PARFI Banyuwangi tolak film Lemah Santet Banyuwangi (Instagram.com/parfibanyuwangi_official)
Setelah mengulik film yang diadaptasi dari thread viral milik JeroPoint tersebut, Denny mengatakan bahwa dirinya menemukan beberapa perbedaan fakta dengan yang terjadi di lapangan.
Oleh sebab itu, dia pun merasa bahwa si pembuat cerita telah mengalami kekurangan pemahaman dan juga referensi.
"Dari berbagai literasi yang kami ulik bahwa dalam film tersebut itu menggunakan adaptasi tentang peristiwa pembantaian dukun santet 1998. Perlu kami sampaikan bahwa peristiwa pembantaian santet tersebut itu merupakan modus operandi secara politis dari kalangan elit," ungkap Denny.
"Faktanya, meski di situ diembel-embeli pembantaian dukun santet, ternyata di lapangan yang menjadi korban paling banyak adalah para guru ngaji di sini. Makanya, saya melihat bahwa dalam pembuat cerita film Lemah Santet Banyuwangi tersebut kekurangan pemahaman, kekurangan referensi, sehingga tidak bisa secara jernih untuk berkarya," lanjutnya