Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kiblat (dok. Leo Pictures / Kiblat)

Film Kiblat saat ini menjadi perbincangan netizen di media sosial. Hal tersebut berawal dari MUI yang melarang Kiblat tayang di bioskop. Sebab, poster film ini dinilai tak sesuai dengan arti dalam agama Islam yang sesungguhnya.

Ternyata, tak hanya Kiblat saja, beberapa film Indonesia lainnya juga dilarang tayang oleh berbagai pihak. Alasannya pun beragam. Berikut daftarnya!

1. Kiblat

Kiblat (dok. Leo Pictures / Kiblat)

Ketua Bidang Dakwah MUI Cholil Nafis melarang film Kiblat tayang di seluruh bioskop. Dari posternya, ia menilai film ini termasuk ke dalam kampanye hitam agama. Serta tak sesuai dengan arti 'kiblat' yang merupakan arah solat, yakni kabah.

Tak hanya dari pihak MUI, penulis serta da'i, Gus Hilmi, ikut mengencam penayangan film yang dibintangi Ria Ricis ini. Menurutnya, film seperti ini kurang mendidik karena dikhawatirkan membuat orang takut untuk solat.

“Dengan segala hormat kepada para produser film Indonesia, tolong hentikan membuat film horor seperti film Kiblat ini. Sama sekali tidak mendidik, bahkan membuat sebagian orang jadi takut salat. Dulu kejadian yang sama terjadi pada sekuel film Makmum, Khanzab dsb. Yuk, bisa buat film dengan unsur religi yg lebih berkualitas," katanya dalam akun X pribadinya.

2. Something In The Way

Film Something In The Way (YouTube.com/ flickmagazineID)

Salah satu film yang dibintangi Reza Rahadian, Something In The Way tak bisa tayang di bioskop Tanah Air. Sebab, film ini mengangkat cerita seksualitas, agama, dan hal-hal sensitif lainnya. 

Sebelum mendapat kencaman dari publik, Teddy Soeriaatmadja sang sutradara ternyata memang sengaja tak menayangan film ini di bioskop. Sehingga menghindari adanya kekhawatiran yang menimbulkan kontroversi terhadap film ini. Film Something In The Way hanya tayang di luar negeri, yakni Berlin.

3. Takut: Faces Of Fear

Film Takut: Faces Of Fear (Dok. IMDB)

Film Takut: Faces of Fear tak bisa tayang di bioskop Indonesia. Alasannya dinilai dapat memicu rasa trauma bagi penonton. Mengingat, banyak adegan kekerasan yang dianggap tak pantas, jika disaksikan untuk masyarakat umum.

Meski demikian, film ini tetap bisa disaksikan terbatas di festival film, Indonesia Internasional Fantastic Film Festival. Tak cuma tayang di Indonesia, film horor dengan enam segmen ini juga diputar di Festival Film International Rotterdam.

4. Kucumbu Tubuh Indahku

Film Kucumbu Tubuh Indahku (instagram.com/garin_film)

Sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari 100 ribu akun, petinggi daerah, hingga organisasi masyarakat melarang penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku. Alasannya dianggap perilaku penyimpangan seksual dengan unsur LGBT.

Meski tak bisa tayang secara bebas di bioskop, Kucumbu Tubuh Indahku berhasil diputar di sejumlah festival, yakni Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Festival Film Internasional Venesia ke-75, dan Festival Tiga Benua Nantes.

Film garapan Garin Nugroho juga meraih banyak penghargaan bergengsi, seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia, hingga Cultural Diversity Award di Asia Pasific Screen Awards.

5. Pocong

Film Pocong (Dok. IMDB)

Terakhir ada film Pocong (2006), yang juga dilarang tayang oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Pihak LSF berpendapatan alasannya karena ada adegan yang menyangkut SARA dan Budaya. Tepatnya tentang Kerusuhan Mei 1998, dalam film tersebut. 

Kisah film ini belum berakhir, sampai akhirnya film Pocong the Origin tayang pada 2019 kemarin. Monty Tiwa selaku penulis naskah menghilangkan dua poin, yakni latar belakang kerusuhan Mei 98 dan visual kekerasan brutal.

Tampak sangat beragam alasan film Indonesia tak bisa tayang di bioskop. Tentu hal tersebut selaras dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

Editorial Team