Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film This Boy's Life
This Boy's Life (dok. Warner Bros/This Boy's Life)

Intinya sih...

  • This Boy’s Life (1993) adalah film melodrama Leonardo DiCaprio yang mengisahkan krisis remaja akibat ayah tiri abusive.

  • The Saint of Fort Washington (1993) menceritakan persahabatan antara pemuda tunawisma dan pria skizofrenia di New York.

  • Moving (1993) adalah film Jepang tentang perceraian orangtua yang memotret pedihnya jadi anak broken home.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak film brilian yang rilis pada tahun 1993. Sebut saja Schindler’s List, Mrs. Doubtfire, What's Eating Gilbert Grape, Three Colors: Blue sampai Jurassic Park. Namun, sadarkah kamu kalau pada tahun itu banyak pula film-film underrated yang sebenarnya layak dapat eksposur lebih?

Apalagi untuk penggemar film melodrama, tahun 1993 sepertinya jadi waktu yang menakjubkan. Setidaknya ada lima film melodrama underrated rilisan 1993 mengandung bawang yang bisa kamu tonton saat butuh sesuatu untuk melegakan hati. Catat judulnya, yuk!

1. This Boy’s Life (1993)

This Boy's Life (dok. Warner Bros/This Boy's Life)

Selain What's Eating Gilbert Grape, ada satu film melodrama lain Leonardo DiCaprio yang rilis pada 1993. Judulnya This Boy’s Life yang mendapuk DiCaprio jadi Toby, remaja yang mengalami krisis setelah ibunya menikah dengan seorang pria karismatik. Sang ayah sambung ternyata tak sebaik penampakan awalnya. Kepada Toby, pria ini berubah jadi sosok abusive yang bikin psikis Toby tersiksa. Film ini adalah kolaborasi pertama sang aktor dengan Robert De Niro yang ternyata berlanjut sampai beberapa dekade kemudian.

2. The Saint of Fort Washington (1993)

The Saint of Fort Washington (dok. Warner Bros/The Saint of Fort Washington)

The Saint of Fort Washington jadi film rilisan tahun 1993 yang minim publisitas. Padahal, buat penggemar melodrama, ia bisa jadi tontonan ideal saat butuh teman menangis sampai lega. Ceritanya bermula dari nasib malang Matthew (Matt Dilon), pemuda pengidap skizofrenia yang mendadak jadi tunawisma di New York gara-gara gentrifikasi.

Saat bermalam di penampungan tunawisma yang dikelola pemerintah, Matthew tak sengaja bertemu dengan Jerry (Danny Glover) yang perlahan jadi figur ayah baginya. Mereka mencari nafkah bersama dan saling melindungi layaknya keluarga. Mereka bahkan punya visi bikin bisnis dan menyewa apartemen bareng. Namun, eksekusinya gak semudah memimpikannya.

3. Moving (1993)

Moving (dok. MK2 Films/Moving)

Moving adalah film klasik Jepang yang belakangan ramai dibicarakan setelah direstorasi dan didistribusi ulang. Digarap Shinji Somai, film ini memotret sudut pandang bocah 11 tahun bernama Renko (Tomoko Tabata) yang mengalami krisis gara-gara perceraian orangtuanya. Selama proses perpisahan itu, Renko hanya bisa jadi saksi yang suara dan kepentingannya tak didengar. Pedihnya jadi anak broken home berhasil dipotret sang sutradara dengan akurat dan bikin penonton terenyuh.

4. The Remains of the Day (1993)

The Remains of the Day (dok. Columbia Pictures/The Remains of the Day)

Disadur dari novel berjudul sama karya Kazuo Ishiguro, The Remains of the Day berkutat pada seorang kepala pelayan di sebuah rumah mewah milik keluarga berada di Inggris. Mr. Stevens, sang kepala pelayan diperankan aktor senior Anthony Hopkins. Ia diceritakan sebagai sosok loyal dan profesional. Prioritasnya adalah karier sampai-sampai ia lupa memprioritaskan dirinya sendiri. Saat jasanya tak lagi dibutuhkan, Mr. Stevens baru tertampar kenyataan.

5. The Wedding Banquet (1993)

The Wedding Banquet (dok. Samuel Goldwyn Films/The Wedding Banquet)

The Wedding Banquet yang rilis pada 1993 adalah film karya sutradara Taiwan, Ang Lee. Dalam film mengandung bawang ini, ia memakai sudut pandang Gao Wai-Tung (Winston Chao) pria gay asal Taiwan yang bermigrasi ke New York. Selama beberapa tahun belakangan, ia hidup bahagia bersama sang kekasih, tentu tanpa sepengetahuan keluarganya.

Sampai satu hari, orangtua Wai Tung mendesaknya untuk segera menikah dan biro jodoh pun dilibatkan. Bersama sang kekasih, Wai Tung berusaha menunda dan menyabotase upaya itu. Namun, saat semua cara hampir gagal, Wai Tung pun mengalah. Ia memilih menikahi seorang perempuan China yang butuh green card. Pada fase ini, cerita jadi tak tertebak lagi.

Siapa sangka tahun 1993 dipenuhi film-film melodrama underrated. Menggunakan tahun sebagai cara mempersempit opsi tontonan bisa jadi cara alternatif baru buatmu yang kesusahan menentukan pilihan. Yuk, sertakan film melodrama underrated rilisan 1993 ke dalam watchlist kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team