Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film Happiest Season.
film Happiest Season (dok. Hulu/Happiest Season)

Intinya sih...

  • Joyeux Noël (2005) mengangkat kisah gencatan senjata Natal 1914 di tengah Perang Dunia I, menonjolkan sisi kemanusiaan di tengah situasi perang yang brutal.

  • Klaus (2019) menghadirkan versi asal-usul Santa Claus yang segar dan penuh hati, dengan animasi gambar tangan yang indah dan pesan tentang kebaikan.

  • The Holiday (2006) mengikuti pertukaran rumah dua perempuan dari negara berbeda saat Natal, menyentuh tema penyembuhan diri dan keberanian membuka hati lagi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film Natal sering kali identik dengan cerita ringan, penuh kehangatan, dan nuansa bahagia yang berulang dari tahun ke tahun. Judul-judul klasik seperti Home Alone atau Love Actually memang selalu jadi pilihan aman saat liburan tiba. Namun, di balik film-film populer itu, ada banyak film Natal lain yang justru menawarkan cerita lebih dalam, unik, dan tak kalah menyentuh.

Sayangnya, film-film ini sering luput dari perhatian karena tidak terlalu sering dibahas atau diputar ulang setiap musim liburan. Padahal, beberapa di antaranya menyajikan sudut pandang berbeda tentang Natal. Jika kamu ingin tontonan Natal yang terasa segar dan berkesan, daftar film underrated berikut ini layak masuk watchlist.

1. Joyeux Noël (2005)

film Joyeux Noël (dok. Media Pro Pictures/Joyeux Noël)

Berlatar malam Natal tahun 1914 di tengah Perang Dunia I, Joyeux Noël mengangkat kisah nyata gencatan senjata spontan antara tentara Inggris, Prancis, dan Jerman. Untuk satu malam, mereka meletakkan senjata, bernyanyi bersama, berbagi makanan, bahkan bermain sepak bola. Film ini menunjukkan sisi kemanusiaan di tengah situasi perang yang brutal dan tidak masuk akal.

Alih-alih menonjolkan pertempuran, film ini fokus pada emosi dan empati antar manusia. Pesan tentang perdamaian terasa kuat tanpa harus menggurui. Meski pernah masuk nominasi Oscar, Joyeux Noël masih jarang dibicarakan sebagai film Natal, padahal maknanya sangat relevan dengan semangat Natal itu sendiri.

2. Klaus (2019)

film Klaus (dok. Netlix/Klaus.

Klaus menghadirkan versi asal-usul Santa Claus yang terasa segar dan penuh hati. Ceritanya mengikuti Jesper, seorang tukang pos egois yang ditempatkan di kota terpencil, lalu bertemu Klaus, pembuat mainan misterius yang hidup menyendiri. Dari hubungan tak terduga itu, perlahan lahir tradisi memberi hadiah yang membawa perubahan besar bagi kota tersebut.

Selain ceritanya yang hangat, Klaus menonjol lewat animasi gambar tangan yang indah di era dominasi CGI. Humor yang cerdas dan pesan tentang kebaikan membuat film ini cocok untuk semua usia. Meski kualitasnya tinggi, Klaus masih sering kalah pamor dibanding film Natal animasi lain yang lebih dulu populer.

3. The Holiday (2006)

film The Holiday (dok. Sony Pictures/The Holiday)

Film ini mengikuti dua perempuan dari dua negara berbeda yang sama-sama patah hati dan memutuskan bertukar rumah saat liburan Natal. Amanda dari Los Angeles dan Iris dari Inggris menemukan pengalaman baru yang perlahan mengubah cara pandang mereka tentang cinta dan diri sendiri. Pertukaran tempat tinggal ini menjadi awal perjalanan emosional yang tidak terduga.

Lebih dari sekadar rom-com, The Holiday menyentuh tema penyembuhan diri, kehilangan, dan keberanian membuka hati lagi. Didukung jajaran pemain kuat seperti Cameron Diaz, Kate Winslet, Jude Law, dan Jack Black, film ini terasa hangat dan emosional. Sayangnya, The Holiday masih sering dianggap biasa saja padahal kualitas ceritanya sangat solid.

4. Let It Snow (2019)

film Let It Snow (dok. Netflix/Let It Snow)

Berlatar badai salju di malam Natal, Let It Snow mengisahkan beberapa remaja dengan cerita cinta yang saling terhubung. Setiap karakter menghadapi dilema masing-masing, mulai dari persahabatan, hubungan jarak jauh, hingga perasaan yang belum terucap. Semua kisah itu bertemu dalam satu malam yang penuh kejutan.

Film ini memang tidak revolusioner, tetapi sangat nyaman ditonton. Dengan nuansa remaja yang ringan dan penuh kehangatan, Let It Snow cocok untuk menemani liburan santai. Sebagai film Natal bertema anak muda, ia berhasil menghadirkan rasa manis tanpa terasa berlebihan.

5. Happiest Season (2020)

film Happiest Season (dok. Hulu/Happiest Season)

Happiest Season menceritakan pasangan sesama jenis yang pulang ke rumah orang tua salah satu dari mereka saat Natal. Masalah muncul ketika sang pasangan belum terbuka tentang identitasnya kepada keluarga yang konservatif. Situasi ini menciptakan konflik emosional yang realistis dan menyentuh.

Film ini tidak hanya menawarkan romansa, tetapi juga membahas tema penerimaan, kejujuran, dan tekanan keluarga. Penampilan Kristen Stewart terasa sangat kuat dan emosional. Sebagai film Natal dengan representasi LGBTQ+, Happiest Season membawa angin segar yang jarang ditemui dalam genre ini.

6. Anna and the Apocalypse (2017)

film Anna and the Apocalypse (dok. Orion Pictures/Anna and the Apocalypse)

Film ini menggabungkan Natal, musikal, dan zombie dalam satu paket yang terdengar absurd namun justru berhasil. Anna and the Apocalypse mengikuti sekelompok remaja yang berusaha bertahan hidup saat wabah zombie melanda kota mereka di musim liburan. Di tengah kekacauan, mereka tetap bernyanyi dan berjuang bersama.

Di balik premisnya yang liar, film ini sebenarnya adalah kisah coming of age tentang kehilangan, keberanian, dan menemukan tujuan hidup. Lagu-lagunya catchy dan emosional membuat film ini terasa unik dan berkesan. Sayangnya, karena genrenya yang tidak biasa, film ini sering terlewatkan oleh penonton Natal pada umumnya.

7. Arthur Christmas (2011)

film Arthur Christmas (dok. Sony Pictures/Arthur Christmas)

Arthur Christmas mengisahkan putra Santa Claus yang paling tidak diperhitungkan, tetapi justru paling peduli. Ketika satu hadiah gagal terkirim, Arthur bertekad memperbaiki kesalahan itu demi kebahagiaan satu anak. Perjalanan kecil ini menjadi inti cerita yang penuh makna.

Film ini menekankan bahwa semangat Natal bukan soal efisiensi atau teknologi, melainkan kepedulian tulus. Visualnya detail dan pengisi suaranya sangat solid. Meski popularitasnya kurang, Arthur Christmas layak disebut sebagai salah satu film Natal animasi terbaik yang sering diremehkan.

Film Natal tidak selalu harus tentang cerita yang itu-itu saja atau penuh klise. Dari kisah perdamaian di medan perang hingga zombie bernyanyi di malam Natal, film-film underrated ini membuktikan bahwa semangat Natal bisa hadir dalam berbagai bentuk yang tak terduga. Dari daftar ini, film mana yang paling bikin kamu penasaran untuk ditonton tahun ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team