Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster film Goodnight Mommy dan Bring Her Back
poster film Goodnight Mommy dan Bring Her Back (dok. Stadtkino Wien/Goodnight Mommy | dok. A24/Bring Her Back)

Mau nonton apa di Hari Ibu? Mamma Mia, Little Women, dan Freaky Friday sudah keseringan kamu tonton. Mungkin ini saatnya keluar dari zona nyamanmu dan mencoba menikmati film yang gak biasa ada di watchlist personalmu. Sedikit nyeleneh, bisa bikin tak nyaman, tetapi isu motherhood-nya yang kompleks berhasil dibeberkan.

Nikmati sebagai double feature gak biasa untuk kamu tonton di Hari Ibu berikut ini biar makin khidmat momen nontonmu. Pakai daftar di bawah sebagai sontekannya, ya!

1. Katalin Varga (2009) dan Mother (2009)

poster film Katalin varga dan Mother (dok. Libra Films/Katalin Varga | dok. StudioCanal/Mother)

Tak perlu basa-basi, langsung saja mulai sesi double feature Hari Ibu dengan dua film thriller revans berjudul Katalin Varga dan Mother. Film pertama berlatarkan Rumania dan berkutat pada seorang ibu 1 anak yang diusir dari rumah setelah sang suami tahu kalau anak yang selama ini mereka rawat bukan anak kandungnya. Sembari mencari cara bertahan hidup bersama putra semata wayangnya, ia tergerak untuk membalas dendam kepada orang yang bertanggung jawab atas nasibnya. Mother adalah film Korsel yang mengikuti perjuangan ibu membebaskan putranya yang mengidap disabilitas dari penjara karena sebuah fitnah.

2. Pieces of April (2003) dan Lady Bird (2017)

poster film Pieces of April dan Lady Bird (dok. United Artists/Pieces of April | dok. A24/Lady Bird)

Pieces of April dan Lady Bird adalah dua film independen yang memotret hubungan unik anak perempuan dan ibu mereka masing-masing. Sama seperti Christine di Lady Bird, April dalam film satunya berhasil pergi dari rumah dan tinggal di kota impiannya, New York.

Namun, krisis dan rasa tak nyaman menghantui mereka karena masalah dengan sang ibu yang belum selesai. Beda dengan film suksesnya Greta Gerwig yang cerah dan tajam, Pieces of April lebih terasa low-budget dengan pencahayaan minim dan hand-held camera. Namun, untuk kualitas cerita, keduanya boleh diadu.

3. Goodnight Mommy (2014) dan The Devil’s Bath (2024)

poster film Goodnight Mommy dan The Devil's Bath (dok. Stadtkino Wien/Goodnight Mommy | dok. Music Box Films/The Devil's Bath)

Butuh film horor untuk Hari Ibu? Coba melipir dulu dari The Babadook (2014) dan Mama (2013) yang mungkin sudah kamu tonton berkali-kali. Sebagai gantinya, melipir ke Austria saja buat nonton Goodnight Mommy dan The Devil’s Bath. Dibuat duo sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala, film ini menjelajahi isu motherhood dengan cara berbeda, tetapi sama-sama seru dan bikin mikir.

Goodnight Mommy menceritakan dua anak kembar yang curiga kalau sosok perempuan yang baru pulang dari rumah sakit untuk operasi plastik bukan ibu kandung mereka. Sementara itu, The Devil’s Bath berfokus pada fenomena aneh di sebuah pedesaan Austria yang menjangkiti penduduk perempuan. Salah satunya Agnes yang ditekan dari segala sisi sejak menikah dan akhirnya jadi pelaku fenomena tersebut.

4. Hereditary (2018) dan Bring Her Back (2025)

poster film Hereditary dan Bring Her Back (dok. A24/Hereditary | dok. A24/Bring Her Back)

Ada banyak kemiripan dalam Hereditary dan Bring Her Back. Pertama, keduanya sama-sama mengeksplorasi isu duka cita yang harus dilalui seorang ibu. Kedua, ada elemen ajaran sesat yang secara langsung dan tak langsung memperparah kondisi mereka yang masih memproses rasa kehilangan tersebut. Ketiga, selain fokus pada ibu, relasi antarsaudara kandung juga ikut dibahas dalam dua film tersebut. Cocok kalau kamu tonton sekaligus sebagai double feature pada Hari Ibu.

5.  Anatomy of a Fall (2023) dan Secrets and Lies (1995)

poster film Anatomy of a Fall dan Secrets and Lies (dok. NEON/Anatomy of a Fall | dok. Criterion/Secrets and Lies)

Setiap keluarga punya cerita dan rahasia. Sama seperti yang dicerminkan film Anatomy of a Fall dan Secrets and Lies. Terpisah hampir dua dekade, keduanya memang gak mirip dari banyak sisi. Namun, buat pencinta film drama-psikologi dengan ibu sebagai salah satu tokoh sentralnya, dua film ini ideal dipasangkan jadi double feature.

Anatomy of a Fall mengikuti POV seorang perempuan 1 anak yang diduga membunuh suaminya sendiri di rumah mereka yang jauh dari peradaban. Sementara, Secrets and Lies memakai perspektif perempuan kulit hitam yang diadopsi sejak kecil dan akhirnya menemukan ibu biologisnya. Namun, ternyata reunifikasi itu tidak sesederhana yang ia kira.

6. Precious (2009) dan Lilya 4-ever (2002)

poster film Precious dan Lilya 4-ever (dok. Lionsgate/Precious | dok. TrustNordisk/Lilya 4-ever)

Precious dan Lilya 4-ever adalah gambaran rasanya jadi anak perempuan dari ibu yang jauh dari kata ideal. Film pertama tentang remaja yang terjebak dalam situasi mengerikan. Ia diperkosa ayah kandungnya sampai hamil untuk kedua kalinya dan masih pula dimusuhi sang ibu yang bukannya bertindak selayaknya orang dewasa, justru menganggapnya rival.

Dalam Lilya 4-ever, kita bakal dibikin gereget melihat seorang ibu tunggal tega meninggalkan putrinya yang masih di bawah umur untuk bertahan hidup sendiri. Dua-duanya suram dan depresif, siapkan mental sebelum nonton.

Hari Ibu mungkin momen yang tepat untuk merenungkan lagi hubunganmu dengan orang terdekat. Tidak cukup dengan film-film yang melegakan, terkadang potret hubungan yang pahit lebih realistis buat sebagian dari kita. Punya ide double feature buat Hari Ibu lainnya? Boleh bagikan juga, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team