Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ayka (dok. Kinodvor/Ayka)

Ambiguitas moral adalah salah satu elemen yang umum ditemukan dalam sebuah karya sinematik maupun sastra. Intinya soal bagaimana empu cerita menempatkan karakternya dalam zona abu-abu alias dilema antara salah dan benar. Ada banyak film yang sudah menggunakan elemen ini sebagai bagian dari jalan ceritanya, sepertiThe Wolf of Wall Street (2013), Taxi Driver (1976), Joker (2019), hingga serial Breaking Bad (2008--2013). 

Ambiguitas moral secara otomatis menciptakan dimensi dalam sebuah cerita dan karakter. Penonton secara tidak langsung dipaksa untuk memahami mengapa seseorang melanggar aturan, norma, dan batas kewajaran lainnya. Bikin kesal, tetapi ternyata nagih dan menarik. Rasanya kompas moralmu seperti diacak-acak saat menonton film tersebut.

Tentu gak hanya sineas dalam sistem Hollywood yang jago mengeksekusi ambiguitas moral dalam karya mereka. Coba tonton juga beberapa film non-Hollywood berikut. Dijamin ikut kesal dan gemas dibuatnya!

1. Ayka (2019)

Ayka (dok. Kinodvor/Ayka)

Ayka adalah film karya sutradara Kazakhstan Sergey Dvortsevoy yang berlakonkan pekerja migran Kirgiztan di Moskow bernama Ayka (Samal Yeslyamova). Film dibuka dengan adegan Ayka yang kabur dari rumah sakit setelah melahirkan bayinya. Tentu ini membuat penonton bertanya-tanya dan tak simpati padanya. Namun, seiring bergulirnya film, situasi yang menuntut Ayka melakukannya pun dibongkar satu per satu. 

2. The Delinquents (2023)

The Delinquents (dok. MUBI/The Delinquents)

Sama dengan Moran (Daniel Elias) dan Roman (Esteban Bigliardi) dalam film Argentina, The Delinquents. Mereka memerankan dua bankir yang terlibat dalam penggelapan uang ratusan yang nilainya setara dengan gaji mereka sampai pensiun.

Terdengar menjanjikan dan mudah, nyatanya rencana konspirasi mereka hampir menghancurkan hidup keduanya. The Delinquents bukan tipe film heist biasa, ia lebih filosofis, lambat, dan sedikit seperti dongeng, tetapi penuh momen pertentangan moral. 

3. Paradise Now (2005)

Paradise Now (dok. Razor Film/Paradise Now)

Hany Abu Assad bisa dibilang salah satu maestro pertentangan moral dalam film. Hampir semua filmnya bikin kesel penonton lewat posisi moral ambigu para tokohnya. Salah satu karya terbaiknya adalah Paradise Now yang mengikuti perspektif dua kakak beradik asal Palestina, Said (Kais Nashef) dan Khaled (Ali Suliman), yang direkrut kelompok pemberontak untuk meledakkan bom di Tel Aviv. Namun, dalam prosesnya keduanya justru ragu akan aksi teror tersebut. 

4. Cairo Conspiracy (2022)

Cairo Conspiracy (dok. Memento Films/Cairo Conspiracy)

Ambiguitas moral juga ditunjukkan Adam (Tawfeek Barhom), pemuda yang berkuliah di universitas Islam tersohor di Mesir. Dengan statusnya sebagai penerima beasiswa penuh dari pemerintah, seorang agen inteligen memanipulasi dan merekrutnya untuk ambil bagian dalam upaya konspirasi terselubung.

Tak hanya mencerabut ketenangan dalam hatinya, nyawanya pun beberapa kali terancam. Film ini dikenal pula dengan judul Boy from Heaven, salah satu karya terbaik Tarik Saleh (The Nile Hilton Incident, Westworld). 

5. Zero Fucks Given (2021)

Zero Fucks Given (dok. Charades/Zero Fucks Given)

Pergolakan batin hebat juga dialami Cassandre (Adèle Exarchopoulos) dalam film drama komedi Zero Fucks Given. Ia diceritakan sebagai pramugari sebuah maskapai murah yang rutinitasnya cukup normal dan padat.

Dari luar, Cassandre adalah sosok yang tak ambil pusing, santai, dan berdedikasi saat bekerja. Namun, di balik itu semua, ia ternyata belum bisa berdamai dengan kematian ibunya dan memilih melakukan hal-hal yang destruktif. 

6. A Separation (2011)

A Separation (dok. Sony Pictures Classic/A Separation)

Ambiguitas moral dalam sinema juga didemonstrasikan dengan apik oleh Asghar Farhadi lewat film pemenang Oscar, A Separation. Film ini mengikuti sidang perceraian sepasang pasutri bernama Nader (Peyman Moaadi) dan Simin (Leila Hatami). Seiring bergulirnya proses sidang, kilas balik kehidupan mereka pun diputar secara bertahap.

Ternyata semua bermula dari perbedaan prioritas antar keduanya. Simin ingin pindah ke luar negeri, sementara Nader tak tega meninggalkan ayahnya yang mengidap alzheimer. Perselisihan itu kemudian diperparah oleh kehadiran perawat yang direkrut Nader untuk ayahnya. 

7. The Match Factory Girl (1991)

The Match Factory Girl (dok. Criterion/The Match Factory Girl )

Iris (Kati Outinen) dalam film The Match Factory Girl juga sosok yang ambigu secara moral. Ia awalnya digambarkan sebagai korban dari orang-orang yang memanfaatkan kebaikan dan ketulusannya. Namun, saat seorang laki-laki mengkhianati dan merusak kepercayaannya, ia tergerak untuk mengambil langkah di luar ekspektasi. Seperti Asghar Farhadi, Aki Kaurismaki juga sosok sutradara yang piawai membuat cerita dengan ambiguitas moral hebat di dalamnya. 

8. Another World (2021)

Another World (dok. Unifrance/Another World)

Meski sukses dalam kariernya, kehidupan personal Philippe (Vincent Lindon) tak bisa dibilang baik-baik saja. Perceraiannya dengan istri sedang diproses dan ia tak punya koneksi yang baik dengan putra semata wayangnya. Selama ini, ia mengorbankan kehidupannya untuk pekerjaan sampai sebuah tuntutan lain dari atasannya membuatnya mempertanyakan arti hidupnya sendiri.

Kalau suka tipe-tipe film seperti di atas, kamu bisa coba cari rekomendasi dengan kata kunci nama sutradaranya. Aki Kaurismaki, Asghar Farhadi, Tarik Saleh, dan Sergey Dvortsevoy hanya segelintir sineas yang jago bikin film dengan pertentangan moral apik. Silakan coba juga Dardenne Bersaudara, Andrea Arnold, Xavier Dolan dan Pedro Almodovar untuk judul-judul lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team