10 Film Horor Hollywood dengan Semua Karakter Meninggal di Akhir

Film ini bercerita tentang sekelompok orang yang berhasil menghindari kematian berkat prekognisi salah satu dari mereka. Namun, kematian menganggap ini sebagai bentuk kecurangan dan kemudian mengejar mereka satu per satu dengan cara yang mengerikan. Film ini dikenal dengan adegan-adegan kematiannya yang mengejutkan dan mengerikan.

Pada akhirnya, dua karakter utama yang selamat dari teror sebelumnya berakhir meninggal saat pesawatnya terjatuh di film pertama. Dengan demikian, Final Destination 5 menjadi semacam prekuel dari film pertama dan memastikan bahwa semua karakter akhirnya menemui ajal.

Film pertama menyisakan Ellen Ripley sebagai satu-satunya yang selamat, sedangkan film kedua membuat Ripley berhasil keluar hidup-hidup bersama Newt, Hicks, dan Bishop. Namun, dalam Alien 3, Newt dan Hicks mati di luar layar antara film kedua dan ketiga sehingga membuat film ini sudah dimulai dengan nada yang suram.

Seiring berjalannya cerita, karakter-karakter terus dibunuh satu per satu, hingga Ripley mengorbankan dirinya di akhir film. Meskipun ada satu karakter pendukung yang bertahan hidup dan Ripley secara teknis "dibangkitkan" dalam Alien Resurrection, kesuraman Alien 3 membuatnya menjadi film di mana hampir semua karakter mati.

Sebagai salah satu film horor paling ikonik dari tahun 1990-an, The Blair Witch Project dimulai dengan beberapa karakter utama yang hilang. Cerita diungkap melalui rekaman yang mereka buat sebelum menghilang. Mereka adalah mahasiswa yang mencoba membuat dokumenter tentang legenda urban Blair Witch.

Pada akhir film, semua karakter utama tewas atau setidaknya diasumsikan tewas. Apa yang menyebabkan kematian mereka tidak pernah terlihat secara jelas sehingga menambah rasa takut dan ketidakpastian yang menjadi ciri khas film ini. The Blair Witch Project berhasil menciptakan atmosfer mencekam dengan anggaran minim.

The Descent merupakan film horor yang menggabungkan meditasi tentang kesedihan dengan petualangan dalam ekspedisi gua yang ambisius. Ketika para karakter sudah cukup jauh masuk ke dalam gua, film ini berubah menjadi horor murni. Film ini sangat menakutkan terutama bagi mereka yang takut akan kegelapan dan ruang sempit.

Dari enam karakter yang masuk ke dalam gua, tidak ada yang selamat. Namun, tergantung pada versi film yang ditonton karena satu orang mungkin bertahan hidup. Meskipun begitu, tidak ada akhir yang ceria dalam versi manapun dan sekuelnya memperumit cerita lebih jauh. Jika menonton versi asli The Descent, film ini terasa seperti horor di mana semua karakternya tewas.

Film Night of the Living Dead membantu menetapkan berbagai trope dan konvensi dalam film zombie, termasuk gagasan bahwa hampir semua orang bisa mati. Film horor ini bercerita tentang sekelompok orang yang bersembunyi di sebuah rumah sambil menunggu wabah zombie berakhir.

Pada akhir film, salah satu karakter utama selamat, tetapi kemudian ditembak oleh orang lain dari kejauhan yang mengira dirinya adalah zombie. Meskipun orang-orang yang menembaknya juga merupakan karakter dalam cerita, fokus utama Night of the Living Dead adalah mereka yang berada di dalam rumah dan pada akhir film tidak ada yang tersisa.

Meskipun memiliki judul yang mirip, film tidak terikat secara langsung dengan Night of the Living Dead dan memulai serinya sendiri. Film ini merupakan komedi gelap dibandingkan dengan lebih banyak kekerasan dan elemen vulgar. Satu hal yang sama-sama dimiliki oleh kedua film ini adalah akhir yang suram di mana manusia tidak berhasil bertahan.

Karakter-karakter yang selamat dari zombie akhirnya meninggal karena tempat persembunyiannya diledakkan. Ledakan tersebut menyebabkan wabah semakin menyebar sehingga lebih banyak kematian.

Sulit untuk memilih satu film Saw karena hampir semuanya menampilkan kematian yang cukup banyak. Meskipun biasanya ada satu atau dua orang yang selamat di setiap film, jarang sekali ada yang bertahan lebih dari dua film. Pada akhirnya, semua karakter tewas dan sering kali dengan cara yang mengerikan.

Ini membuat Saw X harus menjadi prekuel yang terjadi antara film pertama dan kedua karena berfokus pada John Kramer dan Amanda saat mereka masih hidup. Namun, Saw tidak akan menarik, tanpa kematian karakter yang cepat.

Film ini memiliki latar yang sangat terbatas dengan hanya dua karakter utama. Namun, karena keduanya kehilangan akal dan kemudian mati pada akhir film, ini dihitung sebagai film horor dengan tingkat kematian 100 persen untuk karakter pentingnya.

The Lighthouse lebih berfokus pada perjalanan daripada tujuan dan perjalanannya sering kali menarik dan liar. Film ini aneh, tetapi dalam cara yang unik sehingga memiliki sesuatu untuk ditawarkan bagi semua orang karena variasi tone dan genrenya.

Terdapat ketegangan dan rasa takut yang konstan sepanjang durasi The Thing, ditambah dengan efek khusus yang luar biasa dan menjijikkan. Film ini bercerita tentang makhluk alien yang perlahan-lahan mengasimilasi setiap makhluk hidup yang bisa ditemuinya. Ia menargetkan sekelompok pria yang bekerja di stasiun penelitian di Antartika.

Singkatnya, tidak ada yang bertahan melawan alien tersebut. Secara teknis, The Thing berakhir dengan dua orang yang selamat duduk dalam kedinginan setelah menghancurkan basis alien. Keduanya saling memandang dengan curiga karena tidak tahu apakah salah satu dari mereka telah diambil alih.

Awalnya, film ini tampak seperti film slasher berkualitas rendah, tetapi kemudian terungkap bahwa ada alasan di balik semua hal yang tampak klise tersebut. Ada orang-orang yang merancang peristiwa film ini sebagai cara untuk menenangkan dewa-dewa melalui pengorbanan ritual atau akan terjadi risiko kiamat.

Beberapa karakter utama yang berhasil keluar dari situasi mereka dan perlahan-lahan mengungkap konspirasi ini, akhirnya melawannya. Hal tersebut menyebabkan kiamat benar-benar terjadi. Akhir film ini sangat suram karena tidak hanya semua karakter utama yang mati, tetapi juga semua orang di Bumi.

Dari kejaran makhluk asing hingga teror dari dunia lain, film horor Hollywood yang menampilkan kematian total para karakternya sering kali menghadirkan suasana putus asa yang sangat intens. Melalui plot yang cerdas dan eksekusi yang menakutkan, film-film di atas menjadikan setiap detik terakhir sebagai momen yang mendebarkan dan penuh ketegangan.