hingga potret Odysseus sebagai manusia yang dihantui trauma, berikut empat rekomendasi film dan serial yang wajib kamu tonton sebelum menyaksikan epiknya The Odyssey di layar lebar!

1. Troy (2004)

adegan dalam film Troy (dok. Warner Bros. Pictures/Troy)

Tahukah kamu kalau Troy nyaris digarap oleh Christopher Nolan sebelum akhirnya ia memilih fokus ke Batman Begins? Yap, fakta menarik tersebut bikin Troy seolah punya benang merah tersendiri dengan The Odyssey-nya Nolan. Apalagi, film arahan Wolfgang Petersen ini diangkat dari Iliad karya Homer, kisah yang secara naratif menjadi “prekuel” dari The Odyssey.

Troy mengisahkan perang besar antara Yunani dan Troya yang pecah setelah Helen dari Sparta dibawa kabur oleh Pangeran Paris. Konflik tersebut mempertemukan Achilles (Brad Pitt), prajurit Yunani yang paling ditakuti, dengan Hector (Eric Bana), sang pangeran Troya. Alih-alih menghadirkan dewa-dewa Olympus seperti dalam mitologi aslinya, Troy memilih pendekatan realistis dengan menyoroti ambisi, ego, dan tragedi manusia.

Selain duel ikonis Achilles dan Hector, film ini juga memperkenalkan sosok Odysseus yang diperankan dengan apik oleh Sean Bean. Ia digambarkan sebagai sosok cerdas di balik strategi Kuda Troya yang mengakhiri konflik berdarah tersebut. Menonton Troy sebelum The Odyssey dapat membantumu memahami luka perang, kecerdikan, dan beban emosional yang dibawa Odysseus sebelum memulai perjalanan pulangnya nanti.

2. 300 (2006)

adegan dalam film 300 (dok. Warner Bros. Pictures/300)

Meski peristiwa dalam 300 terjadi ratusan tahun setelah The Odyssey, film karya Zack Snyder ini tetap relevan karena sukses menghidupkan napas kepahlawanan Yunani Kuno dengan visual yang gahar. Kisahnya mengikuti keberanian Raja Leonidas (Gerard Butler) dalam memimpin 300 prajurit Sparta menahan serbuan pasukan Persia milik Xerxes (Rodrigo Santoro) di Thermopylae. Mengadaptasi novel grafis karya Frank Miller, Snyder membungkus semua itu dengan estetika slow-motion yang ikonis dan koreografi aksi yang benar-benar memanjakan mata.

Menyaksikan 300 bisa jadi pemanasan mental sebelum menonton The Odyssey. Keduanya sama-sama mengeksplorasi etos prajurit Yunani yang gak gentar menghadapi tantangan mustahil di medan perang. Ditambah kabar kalau The Odyssey garapan Nolan juga menjanjikan skala epik serupa, karya Snyder ini jelas menjadi tolok ukur penting untuk melihat bagaimana seharusnya dunia Yunani Kuno dihidupkan lewat lensa layar lebar.

3. Blood of Zeus (2020–2025)

adegan dalam serial Blood of Zeus (dok. Netflix/Blood of Zeus)

Serial animasi Netflix satu ini juga wajib masuk dalam daftar tontonanmu sebelum menyambut kemegahan The Odyssey. Digarap oleh studio di balik kesuksesan Castlevania, Blood of Zeus menghadirkan kisah mitologi Yunani dengan pendekatan yang lebih gelap, brutal, dan sarat drama berdarah. Serial ini sekaligus jadi pengantar yang pas untuk mengenali betapa ruwetnya intrik para dewa Olympus yang kelak bisa jadi penolong sekaligus batu sandungan bagi Odysseus dalam The Odyssey.

Cerita Blood of Zeus berfokus pada karakter orisinal bernama Heron, warga biasa yang ternyata adalah putra dari Zeus. Kehidupan tenangnya berubah drastis saat ia harus menerima takdir sebagai demigod demi menghentikan tentara iblis yang bangkit dari sisa-sisa tubuh Titan. Di tengah peperangan yang brutal, Heron pun terjebak dalam pusaran dendam dan perebutan kekuasaan antara manusia, monster, hingga para penghuni Olympus.

4. The Return (2024)

adegan dalam film The Return (dok. HanWay Films/The Return)

Last but not least, ada The Return yang dua tahun lalu sukses lebih dulu mengadaptasi Odyssey karya Homer. Berbeda dari The Odyssey yang dideskripsikan sebagai fantasi aksi epik, film garapan Uberto Pasolini ini memilih pendekatan drama sejarah yang sangat membumi dan terasa nyata. Film ini bakal memberikan perspektif berbeda buat kamu sebelum menyaksikan versi blockbuster-nya lewat The Odyssey di layar lebar.

​Ceritanya mengikuti Odysseus (Ralph Fiennes) yang terdampar di pantai Ithaca setelah 20 tahun menghilang akibat Perang Troya. Bukannya disambut pesta pora, ia justru mendapati kerajaannya hancur dan istrinya, Penelope (Juliette Binoche), dikepung para pelamar yang rakus. Odysseus yang sudah renta dan trauma pun harus mengumpulkan sisa kekuatannya demi menyelamatkan keluarga serta merebut kembali takhtanya yang terancam.

​Sisi manusiawi dari sang Raja Ithaca inilah yang jadi daya tarik utama dari The Return. Kamu bakal diajak menyelami dampak psikologis dan trauma mendalam yang dialami Odysseus layaknya penyintas perang di dunia nyata. Eksplorasi ini membuat kisah kepulangannya terasa sunyi, pahit, dan jauh dari romantisasi kepahlawanan ala film epik kebanyakan. Wajib nonton, deh!

Empat judul di atas bisa jadi pintu masuk seru untuk memahami dunia, luka, dan sisi manusiawi Odysseus sebelum versi Nolan hadir di layar lebar. Nah, sebelum The Odyssey tayang pada 2026 nanti, kamu mau mulai nonton yang mana dulu, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team